Bank Mandiri meningkatkan kontribusinya dalam mendorong transisi energi bersih dan pembangunan berkelanjutan nasional, dengan portofolio pembiayaan berkelanjutan pada sektor energi terbarukan mencapai Rp13 triliun di Kuartal III 2025. Pencapaian ini menunjukkan komitmen kuat perseroan dalam mendukung agenda ekonomi hijau dan prioritas Pemerintah.
Senior Vice President Environmental, Social and Governance Group Bank Mandiri, Monica Yoanita Octavia, menjelaskan bahwa komitmen tersebut memastikan arah pembiayaan Bank Mandiri selalu selaras dengan kebijakan Pemerintah dan prioritas strategis nasional. "Sebagai bank nasional, kami melihat target transisi energi sebagai mandat bersama," kata Monica.
Pembiayaan energi terbarukan memiliki peran strategis tidak hanya dalam menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga dalam memperluas jangkauan Bank Mandiri untuk mendukung transformasi bisnis hijau di Indonesia. Bank Mandiri hadir sebagai mitra transisi yang tidak hanya mendampingi perusahaan korporasi, tetapi juga seluruh value chain-nya.
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri tidak hanya berfokus pada proyek besar pada korporasi, tetapi juga dirancang untuk memperkuat seluruh ekosistem pendukungnya. Dengan pendekatan menyeluruh ini, Bank Mandiri ingin memastikan ekosistem energi terbarukan tumbuh secara merata, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Hingga Kuartal III 2025, total pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp310,05 triliun, dengan pangsa pasar lebih dari 35% di antara empat bank besar nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah sektor prioritas, termasuk produk eco-efficient dan transportasi bersih.
Pencapaian ini semakin mempertegas posisi Bank Mandiri sebagai salah satu sustainability leader di sektor keuangan Indonesia, serta memperlihatkan konsistensi perseroan dalam mendorong percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan.
Senior Vice President Environmental, Social and Governance Group Bank Mandiri, Monica Yoanita Octavia, menjelaskan bahwa komitmen tersebut memastikan arah pembiayaan Bank Mandiri selalu selaras dengan kebijakan Pemerintah dan prioritas strategis nasional. "Sebagai bank nasional, kami melihat target transisi energi sebagai mandat bersama," kata Monica.
Pembiayaan energi terbarukan memiliki peran strategis tidak hanya dalam menekan emisi gas rumah kaca, tetapi juga dalam memperluas jangkauan Bank Mandiri untuk mendukung transformasi bisnis hijau di Indonesia. Bank Mandiri hadir sebagai mitra transisi yang tidak hanya mendampingi perusahaan korporasi, tetapi juga seluruh value chain-nya.
Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Mandiri tidak hanya berfokus pada proyek besar pada korporasi, tetapi juga dirancang untuk memperkuat seluruh ekosistem pendukungnya. Dengan pendekatan menyeluruh ini, Bank Mandiri ingin memastikan ekosistem energi terbarukan tumbuh secara merata, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Hingga Kuartal III 2025, total pembiayaan berkelanjutan Bank Mandiri mencapai Rp310,05 triliun, dengan pangsa pasar lebih dari 35% di antara empat bank besar nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah sektor prioritas, termasuk produk eco-efficient dan transportasi bersih.
Pencapaian ini semakin mempertegas posisi Bank Mandiri sebagai salah satu sustainability leader di sektor keuangan Indonesia, serta memperlihatkan konsistensi perseroan dalam mendorong percepatan transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkelanjutan.