Soeharto, Presiden RI ke-2 yang memimpin Indonesia selama 32 tahun, sebenarnya sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Menurut Bahlil Lahadalia, ketua Partai Golkar, aspirasi Soeharto untuk diangkat sebagai pahlawan nasional telah disampaikan secara langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.
Prestasi Soeharto yang dirasa oleh Bahlil sangat penting dalam mempertahankan Pancasila dan mencegah ideologi komunis menguasai Indonesia. Sebagai pendiri Partai Golkar, Soeharto berhasil melawan gerakan ini dan melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto mencapai banyak prestasi yang menjadi rujukan bagi Partai Golkar untuk menyampaikan kepada pemerintah bahwa Soeharto sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Antara lain adalah pencapaian swasembada pangan dan energi, penurunan inflasi 650%, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Bahkan pada akhir masa kekuasaannya, Indonesia terkenal sebagai "Macan Asia".
Dengan demikian, Bahlil Lanjutkan bahwa Soeharto sebenarnya sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional karena telah mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mencapai banyak prestasi yang baik bagi Indonesia.
Prestasi Soeharto yang dirasa oleh Bahlil sangat penting dalam mempertahankan Pancasila dan mencegah ideologi komunis menguasai Indonesia. Sebagai pendiri Partai Golkar, Soeharto berhasil melawan gerakan ini dan melestarikan nilai-nilai Pancasila.
Selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto mencapai banyak prestasi yang menjadi rujukan bagi Partai Golkar untuk menyampaikan kepada pemerintah bahwa Soeharto sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional. Antara lain adalah pencapaian swasembada pangan dan energi, penurunan inflasi 650%, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Bahkan pada akhir masa kekuasaannya, Indonesia terkenal sebagai "Macan Asia".
Dengan demikian, Bahlil Lanjutkan bahwa Soeharto sebenarnya sangat layak dianugerahi gelar pahlawan nasional karena telah mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mencapai banyak prestasi yang baik bagi Indonesia.