Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keadaan cadangan emas di Grasberg, milik Freeport Indonesia, semakin memburuk setelah perusahaan tersebut menutup penjualan sahamnya sebesar 12 persen. Hal ini terjadi akibat konflik industri yang melanda komunitas Halmahera.
Menurut data dari Indonesian Stock Exchange (IDX), penjualan saham Freeport Indonesia mencapai puncaknya pada awal pekan ini, dengan harga saham yang naik sebesar 12 persen. Namun, setelah itu saham perusahaan mulai menurun konsisten.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa keputusan penutupan saham tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan nilai saham di jangka panjang. Ia juga menyatakan bahwa Freeport Indonesia tetap komitmen untuk meningkatkan investasi dan produksi di Grasberg.
Bahkan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana untuk meningkatkan ketersediaan listrik di Papua Barat melalui proyek yang akan dikembangkan oleh Freeport Indonesia. Namun, keberhasilan rencana tersebut masih tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengelola sumber daya dengan lebih baik.
Ketika ditanya tentang dampak penutupan saham ini bagi investor, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa mereka harus lebih berhati-hati dalam melakukan investasi. Ia juga menekankan pentingnya perusahaan tersebut untuk lebih transparan dalam menginformasikan keadaannya kepada masyarakat dan investor.
Menurut data dari Indonesian Stock Exchange (IDX), penjualan saham Freeport Indonesia mencapai puncaknya pada awal pekan ini, dengan harga saham yang naik sebesar 12 persen. Namun, setelah itu saham perusahaan mulai menurun konsisten.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa keputusan penutupan saham tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan nilai saham di jangka panjang. Ia juga menyatakan bahwa Freeport Indonesia tetap komitmen untuk meningkatkan investasi dan produksi di Grasberg.
Bahkan, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana untuk meningkatkan ketersediaan listrik di Papua Barat melalui proyek yang akan dikembangkan oleh Freeport Indonesia. Namun, keberhasilan rencana tersebut masih tergantung pada kemampuan perusahaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengelola sumber daya dengan lebih baik.
Ketika ditanya tentang dampak penutupan saham ini bagi investor, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa mereka harus lebih berhati-hati dalam melakukan investasi. Ia juga menekankan pentingnya perusahaan tersebut untuk lebih transparan dalam menginformasikan keadaannya kepada masyarakat dan investor.