Pemerintah RI terus memperkuat kendal untuk mengurangi impor solar ke Indonesia. Hal ini diumumkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, saat memberikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan itu dilaksanakan di Istana Negara, Senin (3/11/2025).
Bahlil menuturkan bahwa kilang RDMP Balikpapan yang akan diresmikan pada 10 November 2026, akan menjadi proyek kilang terbesar di Indonesia. Kilang ini akan memiliki kapasitas 360 ribu barel per hari. Selain itu, pemerintah juga mendukung program campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50% atau B50.
Bahlil mengatakan bahwa penyetopan impor solar ini dilakukan agar kita tidak tergantung pada impornya. Kita harus bisa memproduksi sendiri dan menjadi net exporter. Kalau B50 kita dorong lebih lagi, maka berpotensi suplai kita bisa lebih terhadap solar dan bisa kita ekspor.
Kita harus mendukung program ini agar kita bisa menjadi independen dalam produksi bahan bakar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya keberlanjutan dalam penggunaan energi.
Bahlil menuturkan bahwa kilang RDMP Balikpapan yang akan diresmikan pada 10 November 2026, akan menjadi proyek kilang terbesar di Indonesia. Kilang ini akan memiliki kapasitas 360 ribu barel per hari. Selain itu, pemerintah juga mendukung program campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50% atau B50.
Bahlil mengatakan bahwa penyetopan impor solar ini dilakukan agar kita tidak tergantung pada impornya. Kita harus bisa memproduksi sendiri dan menjadi net exporter. Kalau B50 kita dorong lebih lagi, maka berpotensi suplai kita bisa lebih terhadap solar dan bisa kita ekspor.
Kita harus mendukung program ini agar kita bisa menjadi independen dalam produksi bahan bakar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya keberlanjutan dalam penggunaan energi.