Kota Bandung menyambut penutupan Special Olympic Southeast Asia Football Competition 2025 dengan penuh semangat inklusivitas. Menurut Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, peristiwa ini merupakan kehormatan bagi kota yang menjadi tuan rumah acara tersebut.
"Saya dari Kota Bandung memberikan semangat, menjadi tuan rumah adalah sebuah kehormatan bagi kami," ungkapnya. Kehormatan itu dirasakan oleh warga Kota Bandung, karena sepak bola menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat kita.
Farhan juga menyatakan bahwa Kota Bandung telah mengajarkan kepada seluruh penggiat olahraga inklusif untuk menjadi lebih termasuk. Perayaan ini membuktikan bahwa sepak bola adalah ollhraga yang harus dikapalkan bagi semua orang, terlepas dari kemampuan fisik mereka.
Disinggung mengenai kemungkinan penyelenggaraan acara serupa di masa depan, Farhan menunjukkan keterbukaannya. Namun, beliau juga menyatakan bahwa perlu dipersiapkan agar acara tahun depan dapat menjadi lebih baik lagi.
Perayaan ini bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga tentang tumbuhnya nilai persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia Tenggara. Bandung memiliki sejarah panjang sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, yang dibawa oleh spirit bandung.
Dalam acara penutupan, Presiden Special Olympics Asia Pacific Dipak Natali memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara dan relawan yang terlibat. Ia mengucapkan terima kasih kepada tim teknis, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah yang telah bekerja keras untuk menyelamatkan sekitar 500 atlet.
"Saya dari Kota Bandung memberikan semangat, menjadi tuan rumah adalah sebuah kehormatan bagi kami," ungkapnya. Kehormatan itu dirasakan oleh warga Kota Bandung, karena sepak bola menjadi bagian penting dalam budaya masyarakat kita.
Farhan juga menyatakan bahwa Kota Bandung telah mengajarkan kepada seluruh penggiat olahraga inklusif untuk menjadi lebih termasuk. Perayaan ini membuktikan bahwa sepak bola adalah ollhraga yang harus dikapalkan bagi semua orang, terlepas dari kemampuan fisik mereka.
Disinggung mengenai kemungkinan penyelenggaraan acara serupa di masa depan, Farhan menunjukkan keterbukaannya. Namun, beliau juga menyatakan bahwa perlu dipersiapkan agar acara tahun depan dapat menjadi lebih baik lagi.
Perayaan ini bukan hanya tentang pertandingan, tetapi juga tentang tumbuhnya nilai persaudaraan dan solidaritas di antara bangsa-bangsa Asia Tenggara. Bandung memiliki sejarah panjang sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, yang dibawa oleh spirit bandung.
Dalam acara penutupan, Presiden Special Olympics Asia Pacific Dipak Natali memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara dan relawan yang terlibat. Ia mengucapkan terima kasih kepada tim teknis, tenaga kesehatan, dan pemerintah daerah yang telah bekerja keras untuk menyelamatkan sekitar 500 atlet.