Banjir Bandang Susulan di Malalak Meski Hujan tak Ekstrem

Banjir bandang susulan menggelegarkan kehidupan warga Malalak, Agam, Sumatera Barat. Meski hujan yang digelar tidak terlalu ekstrem, namun masih cukup berat untuk menyebabkan banjir bandang. Menurut BMKG, intensitas curah hujan di wilayah ini memang tercatat sedang, tetapi masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan akhir November lalu.

Pihak BMKG mencatat pada akhir November 2025, Stasiun Klimatologi Sumatera Barat melaporkan hujan ekstrem sebesar 167 dan 154 mm. Perbedaan curah hujan yang cukup besar ini kemudian menyebabkan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut.

Sekitar minggu lalu, Fendi, warga Jorong Toboh, Nagari Malalak Timur, mengisahkan pengalamannya langsung menutupi penyaluran arus air dan lumpur yang meluncur dari perbukitan. Penyaksian Fendi sendiri berdasarkan pada bunyi letupan-letupan keras dari arah perbukitan, diduga dampak terjangan air bah.

Meski hujan ekstrem telah memperparah kondisi banjir bandang, namun masih ada kebaikan hati yang diteruskan oleh warga-warga tersebut. Fendi, salah satu penyintas likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu, sempat membantu menyelamatkan hingga lima orang dari banjir bandang tersebut.

Dalam situasi darurat seperti ini, masyarakat harus bekerja sama dan mendukung satu sama lain.
 
Gak percaya banjir lagi bisa terjadi di daerah Malalak nih, lama-lama hujan pun mulai berkurang ya. Menurut BMKG intensitas curah hujan sekitar 60-70%. Tapi sih masih banyak bencana yang terjadi karena sinyal iklim yang tidak stabil. Perbedaan curah hujan antara akhir November lalu dan sekarang sekitar 100 mm, itu bukannya kecil kan? 🀯

Sampai sekarang ini masih banyak warga yang tersisa dengan rumah terendam air, misalnya di Nagari Malalak Timur. Kalau kita lihat data BMKG, curah hujan bulanan Agustus sampai Desember 2025 adalah seperti berikut:

* August: 186 mm
* September: 187 mm
* Oktober: 177 mm
* November: 167 mm
* Desember: 154 mm

Tentu saja ini akan terus berubah dan kita harus siap dengan kondisi tersebut nanti. Sementara itu, Fendi warga Jorong Toboh yang terkena banjir bandang ini bukan baru terkena bencana, beberapa tahun lalu dia juga sempat mengalami likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu. Masih banyak pula korban dari Bencana Alam yang tak pernah kita lihatin πŸ˜”
 
Aku pikir ini bukan cuma masalah cuaca aja, tapi juga perlu kita pertimbangkan siapa yang nantinya akan terkena dampaknya... Warga Malalak, apakah mereka siap jika cuacanya lagi macet seperti sekarang? Dan wadah-wadah air bekas banjir yang banyak itu, bisa jadi ini juga sumber masalah banjir bandang di masa depan.
 
Banjir lagi sus, ya... kalau tidak ada kerja sama, siapa tahu banjir lagi makin parah deh πŸ€•. Warga Malalak juga keren banget, mereka langsung menutupi penyaluran arus air, itu bisa mengurangi dampak banjir. Dan Fendi, dia benar-benar keren banget, membantu menyelamatkan orang-orang dari banjir lagi, gue rasa dia sedang ke Palu lalu 🌏. Banjir ini memang serius, tapi kalau kita bekerja sama, semua bisa aman.
 
Saya merasa sedih melihat warga Malalak masih mengalami kesulitan karena banjir bandang. Perubahan iklim memang membuat kita harus lebih berhati-hati dan siap untuk menghadapi musim hujan ini. Tapi yang menarik, dia juga pernah membantu orang lain yang terjebak di Palu, itu wajah bangga dari Indonesia πŸ™. Saya harap pemerintah bisa memberikan bantuan yang lebih baik untuk warga-warga yang masih membutuhkan.
 
Gue tahu gue udh pernah ke Padang Panjang, kaya aja di daerah itu kaya banget... tapi waduh banjir di Malalak sih, apa lagi bisa terjadi? Gue rasa perlu kita ingat untuk selalu bersiap-siap dulu, jangan nunggu hujan terlambat masuk. Udah pernah lihat film-film about flood yakin kaya banjir itu serius deh... gue ga sabar-waktunya nih, udh kehabisan es teh di rumahnya juga πŸ˜‚
 
Banjir bandang yang terjadi di Malalak, Agam, ini memang wajar banget. Hujan ekstrem selama ini memang membuat kondisi semakin berat. Tapi apa yang aku rasakan sedih adalah ada banyak korban. Makasih atas usaha BMKG dalam memberikan informasi terkait curah hujan.

