Bahlil Bilang Ekspor Barang Mentah Hanya Menguntungkan Negara Lain

Indonesia's Natural Resource Exports Only Benefit Foreign Countries, Says Bahlil

A growing concern has been raised regarding the country's reliance on exporting its natural resources, particularly minerals and petroleum. According to data from the Indonesian Ministry of Trade, the nation's rich deposits have yielded significant revenues for foreign companies, raising questions about the benefits accruing to Indonesia itself.

The recent revelations suggest that the majority of the profits generated by these exports are siphoned off abroad, leaving Indonesia with a meager share. This phenomenon has sparked heated debate among experts and policymakers, who argue that the country's natural resource wealth should be leveraged to stimulate local economic development and create jobs for its citizens.

Critics contend that the extractive industry sector has become a "brain drain" for Indonesia, as highly skilled workers emigrate in search of better opportunities abroad. Moreover, the excessive revenue generated from these exports could be redirected towards crucial sectors such as education, healthcare, and infrastructure, which are crying out for investment.

In light of this issue, Bahlil, Minister of State for Development Planning/B Basic Infrastructure, emphasizes the need to adopt a more inclusive and sustainable approach to managing Indonesia's natural resources. He advocates for strategic partnerships between local companies and state-owned enterprises to ensure that the benefits of these exports are equitably distributed among stakeholders.

The government has pledged to reform its policies and regulations governing the extractive industry to promote greater transparency, accountability, and social responsibility. However, many critics argue that meaningful change will require a more fundamental overhaul of Indonesia's economic model, one that prioritizes domestic consumption over export-led growth.
 
mana kaya benda-benda alam kita sih? itu saja dibawa pulang oleh orang luar 🤔. aku rasa kalau gini, ini sengaja jadi kesenjangan antara rakyat desa dan kota. aku lihat langsung di desaku, kita punya banyak tambang yang dikosongi oleh perusahaan asing, tapi apa yang kita dapatkan? apa yang kita rasakan? hanya kebutuhan dasar aja 🤷‍♂️. kalau ingin bermanfaat, harus ada strategi untuk mengatur kembali seperti itu, jangan biarkan perusahaan asing memanfaatkan sumber daya kita sembarangan.
 
🤔 kalau ini kita buat kontra industri pertambangan ya? apa artinya kita kaya banget tapi hasilnya tidak sampai di tangan kita sendiri? aku pikir strategi yang tepat adalah kita jadikan kepentingan lokal lebih besar lagi. misalnya, pembangunan infrastruktur yang bisa menghubungkan desa-desa dan meningkatkan akses internet. kalau itu kita punya pendapatan dari pertambangan tapi hasilnya tidak terfokus pada ekspor saja.
 
😡🔥 apalagi siapa yang bilang kalau kita bisa bereksperimen dengan cara lain? kalau belum ada solusi, kira-kira apa yang kita bisa lakukan? 🤔 mulai dari kita harus membuat perubahan mental dan paham bahwa kekayaan kita bukan cuma tentang uang tunai. kita juga harus berani mengambil risiko dan tidak takut untuk bereksperimen. kita harus menjadi pemikir kritis dan tidak takut untuk mempertanyakan apa yang sudah ada. 🤝

dan apa yang terjadi dengan kejadian ini, kita tidak membuat kerja sama sama dengan negara-negara lain? kita hanya sekedar menolak mereka, tapi belum mencoba membuat kerja sama yang seimbang dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. 😊 perlu kita berhati-hati dalam mengambil keputusan ini, jangan sampai kita merusak kesempatan kita sendiri.
 
Kalau siapa yang suka keuntungan asing itu? Semua kaya banget sama impor barang-barang apa saja dari luar negeri, tapi bagaimana dengan kita sendiri? Siapa nanti akan merasakan dampaknya? Tidak masuk akal kalau kita selalu export dan tidak punya strategi untuk mengembangkan ekonomi kita sendiri. Kita harus pandai berinvestasi di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur... seperti itu aja bisa bikin ketahanan nasional.
 
kira-kira gini ya situ, kalau kita jadi negara yang hanya menghasilkan komoditas alam dan tidak punya industri manufaktur lainnya, apa yang bakal terjadi? kita kayaknya akan terus bergantung pada komoditas tersebut sehingga uang kita sama-sama hilang ke luar negeri. kalau ingin berubah, perlu ada perubahan dalam strategi perekonomian kita, seperti meningkatkan industri manufaktur dan meningkatkan peluang kerja bagi orang-orang di Indonesia.
 
kira-kira 50% dari keuntungan apa yang kita dapatkan dari ekspor sumber daya alam ini punah ke luar negeri, kan? padahal kita sendiri masih banyak yang kesulitan untuk akses ke layanan kesehatan dan pendidikan. gimana caranya kita bisa membuat perubahan besar pada ekonomi kita jika semua uang yang kita dapatkan dari ekspor itu punah ke luar negeri?
 
Saya pikir kalau benar-benar terus menggila dengan eksport minyak dan bijih timah itu Indonesia siap masuk ke kala bencana nanti 🤯. Tapi aku rasa pemerintahnya masih banyak yang tidak jelas, seperti apa kebenaran dari strategi baru itu juga? Ataukah itu hanya sesuatu aja untuk mengalun kalau tidak ada perubahan sebenarnya di dalam? Aku pikir kalau harus ada konsekuensi bagi siapa-siapa yang benar-benar tidak mau bekerja sama atau transparan dalam proyek-proyek ini 🤷‍♂️.
 
