Bencana Banjir Sumatra Bisa Mengganggu Ekonomi Sebesar 0,08-0,12 Persen
Dalam beberapa hari terakhir, tiga provinsi di Sumatra telah mengalami bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Bencana ini sangat berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,08-0,12 persen. Menurut data Bank Mandiri, dampak bencana ini akan terlihat pada kuartal IV 2025 yang diperkirakan pertumbuhannya akan tumbuh di level 5,08 persen.
Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dampak pasti dari bencana hidrometeorologi ini baru akan terlihat pada pertengahan bulan. Namun, hitungan dampak bencana di tiga provinsi juga akan terus bergulir karena bencana baru saja terjadi.
Kalau kita lihat dampak banjir di Sumatra, terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), itu kalau <em>one-off event</em>-nya ini sendiri, itu perkiraannya antara minus 0,08-0,12 <em>percentage point</em>. Jadi, kalau kita lihat ekspektasi (pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025) di 5,1 persen pertumbuhan ekonomi, ya memang ada <em>downside risk</em>-nya.
Dampak pasti dari bencana hidrometeorologi ini juga akan terlihat pada inflasi. Menurut Andry Asmoro, proporsi inflasi Sumatera dan Aceh terhadap nasional sebesar 7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kerugian ekonomi yang harus ditanggung Aceh adalah sekitar Rp32,6 triliun.
"Kalau misalnya bantuannya cepat datang, apalagi kalau kita lihat beberapa daerah merupakan lumbung beras, terutama di provinsi Sumatera Barat, ya ini harusnya memang bisa menurunkan tensi kenaikan inflasi secara umum," tambah Andry Asmoro.
Dalam beberapa hari terakhir, tiga provinsi di Sumatra telah mengalami bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Bencana ini sangat berpotensi menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,08-0,12 persen. Menurut data Bank Mandiri, dampak bencana ini akan terlihat pada kuartal IV 2025 yang diperkirakan pertumbuhannya akan tumbuh di level 5,08 persen.
Menurut Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, dampak pasti dari bencana hidrometeorologi ini baru akan terlihat pada pertengahan bulan. Namun, hitungan dampak bencana di tiga provinsi juga akan terus bergulir karena bencana baru saja terjadi.
Kalau kita lihat dampak banjir di Sumatra, terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), itu kalau <em>one-off event</em>-nya ini sendiri, itu perkiraannya antara minus 0,08-0,12 <em>percentage point</em>. Jadi, kalau kita lihat ekspektasi (pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025) di 5,1 persen pertumbuhan ekonomi, ya memang ada <em>downside risk</em>-nya.
Dampak pasti dari bencana hidrometeorologi ini juga akan terlihat pada inflasi. Menurut Andry Asmoro, proporsi inflasi Sumatera dan Aceh terhadap nasional sebesar 7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kerugian ekonomi yang harus ditanggung Aceh adalah sekitar Rp32,6 triliun.
"Kalau misalnya bantuannya cepat datang, apalagi kalau kita lihat beberapa daerah merupakan lumbung beras, terutama di provinsi Sumatera Barat, ya ini harusnya memang bisa menurunkan tensi kenaikan inflasi secara umum," tambah Andry Asmoro.