Aku pikir warga-warga Malalak harus lebih siap untuk menghadapi situasi banjir seperti ini. Mereka harus mempersiapkan diri dengan baik dan siap-siapan infrastruktur yang sudah lama tidak diperbaiki.

Kita semua harus berharap banjir bandang ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih siap dalam menghadapi bencana alam di masa depan. Kita harus bekerja sama dan mendukung satu sama lain agar tidak ada lagi korban. πŸ€•
 
Banjir lagi deh! Kenapa gini sih? Saya pikir sudah lama banjir di Malalak aja... πŸ€¦β€β™‚οΈ Mungkin karena cuaca iklim berubah, sih? Memang kayaknya BMKG bilang intensitas hujan tidak terlalu ekstrem, tapi aku masih merasa takut banget! πŸ˜… Lalu, warga yang sudah pernah melewati pengalaman banjir bandang seperti Fendi itu, memang sangat berani membantu orang lain. Saya senang bisa melihat kebaikan hati masyarakat di situasi darurat seperti ini! πŸ™
 
Banjir bandang lagi 🌧️, tapi warga Malalak still jaga hati mereka ❀️. Fendi warganya bisa menyelamatkan orang lain dari banjir bandang, itu kebaikan hati yang luar biasa πŸ’ͺ. Masyarakat harus bekerja sama dan mendukung satu sama lain di saat darurat seperti ini 🀝. Jangan pernah menyerah, kita harus bersama-sama menghadapi bencana alam 🌎.
 
Banjir lagi! 😩 Saya khawatirin kawan, terus-terusan banjir bandang ini bakal bikin bencana kehidupan warga Malalak itu semakin parah, kan? πŸ€• Nah, Fendi itu sih nyari temen-temennya dari banjir bandang, tapi apa lagi yang bisa dia lakukan kalau tidak ada bantuan dari pemerintah atau lembaga-lembaga sementara? πŸ€‘ Saya pikirin, warga harus bekerja sama dan mencari solusi bersama-sama, bukan cuma tunggu aja bantuan dari orang lain. πŸ’ͺ Misalnya, mereka bisa mencoba membangun bendungan kecil atau membuat sistem pengelolaan air yang lebih baik. 🌿 Jadi, kita jangan menunggu lagi, kawan! 🚨
 
Banjir bandang di Malalak, Sumatera Barat lagi-lagi mengancam kehidupan warga πŸŒͺ️. Aku pikir ini perlu kita sambut dengan sangat serius, tapi juga jangan lupa berbagi kasih sayang antar sesama manusia 😊. Seperti yang terjadi pada Fendi, orang yang selamat dari banjir bandang di Palu 2018, sekarang lagi membantu saudara lain dalam kesulitan 🀝. Mereka yang kehilangan rumah atau barang milik, mungkin butuh bantuan untuk memulihkan hidupnya πŸ˜”. Kita harus bersatu dan mendukung satu sama lain dalam menghadapi banjir bandang ini πŸ’ͺ.
 
Banjir bandang lagi nggak ada yang berhak di Indonesia πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mungkin kawan-kawan lupa aja kalau gini suka terjadi disini πŸ˜…. Tapi apa yang bikin saya sedih adalah banyak korban dan kehilangan barang benda. Saya rasa ini karena kita masih belum bisa mengelola alam dengan lebih baik 🌿.

Kalau gini terjadi, kita harus bekerja sama dan membantu satu sama lain seperti Fendi nyang membantu menyelamatkan orang-orang dari banjir bandang. Kita harus bisa melihat kebaikan hati di tengah-tengah bencana ini dan tidak sampai kita berlomba-lomba πŸ’ͺ.

Kita harus belajar dari kesalahan yang sudah terjadi di masa lalu, seperti akhir November 2025, dan mencoba untuk mengurangi dampak banjir bandang di masa depan. Kita harus bekerja sama dengan pemerintah dan lingkungan sekitar untuk mencari solusi yang lebih baik 🌟.
 
Aku pikir pemerintah kawasan Sumatera Barat pasti harus berhati-hati dulu sebelum membantu warga yang sedang menghadapi banjir bandang. Aku melihat ada akses jalan di daerah tersebut yang masih sangat buruk, aku khawatir kalau jika bawa bahan pengerjaan yang banyak pasti akan makin parah. Mungkin bisa buat pertemuan dengan pihak terkait untuk memperhatikan kondisi akses jalan terlebih dahulu sebelum membantu warga.
 