Apa sih kalau kita jadi negara yang banyak menghasilkan sumber daya alam tapi gak punya keuntungan apa2 untuk diri sendiri? Itu kayaknya sangat tidak adem juga, kenapa kita masih terus eksploitasi ini? Kita harus berani untuk merubah strategi kita dalam pengelolaan sumber daya alam, jangan cuma fokus pada mendapatkan keuntungan dari luar.
 
Aku pikir kalau Indonesia harus jadi lebih bijak dalam menjelajahi sumber dayanya sendiri, ya? Kita bisa banget kaya dengan cadangan minyak dan gas, tapi apa yang kita hasilkan itu? Hanya keuntungan yang diambil oleh negara lain. Saya pikir kita harus mulai berpikir tentang cara kerja sistem ini lebih baik lagi.

Mengapa kita tidak bisa membuat perusahaan-perusahaan lokal sendiri untuk mengelola cadangan kita? Kita bisa jadi lebih cerdas dalam mengatur sistem ini, sehingga keuntungan yang kita hasilkan itu diambil oleh semua masyarakat, bukan hanya beberapa orang saja.
 
Aku rasa kalau kita harus berubah cara pandang kita tentang ekspor bahan tambang ya... Jangan terus-terusan membenarkan semuanya karena kita Indonesia sendiri yang mengambil keuntungan dari itu 🤔. Kalau memang benar bahwa banyak duit yang dibawa pulang oleh perusahaan luar, makan tidak salah kalau kita mulai mencari cara untuk mengubah sistem ini agar lebih adil dan membantu rakyat kita. Mungkin kalau kita bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal, kita bisa memberikan keuntungan yang lebih banyak bagi orang-orang di sini juga 💡.
 
ini masuk akal juga 🤔, indonesia jadi negara penghasil bahan tambang tapi apa kita ambil keuntungan dari itu? kayaknya harus ada strategi lain selain hanya menjual minyak dan batu bara kepada luar negeri. kira-kira bagaimana jika kita fokus pada pengembangan infrastruktur dan pendidikan untuk pembangunan nasional ya? 🤝
 
Gue penasaran kapan nggak ada rupiah dari ekspor mineral & minyak itu jadi negara kami sendiri kan? Gue pikir kalau nggak ada sistem yang tepat, rupiah itu pasti masuk ke luar negeri aja. Kita harus mulai berpikir bagaimana cara kita bisa mengelola sumber daya alam kita dengan lebih bijak, jadi kaya kita bisa membuat kontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
 
ini gue pikir kalau pemerintah pasti harus nantinya terpaksa mengubah kebijakan yang sedang dijalankan. karena sekarang siapa yang menguntungkan adalah negara lain aja, bukan Indonesia sendiri 🤔. bagaimana kalau kita mulai berinvestasi di bidang pendidikan dan kesehatan? itu pasti akan lebih baik dari jadi sekedar tempat penampungan dulu 💸.
 
Gak sabar nggak siapa lagi yang bilang Indonesia jadi negara penghasil sumber daya alam kebanyakan untuk orang luar 🤔. Aku pikir kalau kita harus berubah cara kerja ini, kita harus bikin strategi kerja baru dengan para perusahaan lokal agar mendapatkan bagian dari keuntungan hasil ekspor 📈. Tapi, aku juga pikir kita harus nggak hanya fokus pada sumber daya alam saja, kita harus juga pertimbangkan untuk mengembangkan ekonomi kita sendiri 🤝. Misalnya kita bisa bikin infrastruktur yang baik agar penduduk kota di daerah kebanyakan dapat bekerja dan memiliki income yang cukup 🏗️. Dan aku juga pikir kita harus nggak lupa untuk merawat lingkungan kita sendiri karena ini adalah hak we 👍
 
Kalau kita lalu-lalangin aja di jalur ekspor, nanti negara kita jadi tempat pencairan dana raya kaya gini. Semua duit dari sumber daya alam kita yang masuk ke luar negeri, kan? Itu juga serasa tidak adil banget! Kenapa kita harus biarkan pihak asing mampunyai dan kita yang kekurangan? Jika kita mau jadi negara besar, kita harus bisa mengelolanya dulu dengan bijak.
 
Aku pikir kalau kita harus lebih berhati-hati dengan cara kita manajemen sumber daya alam kita ya... tapi aku juga tahu bahwa ada perbedaan antara pro dan kontra. Aku senang melihat Bahlil berupaya meningkatkan kesadaran tentang hal ini, tapi aku masih khawatir kalau itu tidak cukup untuk mengubah sistem yang sudah ada dari dalam. Kita harus fokus pada menciptakan lapangan kerja di tanah air dan menginvestasikan dana kita lebih baik lagi... 💡
 
ini kalau gue liat data dari kementerian perdagangan yang menunjukkan asusila utama dari ekspor sumber daya alam kita itu sendiri rupanya tak apa-apa jadi luar negeri tuh, makanya kita harus berhati-hati dan terstruktur agar keuntungan itu tidak keluar negeri dan lebih kepada kepentingan rakyat Indonesia ya 🤔.
 
kembali
Top