Bahlil Kaji Pangkas Ekspor CPO untuk Dukung Program B50

Presiden Jokowi mengundurkan ekspor minyak sawit bekas (CPO) hingga 2026, sementara Prabowo Subianto mengumumkan pemberian penghargaan 'Bahlil' kepada produsen CPO yang berkontribusi pada program B50.

Menurut data dari Kementerian Perhutana dan Pangan (Kementan) RI, dalam 1 tahun terakhir ekspor CPO di Indonesia cukup menurun. Pada tahun 2023, total ekspor CPO mencapai sekitar 4,2 juta ton, yang menurun dari 5,6 juta ton pada tahun 2022.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa penurunan ekspor CPO tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan pengaturan harga pasokan, serta tingginya biaya produksi. Oleh karena itu, Presiden Jokowi memutuskan untuk mengundurkan ekspor CPO hingga tahun 2026.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan pemberian penghargaan 'Bahlil' kepada beberapa produsen CPO yang telah berkontribusi pada program B50. Program B50 adalah inisiatif dari Presiden Prabowo untuk meningkatkan produksi CPO di Indonesia hingga 50 juta ton per tahun.

"Produsen yang mendapatkan penghargaan 'Bahlil' ini telah menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas CPO di Indonesia," kata Presiden Prabowo. "Kita akan terus dukung program B50 untuk meningkatkan produksi CPO di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional."
 
Gue rasa kalau pengaturan harga pasokan itu harus lebih transparan, siapa yang mengatur biaya produksi itu? Tapi kalau kita lihat dari sisi lain, kenaunggulan Indonesia dalam ekspor CPO di masa depan pasti akan menentukan apakah ekonomi kita bisa bertahan. Gue harap pemerintah bisa memperbaiki kekurangan di industri perbatian ini agar produksi CPO bisa meningkat dan meningkatkan pendapatan masyarakat di daerah pertanian. 🌱📈
 
ekonomi indonesia lagi ganteng banget 😂! penurunan ekspor cpo itu normal, karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti harga pasokan, biaya produksi, dan lain-lain. tapi siapa tahu, mungkin kalau jadi 2026 aja makin banyak nilai tambah untuk industri ini 🤑. pemberian penghargaan 'bahlil' itu juga wajar banget, karena produsen yang mendapat penghargaan ini pasti sudah lulus test kekuatan dan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas cpo di indonesia 🙌. program b50 itu harus terus berjalan lancar dan mendapatkan dukungan dari pemerintah serta masyarakat Indonesia 💪.
 
😐 aku pikir pemberian penghargaan 'Bahlil' itu memang bagus, tapi gak ada jaminan bahwa produsen CPO akan terus berproduksi dan meningkatkan kualitasnya. apa lagi kalau biaya produksi naik lagi? 🤔

aku senang sekali bahwa Presiden Jokowi mengundurkan ekspor CPO hingga 2026, tapi aku juga khawatir kalau penundaan itu akan mempengaruhi produksi dan harga CPO di pasar. aku harap bisa melihat lebih banyak inisiatif dari pemerintah yang bisa membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas CPO di Indonesia. 🤞
 
Aku pikir ekspor minyak sawit bekas (CPO) yang diundurkan hingga 2026 memang wajar banget. Jika nggak ada penundaan, mungkin akses pasar untuk CPO kita akan makin kering. tapi penghargaan 'Bahlil' yang diberikan ke produsen yang kontribusi pada program B50 itu agak mengecewakan. aku pikir giliran mereka harus terus berkontribusi dan meningkatkan produksi CPO di Indonesia, bukan hanya mendapatkan penghargaan saja 🤔
 
aku lagi ngerasa kayaknya pemerintah tidak fokus pada masalah lingkungan🌿🔥 giliran kembali ekspor minyak sawit bekas yang bisa jadi memperparah polusi udara dan air di indonesia. sebenarnya udah lama kita kenal bahwa ekspor CPO ini bisa jadi tidak terurus dengan baik... tapi pemerintah lagi serasa nggak punya waktu untuk mengatasi masalah tersebut, balas bencana api hutan atau tsunami, ayo kita lihat apa yang akan dilakukan pemerintah untuk melindungi lingkungan di masa depan? 🤔💚
 
Siapa sih yang pikir 2026 lagi nangkap CPO? Mereka bilang biaya produksi naik, tapi apakah itu benar? Nih, aku rasa Presiden Jokowi mau bikin strategi baru. Program B50 pasti buat mendukung target ekspor jangka panjang, tapi gimana kalau tahun-tahun lagi di depannya ada kesulitan ekonomi?

