Bahlil Ungkap Sebab Gas Alam RI Melimpah Tapi 77,8% LPG Impor

Sementara impor gas alam RI tetap melimpah, cadangan gas lokal yang melimpah pun tidak dapat memenuhi kebutuhan LPG. Menurut Bahlil, penyebab utama terletak pada karakteristik cadangan gas yang tersedia di dalam negeri. Gas alam Indonesia memiliki spektrum yang hanya mencakup C1 dan C2, sedangkan untuk produksi LPG dibutuhkan spektrum C3 dan C4.

Saat ini, Kementerian ESDM mencatat produksi LPG domestik hanya mencapai 1,97 juta metrik ton (MT), padahal konsumsi LPG mencapai 8,8 juta MT. Hal ini berarti bahwa sekitar 77,82 persen dari total kebutuhan domestik dipenuhi dari impor. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong pengembangan industri gasifikasi batu bara sebagai alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor LPG di masa mendatang.

Bahlil juga menekankan pentingnya mengembangkan industri C3 dan C4 dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan gas yang dibutuhkan untuk produksi LPG. "Gas kita itu speknya C1-C2, yang tidak bisa dijadikan bahan baku untuk LPG. Maka kemudian kita dorong C3-C4-nya kita bangun," kata Bahlil.

Tentunya pemerintah akan terus bekerja keras untuk meningkatkan produksi gas lokal dan mengurangi ketergantungan impor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan domestik LPG secara efektif.
 
Luar aja cari gas yang bikin bisa buat LPG, tapi Indonesia masih nggak punya gas yang pas untuk itu 🤷‍♂️. Tadi perhatin lagi, impor gas alam Indonesia masih banyak, tapi produksi LPG lokal sih masih kalah. Kita udah nggak punya gas C3 dan C4, jadi bagaimana caranya nih? Mau beli dari luar negeri saja aja 🤦‍♂️. Pemerintah lagi nanggung mau cari solusi yang bikin kita bisa terbebas dari impor LPG, tapi masih belum ada jawabannya 😐.
 
Kalau udah jelas sih, impor gas alam masih banyak banget tapi cadangan gas lokal yang dibawa di dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG. Maksudnya, gas alam kita cuma bisa digunakan buat C1 dan C2, tapi LPG membutuhkan C3 dan C4. Jadi, produksi LPG domestik hanya 1,97 juta MT saja, padahal konsumsi LPG itu 8,8 juta MT. Artinya, sekitar 77% kebutuhan kita diimpor dari luar negeri. Pemerintah ingin ganti itu dengan mengembangkan industri gasifikasi batu bara dan juga membuat infrastruktur untuk C3 dan C4. Tapi saya rasa pemerintah harus serius lagi, kan? Kita perlu makin cepat dalam pengembangan gas lokal agar tidak ketergantungan impor LPG terus berlanjut 😊
 
kira-kira apa yang dibicarakan disini sih, impor gas alam RI masih banyak tapi cadangan lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG. aku rasa birokrasi punya peran di sini, karena cadangan gasnya cuma spektrum C1 dan C2 aja, tapi produksi LPG memang butuh spektrum C3 dan C4. aku rasa pemerintah seharusnya fokus pada mengembangkan industri C3 dan C4 di dalam negeri, jadi kita tidak lagi tergantung impor LPG. tapi mungkin itu bisa dilakukan nanti, karena sekarang impor masih banyak dan tidak ada solusi yang cepat.
 
Gue pikir ini kayak mainan anak-anak... kalau gue harus dipercaya ya. Impor gas alam masih banyak banget, tapi lokalnya gue lihat apa aja? Seumur hidup aja produksi LPG dari dalam negeri di bawah 2 juta MT. Artinya, masih banyak lagi yang harus impor dari luar. Gue bayangkan kayak kayak nanti ada hari Indonesia tidak bisa impor gas alam sama sekali... kayak gue tahu apa ya? Tapi, mungkin pemerintah punya rencana yang keren untuk mengubah ini.
 
