Bahlil Instruksikan Pertamina Dirikan Posko Aduan soal Kualitas Pertalite

Pertamina Diperintahkan Membentuk Posko Aduan Kualitas BBM, Ini Pihak Apa yang Harus Menanggung Biaya Perbaikan?

Kemarin Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM, berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di mana ia bertemu dengan perwakilan dari PT Pertamina Patra Niaga. Selama kunjungan tersebut, Bahlil memberikan instruksinya untuk membangun posko pengaduan masyarakat yang akan menjadi alamat menerima keluhan masyarakat terkait dugaan gangguan mesin kendaraan setelah menggunakan bahan bakar jenis Pertalite.

Bahlil menjelaskan bahwa posko tersebut bertujuan agar masyarakat memiliki saluran resmi untuk menyampaikan keluhan dan mempermudah komunikasi antara Pertamina dan konsumen terkait mutu BBM. Ia menekankan bahwa Pertamina harus menanggung biaya perbaikan kendaraan apabila hasil penyelidikan membuktikan gangguan mesin disebabkan oleh kualitas bahan bakar yang tidak sesuai standar.

Pihaknya juga menegaskan bahwa jika terbukti rusak karena BBM, Pertamina harus menanggung seluruh biayanya. Namun, Bahlil belum dapat menyimpulkan apakah pertama-tama terjadi gangguan mesin kendaraan karena kualitas bahan bakar atau ada penyebab lainnya.

Sementara itu, PT Pertamina Patra Niaga akan menginformasikan hasil investigasi secara transparan dan menindaklanjuti setiap laporan masyarakat melalui kanal resmi yang tersedia di SPBU maupun Pertamina Contact Center 135.
 
Pertamina memang harus tanggung biaya perbaikan mesin kendaraan, tapi apa artinya kita? Apakah itu berarti kita tidak bisa lagi bertanya siapa yang menanggung ganti rugi jika terjadi kecelakaan karena mesin rusak? Kita harus tahu ada aturan apa di baliknya. Nah, Pertamina sendiri sudah punya jaringan SPBU-SPBU, tapi apa salahnya jika kita masih perlu keluhan masyarakat itu lagi dan lagi? Mungkin saja ada penyebab lain yang tidak terkait dengan kualitas bahan bakar...
 
omg, aku pikir ini salah keputusan ya, pertamina harus menanggung biaya perbaikan kendaraan apabila keluhan masyarakat tidak sesuai dengan standar bahan bakarnya... kalau tidak siapa yang akan bertanggung jawab? 🤔

aku pikir ini hanya tipu muslihat ya, ada yang terlibat dalam masalah ini? pertamina harus lebih transparan dan jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik dugaan gangguan mesin kendaraan. dan aku juga rasa perlu ada kemampuan untuk menginvestigasi dengan lebih baik, bukan hanya mengandalkan keluhan masyarakat saja 🚗💨
 
Pertamina harusnya siap untuk menghadapi kritik dari masyarakat 😊. Membangun posko pengaduan masyarakat itu bukan mainan, tapi cara mereka bisa menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kualitas BBM yang dijual di SPBU. Sementara itulah kita yang harus keberatan apabila kualitas BBM jadi masalah. Biaya perbaikan kendaraan karena gangguan mesin sebenarnya tidak masalah, tapi biaya dari mana asalnya? 🤔 Pertamina sudah tidak mau membayanya sendiri? Masyarakat juga harus tahu siapa yang bertanggung jawab atas masalah ini. Pertamina hanya sekedar penjual BBM, tapi mereka juga harus menangani kualitas produk yang dijual. 🔒
 
Apa sih yang bikin jantung kereta pertama kalinya? Masih nggak pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya ya... Pertamina harus menanggung biaya apa lagi? Kalau Pertalite bukan standar, mengapa bahan bakar lainnya bisa digunakan kok? Sia-siat aja jadi biaya konsumen kayaknya 😒
 
Gampang nih, kalau Pertamina mau memprioritaskan keselamatan konsumennya, mereka harus menanggung semua biaya perbaikan kendaraan yang rusak karena BBM. Jangan membuat masyarakat ribut lagi kalau harus membayar sendiri, aja buat transparansi saja sih.
 
Gue pikir ini salah satu contoh bagaimana pemerintah mulai mengenali pentingnya transparansi dan komunikasi dengan masyarakat 🤝. Kalau Pertamina harus menanggung biaya perbaikan karena kualitas BBM tidak sesuai, itu berarti mereka mau bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri. Tapi apa yang terjadi jika tidak hanya Pertamina yang salah? Apakah kita harus menyalahkan semua orang untuk satu kesalahan bersama? 🤔

Gue pikir ini bisa menjadi pelajaran bagus bagi kita semua. Kita harus belajar untuk bertanggung jawab atas kejahatan atau kesalahan kita sendiri, dan tidak memindahkan kesalahan kepada orang lain. Jika Pertamina benar-benar salah, mereka harus menanggung biaya perbaikan itu. Tapi jika ada penyebab lain yang tidak terkait dengan kualitas BBM, kita harus mencari solusi bersama-sama. 🤝
 
ini kalau Pertamina mau benar-benar peduli dengan kualitas BBM, biaya perbaikan kendaraan harus dibebankan pada mereka aja, jangan sampai konsumennya yang harus menerima beban tersebut. tapi kalau Pertamina ingin membiarkan konsumennya memilih siapa yang harus membayar biaya perbaikan, maka kita harus setuju dengan kebijakan tersebut juga. tapi apa jadi kualitas BBM yang tidak sesuai standar? yang harus bertanggung jawab itu?
 
kembali
Top