Aku pikir Prabowo Subianto udah melakukan hal yang tepat dengan memberikan penghargaan 'Bahlil' kepada produsen CPO. Mereka harus dihargai karena kontribusi mereka pada program B50. Tapi, aku rasa kita harus lihat dari sudut pandang ekonomi dan jangka panjang, bukan cuma nangkap untung cepat.
 
ini suatu keputusan yang cukup menarik dari Jokowi sih, mengundurkan ekspor minyak sawit bekas hingga 2026 🤔. mungkin karena dia ingin lebih sengaja menyesuaikan dengan permintaan pasar internasional dan juga ingin lebih fokus pada produksi domestiknya dulu. tapi, di sisi lain, penghargaan 'Bahlil' yang diberikan oleh Prabowo kepada produsen CPO yang berkontribusi pada program B50 itu juga tidak sepenting, karena apa yang penting adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tersebut 🤷‍♂️. sebenarnya bisa buat kita sebagai netizen Indonesia untuk lebih banyak memperhatikan bagaimana program-program seperti ini dapat meningkatkan potensi ekonomi nasional kita 📈.
 
ekspornya minyak sawit sih, tapi gini aja kisahnya... tahun 2015-2016 ekspor minyak sawit Indonesia terus naik banget, lalu tahun 2020-2021 turun banget. kalau Jokowi udah bilang ada faktor apa, itu pengaturan harga pasokan dan biaya produksi, tapi gini aja, sistemnya sih sama. di masa SBY ekspor minyak sawit juga terus naik, lalu tahun 2014-2015 jadi target tertinggi sejarah Indonesia. kalau Jokowi mengundurkan ekspor CPO hingga 2026, itu sih perubahan kecil aja, karena sudah ada program B50 di bawah Prabowo Subianto yang sama-sama bertujuan meningkatkan produksi minyak sawit.
 
kya, lama ya kalau presiden jokowi mengundurkan ekspor cpo 🤔... mungkin karena harga sawit jadi mahal dan itu mempengaruhi banyak produsen cpo di indonesia, padahal sebelumnya lagi harga sawit masih relatif murah banget 🤑. tapi gampang aja untuk pemerintah yang mengatur pasar dan stuff lainya bisa membuat harga sawit stabil, ya... atau apa? 😅
 
Aku pikir kalau penghargaan 'Bahlil' itu sebenarnya tidak terlalu penting, apa yang penting adalah produsen CPO bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya ya... Tapi aku senang mendengar Presiden Prabowo memperhatikan program B50 karena itu bisa membantu meningkatkan pendapatan bagi petani sawit. Aku rasa ada solusi lain yang lebih baik lagi, misalnya adalah dengan memberikan bantuan langsung kepada petani sawit untuk meningkatkan produksi dan mengurangi biaya produksi...
 
Ekspor minyak sawit bekas (CPO) yang ditunda hingga 2026 itu makin kayaknya membuat kita ingat bahwa industri ini masih jauh dari menjadi berkelanjutan 🌿. Kalau di tahun-tahun terakhir kita lihat ekspornya menurun, tapi kini giliran pemerintah Prabowo Subianto untuk membagikan penghargaan 'Bahlil' kepada produsen CPO yang bisa terus meningkatkan produksi dan kualitasnya. Tapi, apa pun jadwalnya, kita tetap harus ingat bahwa industri ini masih sangat berdampak pada lingkungan 🌪️. Kita perlu terus bergerak menuju solusi yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan teknologi yang lebih modern dan efisien dalam produksi CPO.
 
Gue pikir kalau ekspor minyak sawit bekas itu nggak harus diprioritaskan, kan? Kalau kita fokus pada program B50 aja, maka produksi minyak sawit bekas bisa jadi kurang penting. Akan tetapi, gue tidak bermaksud untuk membohongi si Prabowo Subianto, dia benar-benar peduli dengan pertumbuhan ekonomi nasional... dan gue juga.
 
kembali
Top