Babak Baru Ambruknya Ponpes Al Khoziny: Proses Hukum Berjalan, Harus Ada yang Bertanggungjawab

Saat ini, keluarga korban tragedi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang keberadaan anaknya yang menjadi korban insiden tersebut. Hamida Soetadji, cucu keponakan dari Mochamad Muhfi Alfian yang duduk di bangku kelas 1 SMA dan menimba ilmu agama di Ponpes Al Khoziny, mengaku bahwa korban masih belum ditemukan oleh tim SAR gabungan atau belum teridentifikasi oleh tim DVI.

Ia juga mengekspresikan kekecewaan karena kiai ponpes Al Khoziny tidak menemui wali santri. "Hanya pengurus ponpes yang pasang badan, bukan Pak kiainya. Mereka juga tidak melakukan pendataan maupun penyempurnaan data tambahan," ucapnya.

Keluarga korban mengaku bahwa mereka sudah mengupdate data perpindahan alamat tempat tinggal dan sudah melaporkannya enam bulan yang lalu, namun pengurus ponpes tidak pernah meng-update data tersebut. Oleh karena itu, keluarganya meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab untuk menyelidiki keberadaan anak mereka.

Sementara itu, Basarnas mencari sendiri data santri yang menjadi korban insiden Ponpes Al Khoziny dan mengaku bahwa data yang diberikan kepada pengurus ponpes tidak sesuai atau tidak sinkron.
 
Siapa sih kalau anak-anak lewat keadaan seperti itu? Keluarga korban benar-benar kesulitan, terutama karena data yang salah bisa berakibat fatal. Saya harap tim SAR dan Basarnas bisa cepat menemukan korban dan memberikan solusi yang tepat. Kenapa ponpes tidak melakukan pendataan yang baik? Saya rasa harus ada konsultasi lebih baik antara keluarga dengan pengurus ponpes untuk menghindari keadaan seperti ini di masa depan 💔
 
Makasih bro, ini masih terlalu sulit, di masa depan kita harus meningkatkan transparansi dan komunikasi antara pihak berwenang dengan keluarga korban. Saya rasa tim SAR yang mencari korban itu seharusnya melakukan verifikasi lebih baik lagi, misalnya meminta data tambahan dari ponpes atau pengurus, jadi tidak ada kesalahpahaman seperti ini nanti. Dan kalau dia anak SMA, di mana beliau sedang belajar? Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat juga bisa membantu, bro!
 
ini sangat buat kekecewa... anak kecil itu masih belum ditemukan, dan keluarga dia sudah bergejah. kenapa keterampilan tim SAR dan DVI di Indonesia selalu kalah? apa yang salah dengan sistem penyelidikan ini? kalau data santri tidak sesuai, kenapa mereka tidak memperbarui sistem tersebut sejak dulu? dan pengurus ponpes hanya pasang badan saja, tapi tidak peduli tentang kehidupan korban. sangat perlu ada reformasi dalam system penyelidikan seperti ini. kita harus berubah, jangan lagi seperti ini... 🤯
 
ini sangat sedih banget... anak kecil yang kehilangan nyawa karena kesalahan sistem yang lemah, siapa yang bertanggung jawab? keluarga korban sudah melakukan banyak hal untuk memastikan anaknya selamat, tapi ternyata masih banyak kesalahan. saya rasa ini adalah contoh bagus tentang bagaimana pentingnya koordinasi dan komunikasi yang baik antara pihak berwenang dengan keluarga korban. kita harus lebih teliti dan terhormat dalam menyelidiki insiden seperti ini... 🤕
 
Makasih ya informasi tentang kejadian ini... aku pikir kalau ada kebijakan yang jelas dari pemerintah, seperti memastikan semua santri memiliki akun di sistem pendataan yang sama dan dipantau secara teratur... jadi kalau terjadi hal seperti ini, gak perlu khawatir karena ada informasi yang akurat dan terkini. Mungkin saja ada kekurangan dari pihak pengurus ponpes, tapi ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola data...
 
ini sangat bingung sekali sih... seperti film misteri, korban masih belum ditemukan dan keluarganya juga kesulitan mendapatkan informasi akhirnya. tapi gini, kenapa data yang diupdate sama pengurus ponpes tidak sesuai dengan yang diupdate oleh keluarga korban? itu seperti plot yang macet aja... dan pihak yang bertanggung jawab (Basarnas) lagi-lagi mencari sendiri data santri yang menjadi korban, tapi sepertinya masih ada kesalahan atau kekurangan dalam proses penyelidikan. ini pasti membuat keluarga korban semakin khawatir dan tidak nyaman...
 