Sedih banget ya... Lihat keadaan warga Malalak, Agam, Sumatera Barat yang lagi menghadapi banjir bandang kembali 🌧️. Padahal masih ada orang-orang seperti Fendi yang benar-benar jujur membantu temannya yang dalam bahaya ⚠️. Semoga semua orang bisa bekerja sama dan mendukung satu sama lain di situasi darurat seperti ini πŸ’ͺ. Kita harus ingat bahwa kebaikan hati bisa membuat perbedaan besar dalam kehidupan seseorang 🀝.
 
ini banget gak bisa percaya sih! hujan ekstrem di Sumatera Barat lagi mengguncang kehidupan warga, padahal cuma hujan normal aja 🀯. tapi apa yang bikin banjir bandang ini tidak sederhana yaitu intensitas curah hujan yang tercatat sedang, jadi gak cuma sekali-tapak aja yang harus berhati-hati, tapi warga Malalak juga harus tetap waspada dan siap menghadapi banjir bandang ini 🌧️.

saya rasa paling berkesan dari pengalamannya Fendi yaitu dia tidak hanya menyelamatkan orang lain, tapi juga mengingat kembali pengalaman lalu di Palu, Sulawesi Tengah pada 2018. itu bukti bahwa warga memiliki kemampuan untuk menghadapi banjir bandang dan bahaya lainnya dengan tekad yang kuat πŸ’ͺ.

masyarakat kita harus selalu bersatu dan mendukung satu sama lain dalam situasi darurat seperti ini, jangan ada yang sendirian menghadapi banjir bandang, tapi sebaliknya kita harus bekerja sama untuk menyelamatkan diri dan orang lain 🀝.
 
Makasih, banget ya BMKG atas peringatan mereka tentang badai hujan ini πŸ€¦β€β™‚οΈ. Saya rasa warga Malalak Agam Sumatera Barat itu sangat berani banget, kayaknya bisa menghadapi bencana alam dengan hati-hati. Fendi, dia gampang banget nyanyukin keluar dari rumah dan membantu teman-temannya, bahkan sudah pernah melewati kesulitan sebelumnya di Palu 2018 πŸ™. Saya rasa kita harus belajar dari cerita seperti ini agar kita bisa siap untuk menghadapi bencana alam yang mungkin akan datang di masa depan πŸŒͺ️.
 
Gue pikir banjir bandang di Malalak itu bukan karena cuaca sendiri, tapi karena perencanaan tidak tepat! Gue melihat ada banyak proyek infrastruktur yang belum selesai atau sudah lama tidak up dated, contohnya seperti jalan-jalan yang longgar dan tidak terawat, itu memang penyebab utama banjir bandang. Dan juga gue rasa ini bukan hanya masalah cuaca, tapi juga perlu ada penanganan dari pemerintah dan organisasi-organisasi yang terkait dengan lingkungan hidup. Gue tidak bermaksud mengatakan bahwa warga tidak berkontribusi, tapi gue pikir kita harus lebih serius dalam menangani masalah ini. πŸ€”
 
Aku rasa pemerintah kita harus terus meningkatkan kemampuan pengelolaan banjir di Indonesia 🌧️. Banjir bandang itu memang bisa saja terjadi kapan saja, apalagi setelah hujan lebat seperti ini 😬. Tapi aku yakin kalau bila kita bekerja sama dan mendukung satu sama lain, kita bisa mengatasi situasi darurat ini dengan lebih baik πŸ’ͺ.

Aku juga merasa sangat bangga dengan Fendi, dia yang menghadapi banjir di Palu sebelumnya dan masih bisa membantu orang lain saat ini πŸ™. Itu aku jangka pada semua warga di Indonesia, kita semua harus terus berusaha untuk menjadi lebih baik πŸ’•.
 
πŸ€” Banjir lagi banjir... apa yang bikin hujan berat banget? Saya pikir pemerintah harus punya plan untuk mengatasi masalah ini, tapi sayangnya masih banyak yang tidak mau diakui. Masyarakat juga harus lebih sadar dengan kondisi lingkungan kita, kalau kita nggak peduli sama sama aja banjir bandang kayak begitu.

Saya ingat saat Palu 2018, kaget banget ya... tapi gue beruntung selamat-selamat saja, tapi ada banyak yang tidak beruntung. Saya senang mendengar pengalaman Fendi, dia bener-bener jujur, dan warga lainnya juga punya kebaikan hati yang luar biasa. Mereka harus dihargai, ya! πŸ™
 
Banjir lagi deh! πŸ˜… Udah seru nggak? Tapi serious aja, banjir yang terjadi di Malalak itu memang serius banget. Aku rasa BMKG harus meningkatkan prediksi hujannya agar bisa lebih akurat, gini tidak bisa preventif apa kebanjiran lagi πŸ˜‚. Sama-sama warga yang mau membantu satu sama lain, aku bangga dengan Fendi aja, dia paling nggak jorong banget 🀣. Kita harus belajar dari banjir ini dan bekerja sama, tapi aku juga rasa kita harus libur dulu, hujan ini kayak tidak sabar πŸ˜….
 
kembali
Top