Udah serius banget ya, pemerintah harus ngikuti asumsi Bahlil ini, kan? Gas alam RI di Indonesia ternyata hanya memiliki spektrum C1 dan C2 aja, tidak bisa digunakan untuk produksi LPG. Sementara konsumsi LPG di sini terus meningkat, impor gas alam RI tetap melimpah. Itu artinya, kita harus punya alternatif yang lebih baik, seperti industri gasifikasi batu bara, atau paling tidak pengembangan industri C3 dan C4 yang belum ada di Indonesia. Udah kaget banget, nggak?
 
Gue pikir yang salah itu Bahlil kan? Gimana bisa kamu bilang kayaknya Indonesia punya cadangan gas yang melimpah tapi spektrumnya hanya C1-C2? Gue rasa kamu bilang kayakanya Indonesia seperti anak kecil yang tidak bisa nggak tahu apa lagi! 😂🤣

Gue rasa ada yang salah di dalam penelitian itu. Kalo spektrum gas alam Indonesia hanya C1-C2, maka bagaimana gue bisa percaya kalau Bahlil bilang bahwa kita perlu mengembangkan industri C3 dan C4? Sepertinya itu seperti berpikir di balik bantal! 🤯😴

Gue rasa pemerintah harus nggak terburu-buru dalam mengerjakan ini. Kita tidak bisa langsung memenuhi kebutuhan LPG secara efektif. Gue rasa kita harus mulai dari dasar-dasar lagi. Kita harus belajar cara menghasilkan spektrum C3 dan C4 pertama-tama! 📚🔬
 
Makasih ya pemerintah udah cari alternatif buat reduksi impor LPG, tapi apa salahnya banget kalau kita tambah investasi di bidang C3 dan C4? Kamu nanti lihat seperti apa hasilnya... Kita harus bisa jadi netizen yang bijak dan cermat tentang hal ini...
 
Gue rasa pengembangan industri C3-C4 di indonesia harus cepat ya... kita harus lebih mandiri dalam menghasilkan bahan baku gas LPG. Jadi, kalo ada usaha yang ingin membuat C3-C4 di indonesia itu, pemerintah harus membantu dan memberikan dana untuk kemudian bisa meningkatkan produksi. Kita nggak bisa terus bergantung pada impor ya...
 
Makasih kan pemerintah mau berubah strategi, tapi aku masih ragu-ragu aja, apa-apa yang mereka lakukan gak cukup? Mereka malah fokus pada industri gasifikasi batu bara, tapi bagaimana kalau industri C3 dan C4 gak bisa berkembang dengan cepat? Aku khawatir lagi banget kan kebutuhan LPG di masa depan.
 
Hehe, kalau nggak salah itu karena aku sibuk banget nonton anime di malam ini 🎉. Tapi seriously, apa yang terjadi dengan industri gasifikasi batu bara? Aku tahu ada yang baca tentang itu di forum online, tapi aku gak bisa ingat siapa lagi yang bilang. Mungkin Bahlil juga bicaranya 🤔. Dan, waw, 77,82 persen impor LPG? Itu seperti, ulekan, banget! Maka dari itu aku harap pemerintah bisa bekerja keras untuk meningkatkan produksi gas lokal, bukan nggak apa-apa ya?
 
Waaahhh, apa kabar kalau kita tidak bisa menjadikan gas kita sendiri sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan LPG? Sebenarnya kita punya cadangan gas lokal yang luar biasa, tapi masih banyak lagi yang perlu ditekankan. Kita harus meningkatkan produksi industri C3 dan C4 di dalam negeri, biar bisa membuat LPG sendiri, walaupun spektrumnya berbeda dengan impor 🤔.

Saya rasa pemerintah sudah benar-benar memikirkan hal ini, tapi kita harus melakukannya lebih cepat dan efektif. Kita butuh lebih banyak infrastruktur untuk mengembangkan industri gasifikasi batu bara dan pengolahan gas, biar bisa meningkatkan produksi LPG secara cepat 💨.

Aku harap pemerintah bisa melaksanakan targetnya dan membuat Indonesia tetap mandiri dalam hal energi 🙏. Kita butuh lebih banyak inovasi dan kreativitas untuk mengembangkan industri gas lokal, biar kita bisa bebas dari impor LPG 😊.
 
hehe 🤔 aku pikir ini masalah lama yang sama lagi... gimana caranya Indonesia bisa saja punya teknologi yang baik tapi kadang-kadang nggak bisa mengembangkan industri-nya sendiri 🙄. misalnya, apa artinya kita punya banyak cadangan gas lokal tapi nggak bisa menjadikannya LPG? kayaknya perlu ada kerja sama dengan negara lain aja atau pengembangan teknologi yang lebih canggih di Indonesia sendiri 💡.
 
