Bakar Baju Impor Ilegal Rugi Rp12 Juta, Purbaya Putar Otak

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akhirnya menemukan solusi untuk mengatasi masalah baju bekas ilegal yang sering dibakar setelah berhasil disita oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Menurut Purbaya, konsep pemusnahan barang tangkapan impor ilegal ini memakan biaya hingga Rp 12 juta untuk satu kontainer.

"Mengenai balpres yang aku tangkap, ternyata saya tidak bisa didenda, tapi harus memusnahkan barangnya," kata Purbaya. "Rugi besar kita adalah kasih makan orang yang ditahan, sehingga kita ingin ubah."

Purbaya mengatakan bahwa salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah memanfaatkan hasil penindakan itu dengan cara tidak dimusnahkan, melainkan dijual kembali dengan harga murah ke masyarakat atau UMKM. Ia juga telah melakukan konsultasi dengan Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) yang mengatakan bahwa balpres ilegal dapat dicacah untuk menjadi bahan baku atau dijual murah.

"Kita pikir-pikir gimana, apa boleh enggak kita cacah ulang? Boleh. Jadi kita ketemu dengan AGTI dan menawarkan bisa enggak mereka mencacah ulang balpres itu," kata Purbaya. "Pengusaha yang siap menampung barang hasil penindakan itu untuk dicacah."

Purbaya juga mengatakan bahwa telah mendapatkan persetujuan dari Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, dan telah memastikan kebijakan ini akan jalan pekan depan. "Saya juga sudah bicara dengan Kementerian UMKM, Pak Maman, beliau setuju dengan kerjasama seperti ini," paparnya.
 
Bisa banget sih ide ini! 🤩
Mengapa kita harus buang-buang uang untuk memusnahkan barang bekas itu? Kita bisa mencoba menjualnya atau membuat produk dari hasil penindakan itu, kayaknya lebih masuk akal dan efisien.
Gimana kalau kita kerjasama dengan AGTI untuk membuat produk tekstil dari balpres ilegal yang dihentikan? Kita bisa memberikan kesempatan kepada UMKM dan masyarakat untuk membuat kegiatan ini menjadi lebih bermanfaat.
Kemarin kita masih harus membuang-buang biaya hingga Rp 12 juta untuk satu kontainer, tapi sekarang bisa kita ubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Bisa banget sih! 💡
 
Apa bisa benar sih? Menteri Keuangan mau buat balpres bekas dijual kembali? Kalau begitu itu juga masuk dalam program konverasi limbah atau apa? Tapi kenapa harus beresolusi sendiri dengan harga murah, gak ada keteraturan sih? Sumber dari mana hasil ini diambil? Apa tidak perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut?
 
Gak percaya banget kalau Purbaya Yudhi Sadewa mau mencoba solusi yang positif untuk baju bekas ilegal itu 🤔. Sebelumnya, aku pikir dia hanya akan ngeremati barang-barang tersebut di bakar aja. tapi ternyata dia sedang berusaha agar orang-orang yang ditangkap tidak terluka lagi.

Saya rasa ide untuk menjual balpres ilegal itu kembali ke masyarakat atau UMKM itu buat-buat! Kita bisa beli baju bekas tersebut dengan harga murah dan membantu para pebisnis kecil 🛍️. Jadi, apa salahnya kita mencoba ini?
 
aku pikir ini kisah yang agak menarik banget, tapi apa kata kita tentang hal ini? apakah kita benar-benar ingin menghargai barang-barang ilegal itu? atau kita harus jujur dengan diri sendiri, bahwa barang-barang tersebut adalah hasil tindakan tidak baik dari orang lain. tapi apa yang kita cari sebenarnya, adalah cara untuk memulihkan orang yang telah salah dan mencegah hal ini terjadi lagi di masa depan? atau kita hanya ingin menghindari biaya dengan menemukan solusi seperti itu? aku pikir ini kisah yang kompleks, tapi aku yakin satu hal ya, kita harus selalu berusaha untuk melakukan yang benar dan adil.
 
Aku pikir ini penyelesaian yang bagus banget ! Jadi bukannya harus dibakar aja, mereka bisa dijual murah ke masyarakat atau UMKM. Ini bikin orang-orang yang bekerja di industri fashion tidak perlu khawatir dengan barang bekas ilegal lagi. Aku yakin ini bakal membantu mencegah pencurian dan korupsi di pabrik-pabrik itu. Kalau ada kerjasama antara Kementerian Keuangan dan AGTI, itu akan sangat membantu! 🤑
 
Kasus baju bekas ilegal yang dibakar ternyata memiliki solusi yang baik sekali 🙌. Aku pikir kalau cara memanfaatkan barang-barang itu dengan cara tidak dimusnahkan dan dijual kembali ke masyarakat atau UMKM itu sangat menarik. Kita nggak hanya bisa ngorok kasus korupsi, tapi juga bisa coba menciptakan opsi yang lebih baik dari sebelumnya 💡. Aku senang melihat bahwa Menteri Purbaya Yudhi Sadewa sudah bekerja sama dengan Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) untuk mencari solusi ini 🤝. Tapi, aku ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana kerja kasusnya dan bagaimana akan dilaksanakan di lapangan 🤔.
 
Baju bekas ilegal yang sering dibakar itu memang adalah masalah yang perlu diatasi, tapi apa yang kita lakukan juga harus dipikirkan. Kalau kita tidak dimusnahkan, tapi jual kembali ke masyarakat atau UMKM, itu berarti kita sedang mencari cara untuk memberikan nilai tambah pada barang yang dulunya dianggap sebagai sampah. Tapi, apakah itu hanya sekedar mencari untung atau ada nuansa lain?
 
Hmm, sepertinya gak ada masalah lagi baju bekas ilegal yang dibakar. Menteri Keuangan itu punya ide buat jualin barang-barang tersebut ke masyarakat atau UMKM dulu, sebelum dijual kembali. Itu konsepnya. Jadi, kalau kamu punya barang-barang ilegal itu, kamu bisa menunggunya untuk dicacah ulang dan kemudian ditawarkan harganya ke orang-orang. Saya pikir itu ide yang bagus, tapi aku juga penasaran seberapa banyak biayanya untuk memusnahkan barang-barang tersebut. Rp 12 juta kontainer itu nggak sedikit banget. Mungkin saja kita bisa menurunkan harga biayanya lagi.
 
aku pikir ini gak masalah banget kalau balpres bekas dibakar, tapi sekarang aku sadar kalau itu konflik lingkungan dan bikin polusi udara. jadi menteri keuangan yang bawet-bawean ini ternyata ingin mencari solusi yang lebih baik untuk barang-barang bekas. aku setuju dengarnya, tapi aku harap ada cara yang bisa dilakukan tanpa harus dibakar. aku liat juga yang dicacah ulang di Youtube, itu gampang banget dan bisa membantu lingkungan. menteri keuangan ini punya hati yang baik, aku yakin dia ingin membantu masyarakat dan lingkungan 🙏💚
 
Gue pikir solusi yang ditawarkan Purbaya itu keren banget, tapi gue rasa masih ada masalah. Kalau balpres ilegal bisa dijual murah ke masyarakat atau UMKM, maka apa yang terjadi dengan penjahat yang bikin barang-barang ilegal? Gue rasa perlu ada hukuman yang lebih berat bagi mereka, tapi kalau begitu, gue pikir ide ini masih keren.
 
kembali
Top