Bank Indonesia mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga lagi, namun ini harus dipertimbangkan dengan stabilitas nilai tukar dan inflasi. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya menyatakan bahwa kebijakan moneter BI akan tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas, tapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang masih berada di bawah potensinya.
Sejak September 2024, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan enam kali dengan total penurunan 150 basis poin. Suku bunga Deposit Facility saat ini berada di level 3,75 persen, sedangkan Lending Facility sekitar 5,5 persen. Pada penurunan terakhir di September, BI memberikan porsi lebih besar pada penurunan Deposit Facility untuk mengurangi insentif bank menempatkan dana di BI dan mendorong ekspansi kredit ke sektor riil.
Selain itu, Bank Indonesia melakukan berbagai langkah ekspansif untuk meningkatkan likuiditas. Posisi Sertifikat Sekuritas Bank Indonesia (SRBI) telah dikurangi dari Rp924 triliun menjadi sekitar Rp700 triliun, yang menambah likuiditas sekitar Rp200 triliun ke pasar.
Kombinasi kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Bank Indonesia mendorong ekspansi kredit dan likuiditas, tapi tetap menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar.
Sejak September 2024, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan enam kali dengan total penurunan 150 basis poin. Suku bunga Deposit Facility saat ini berada di level 3,75 persen, sedangkan Lending Facility sekitar 5,5 persen. Pada penurunan terakhir di September, BI memberikan porsi lebih besar pada penurunan Deposit Facility untuk mengurangi insentif bank menempatkan dana di BI dan mendorong ekspansi kredit ke sektor riil.
Selain itu, Bank Indonesia melakukan berbagai langkah ekspansif untuk meningkatkan likuiditas. Posisi Sertifikat Sekuritas Bank Indonesia (SRBI) telah dikurangi dari Rp924 triliun menjadi sekitar Rp700 triliun, yang menambah likuiditas sekitar Rp200 triliun ke pasar.
Kombinasi kebijakan ini bertujuan menjaga keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Bank Indonesia mendorong ekspansi kredit dan likuiditas, tapi tetap menjaga stabilitas inflasi dan nilai tukar.