Banjir Rob Menghantam Permukiman di Muaragembong, Bekasi, Warga Hampa dengan Air Laut
Jawa Barat kembali menjadi sorotan banjir rob yang menghantam wilayah Muaragembong, Bekasi. Ketinggian air laut mencapai satu meter dan menyebabkan ribuan warga terdampak. Dengan tingkat ketegangan ini, aktivitas masyarakat dipengaruhi secara berkesan. Ribuan pedesaan terkena dampak banjir rob yang menghantam permukiman di lima desa.
Warga Desa Pantai Bahagia Ahmad Fadilah menyatakan bahwa wilayah mereka terparah hingga semeter. Aktivitas perekonomian sangat dipengaruhi, bahkan sepeda motor tidak bisa melintas dan pengiriman barang terhambat. Harga juga menurun karena kurangnya akses ke permukiman warga. Ia juga menyatakan bahwa banjir yang menghambat aktivitas ini juga mempengaruhi kesehatan warga. Banyak korban melaporkan gatal-gatal dan kutu air pada kaki mereka.
Selain itu, fasilitas publik seperti empat masjid di Desa Pantai Bahagia bahkan tidak bisa menggelar Shalat Jumat karena masih terendam pasang rob. Warga lain Warnata juga menyebutkan bahwa banjir turut merendam fasilitas publik dan menciptakan hambatan bagi aktivitas sehari-hari mereka.
Pihak Camat Muaragembong menjelaskan bahwa sedikitnya ada 14.000 jiwa di lima desa terdampak banjir rob. Genangan air laut ini merendam ribuan hektare tambak milik warga. Ia juga menekankan bahwa pihakannya masih terus berupaya meminta pertolongan kepada pemerintah daerah, PMI, BPBD maupun relawan meski belum semua warga menerima bantuan.
Camat Muaragembong berharap agar pemerintah pusat mempercepat proyek pembangunan tembok raksasa atau "giant seawall" untuk menahan pasang air laut dan mengurangi dampak banjir rob di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong.
Jawa Barat kembali menjadi sorotan banjir rob yang menghantam wilayah Muaragembong, Bekasi. Ketinggian air laut mencapai satu meter dan menyebabkan ribuan warga terdampak. Dengan tingkat ketegangan ini, aktivitas masyarakat dipengaruhi secara berkesan. Ribuan pedesaan terkena dampak banjir rob yang menghantam permukiman di lima desa.
Warga Desa Pantai Bahagia Ahmad Fadilah menyatakan bahwa wilayah mereka terparah hingga semeter. Aktivitas perekonomian sangat dipengaruhi, bahkan sepeda motor tidak bisa melintas dan pengiriman barang terhambat. Harga juga menurun karena kurangnya akses ke permukiman warga. Ia juga menyatakan bahwa banjir yang menghambat aktivitas ini juga mempengaruhi kesehatan warga. Banyak korban melaporkan gatal-gatal dan kutu air pada kaki mereka.
Selain itu, fasilitas publik seperti empat masjid di Desa Pantai Bahagia bahkan tidak bisa menggelar Shalat Jumat karena masih terendam pasang rob. Warga lain Warnata juga menyebutkan bahwa banjir turut merendam fasilitas publik dan menciptakan hambatan bagi aktivitas sehari-hari mereka.
Pihak Camat Muaragembong menjelaskan bahwa sedikitnya ada 14.000 jiwa di lima desa terdampak banjir rob. Genangan air laut ini merendam ribuan hektare tambak milik warga. Ia juga menekankan bahwa pihakannya masih terus berupaya meminta pertolongan kepada pemerintah daerah, PMI, BPBD maupun relawan meski belum semua warga menerima bantuan.
Camat Muaragembong berharap agar pemerintah pusat mempercepat proyek pembangunan tembok raksasa atau "giant seawall" untuk menahan pasang air laut dan mengurangi dampak banjir rob di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong.