Tangan-tangan berat hancur akibat banjir bandang dan longsor yang mengguyur Tapanuli Raya, Sumatera Utara. BNPB menyatakan empat kabupaten di wilayah tersebut dilanda bencana cuaca ekstrem secara bertubi-tubi. Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan menjadi tempat yang tersinggung oleh badai. Bencana ini telah menyebabkan delapan korban jiwa, 58 luka-luka dan 2.851 warga terpaksa mengungsi.
Berdasarkan data yang diterima dari BNPB, kecamatan Sipirok, Marancar dan Batangtoru di Tapanuli Selatan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Bencana ini juga telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Dua jembatan terputus di Tapanuli Utara dan 1.902 rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, termasuk Kecamatan Pandan, Sarudik dan Badiri.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan bencana ini telah berdampak di 11 kecamatan. Ia juga menyatakan bahwa seluruh pendataan seperti jumlah warga dan wilayah terdampak bersifat sementara dan masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dengan hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.
Berdasarkan visual BNPB, banjir ini cukup deras dan menghantam rumah. Arus air membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan dan sampah rumah tangga. Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir.
Berdasarkan data yang diterima dari BNPB, kecamatan Sipirok, Marancar dan Batangtoru di Tapanuli Selatan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Bencana ini juga telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang cukup parah. Dua jembatan terputus di Tapanuli Utara dan 1.902 rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, termasuk Kecamatan Pandan, Sarudik dan Badiri.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan bencana ini telah berdampak di 11 kecamatan. Ia juga menyatakan bahwa seluruh pendataan seperti jumlah warga dan wilayah terdampak bersifat sementara dan masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dengan hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.
Berdasarkan visual BNPB, banjir ini cukup deras dan menghantam rumah. Arus air membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan dan sampah rumah tangga. Kelurahan Angin Nauli di Kecamatan Sibolga Utara juga menjadi salah satu wilayah yang terdampak banjir.