Kalau mau ngobrol soal gas alam RI, aku pikir pemerintah harus makin fokus pada pengembangan industri gas lokal kita sendiri. Impor gas bukanlah jangka pendek jadi, apa lagi kalau harga minyak naik lagi? Kita sudah punya cadangan gas yang luar biasa, tapi masih tergantung pada impor LPG ya? Aku pikir harus ada inovasi dan inisiatif dari pemerintah dan industri lokal untuk mengembangkan gas C3-C4 kita sendiri. Jadi kalau konsumsi LPG masih banyak dan impor jadi utama, apa artinya kita tidak punya alternatif yang lebih baik?
 
klo lihat kabar ini, nggak percaya sih kalau impor gas alam RI masih banyak banget tapi cadangan gas lokal belum cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG. mungkin karena spektrum gas alam Indonesia tidak mencukupi untuk produksi LPG, ya? kayaknya pemerintah harus fokus mengembangkan industri gasifikasi batu bara dan mengembangkan spektrum C3 dan C4 di dalam negeri nih 🤔
 
Sangat kecewa banget sih, nggak ada yang bisa dipercaya lagi dengan laporan ini 🤦‍♂️. Produksi gas lokal yang hanya mencapai 1,97 juta MT? itu kayaknya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan LPG. Maksudnya apa, kita masih harus impor gas alam yang banyak dan mahal? 🤯

Dan yang paling nggak setuju sama Bahlil sih, mengapa kita tetap terfokus pada gasifikasi batu bara? itu kayaknya tidak efisien dan sulit di implementasikan. Kita perlu lebih berinovasi dan mencari alternatif lain, seperti menggunakan teknologi yang lebih canggih untuk menghasilkan gas C3 dan C4. 🤔
 
Eh, apa kabar? Makin banyak impor gas alam RI, tapi cadangan lokal masih tidak cukup aja, kayaknya kayak gila. Mau ngimpiin nggak kalau kita punya gas lokal, tapi spektrumnya hanya C1-C2, sedangkan LPG membutuhkan C3 dan C4. Makanya lagi impor dari luar negeri, kayak gitu.

Pemerintah jelas aja ingin ngembangkan industri gasifikasi batu bara, tapi itu juga masih banyak risikonya, di mana? Maka dari itu, pengembangan industri C3-C4 juga perlu dioptimalkan. Makin baik kalau kita bisa memenuhi kebutuhan domestik LPG sendiri, tapi kayaknya masih jauh untuk dipastikan aja.
 
ada yang pikir kalau jelas kan? impor gas alam banyak tapi cadangan lokal gak cukup buat sementara ini LPG banyak konsumsi tapi produksi lokal cendek? harus ada cara lain buat mengurangi ketergantungan impor. mungkin industri gasifikasi batu bara bisa menjadi alternatif yang baik...
 
Maksudnya apa sih? Impor gas alam masih melimpah tapi cadangan gas lokal tidak cukup untuk dipasarkan sebagai alternatif impor. Saya rasa pengembangan industri C3 dan C4 di Indonesia harus ditingkatkan agar bisa memenuhi kebutuhan gas LPG yang dibutuhkan nanti. Jadi, biar kita nggak tergantung pada impor gas alam lagi, kayak aja kalau kita punya cadangan yang cukup. 🤔💡 #IndonesiaBisa #GasLocal #AlternatifImpor
 
😐 Aku pikir ini bikin masalah yang serius banget! Gas alam RI kita banyak sekali, tapi bisa dijadikan apa? Hanya C1-C2 aja, tidak ada C3-C4, kayaknya kayak banjir gas yang tak terpakai. LPG kita kebutuhan 8,8 juta MT, tapi produksi lokal hanya 1,97 juta MT, itu berarti 77,82% harus ditimpa impor 😬. Aku harap pemerintah bisa cepat menemukan solusi ini, agar tidak terus ketergantungan impor LPG dan gas alam kita tidak habis 🤯.
 
kembali
Top