Banjir Menyusup Rumah-Rumah di Bogor, Dugaan TPT Jebol Kali Cibagolo
Jumat (5/12) sore, banjir menyapu permukiman warga Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Penyebabnya adalah jebolan tembok penahan tanah (TPT) di aliran Kali Cibagolo, akibat hujan yang berlangsung lama.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, hujan turun cukup lama menyebabkan penyumbatan aliran sungai, sehingga TPT jebol dan air masuk ke rumah-rumah warga. Banjir ini berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, kemudian diperkirakan oleh BPBD Kabupaten Bogor mendapat laporan terjadinya banjir sekitar pukul 15.30 WIB.
Kerusakan di rumah-rumah warga sangat beragam, mulai dari rusak sedang hingga ringan. Di RT 03, diperkirakan total 15 unit rumah terdampak genangan dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Sementara itu di RT 02, delapan rumah milik warga terendam banjir namun tidak mengalami kerusakan struktural.
"Setiap hujan deras, wilayah ini berulang kali tergenang. Normalisasi aliran sungai menjadi kebutuhan mendesak agar tidak terus terulang," katanya.
Saat ini air sudah surut dan sebagian material banjir di rumah warga telah dibersihkan. Namun BPBD menilai masih diperlukan penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, khususnya perbaikan TPT dan saluran air.
Jumat (5/12) sore, banjir menyapu permukiman warga Desa Pasir Jambu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor. Penyebabnya adalah jebolan tembok penahan tanah (TPT) di aliran Kali Cibagolo, akibat hujan yang berlangsung lama.
Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, hujan turun cukup lama menyebabkan penyumbatan aliran sungai, sehingga TPT jebol dan air masuk ke rumah-rumah warga. Banjir ini berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, kemudian diperkirakan oleh BPBD Kabupaten Bogor mendapat laporan terjadinya banjir sekitar pukul 15.30 WIB.
Kerusakan di rumah-rumah warga sangat beragam, mulai dari rusak sedang hingga ringan. Di RT 03, diperkirakan total 15 unit rumah terdampak genangan dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda. Sementara itu di RT 02, delapan rumah milik warga terendam banjir namun tidak mengalami kerusakan struktural.
"Setiap hujan deras, wilayah ini berulang kali tergenang. Normalisasi aliran sungai menjadi kebutuhan mendesak agar tidak terus terulang," katanya.
Saat ini air sudah surut dan sebagian material banjir di rumah warga telah dibersihkan. Namun BPBD menilai masih diperlukan penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, khususnya perbaikan TPT dan saluran air.