Kalau gini, kalau korban masih belum ditemukan setelah 6 bulan lalu, itu kayaknya tidak adil banget. Keluarga korban sudah banyak update data perubahan alamat mereka, tapi pengurus ponpes itu nggak pernah update, apa lagi dengan data santri yang menjadi korban? Saya rasa ada kesalahan di dalam sistem ini, kalau bukan mau sih. Sementara tim Basarnas sendiri juga cari sendiri data santri yang menjadi korban dan katanya data yang diberikan ke pengurus ponpes tidak sesuai, kayaknya kalah lagi. Saya harap semuanya bisa segera diteruskan dengan baik, agar korban ini bisa ditemukan dengan cepat dan keluarga korban bisa mendapatkan keadilan yang mereka butuhkan 🤕
 
ini kalimatnya gampang2 dipikirkan siapa pun bisa salah, tapi apa yang bikin keluarga korban bingung banget adalah kekurangan komunikasi dari pihak ponpes dan tim SAR... harus ada jembatan komunikasi yang baik agar data yang di update tidak kembali menjadi berantakan seperti ini.
 
Wah, kayaknya keluarga korban Ponpes Al Khoziny terlalu sabar ya? Mereka sudah update data perpindahan alamat yang banyak, tapi pengurus ponpes masih gak bisa ngerasa di mana anak mereka? Sepertinya ada kesalahan besar di sana...
 
😞 sepertinya masih banyak kesalahan dalam penyelidikan ini... kalau mau menemukan korban, toh harus segera aja! siapa yang bertanggung jawab di balik kesalahan-kesalahan ini? 🤔 kalau data santri tidak sinkron, itu berarti ada kesalahan pada sisi pengurus ponpes. tapi apa yang bisa dilakukan mereka? 😐
 
hehe, ini makin kejut banget! Kenapa pengurus ponpes tidak mau update data korban? Kalau mereka tidak mau, kenapa mereka paksa anak-anak belajar di sana? 🤷‍♂️ Mereka juga bilang bahwa wali santri tidak ada, tapi kalau benar-benar demikian, bagaimana caranya pengurus ponpes bisa tahu itu?

Dan apa dengan tim SAR yang cari korban? Kalau mereka sudah mencari lama, kenapa data yang diberikan ke mereka tidak sesuai? 🤔 Saya harap keluarga korban bisa mendapatkan jawaban yang jelas tentang apa yang terjadi pada anaknya. Semoga saja dia bisa ditemukan dan selamat 😊.
 
Hmm, makin serius banget aja nih... Bagaimana bisa ponpes itu jadi tidak mau berkomunikasi sama-sama dengan keluarga korban? Mereka sudah update alamat tempat tinggal dan semua, tapi pengurus ponpes malah nggak ngerasa wajib untuk mengupdate data tersebut. Sama-sama aja, keluarganya sudah tahu anaknya itu ke mana pun ada... Dan juga nggak tahu apa-apa tentang keseimbangan pembangunan di sana.
 
ini gak jujur sama ponpes al khoziny, kan kalau ada anak korban insiden sampe kelas 1 SMA dan masih belum ditemukan? itu kayaknya keterbukanya yang besar. keluarga korban udah ngeraportasikan perubahan alamat juga, tapi ponpes sama pengurus gak pernah update data yang udah diaporktasikan. kan harus ada jawabannya dari apa yang gak tepat dgn cara kerja ponpes ini
 
😔 ini sangat memalukan buat keluarga korban Ponpes Al Khoziny, kan? mereka sudah pernah melaporkan perubahan alamat tempat tinggal anaknya, tapi pengurus ponpes gak pernah update data tersebut! dan sekarang ada anak yang hilang, kayaknya ada kekurangan komunikasi antara keluarga korban dan pengurus ponpes 🤦‍♂️. siapa lagi yang bertanggung jawab sini? Basarnas sudah mencari sendiri data santri yang menjadi korban insiden Ponpes Al Khoziny, tapi gak ada yang tahu siapa yang benar-benar bertanggung jawab dalam kasus ini 😕.
 
ini gak jelas banget. keluarga korban udah mengupdate alamat tempat tinggal, tapi pengurus ponpes gak update juga apa? itu seperti plot twist di film horror, korban tidak ditemukan karena data yang tidak akurat 😒. makanya keluarga korban ini meminta pihak berwenang untuk menyelidiki keberadaan anak mereka. tapi apa sih yang salah dengan pengurus ponpes? apakah mereka gak memiliki tanggung jawab sebagai wali santri? 🤔
 
Tragedi ini benar-benar jengkel... Siapa ngerasa kesulitan cari informasi tentang anaknya, kan? Ada yang nggak telus mungkin... Kalau dia masih ditemukan, keluarga korban pasti bersyukur banget. Tapi siapa ngerasa salah karena tidak ada data yang benar? Bangga juga dengan tim SAR dan Basarnas yang berusaha cari informasi. Tapi kayaknya ada kerangka penegakan tugas yang harus ditingkatkan, ya...
 
Maaf ya, kalau informasi tentang keberadaan anaknya di Ponpes Al Khoziny belum teridentifikasi, itu gampang-bahaya deh. Saya senang melihat keluarga korban sudah meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab untuk menyelidiki hal ini. Dan gue rasa Basarnas juga harus serius dalam mencari data santri tersebut, kalau data yang diberikan kepada pengurus ponpes tidak sesuai, itu bisa jadi salah tempat cari korban. Saya harap pihaknya bisa segera menemukan korban dan memberikan kepastian tentang nasibnya 😊
 
Gue penasaran apa yang salah dengan sistem penyelidikan di Indonesia kayaknya... Kita kenal aja kalau ada bocah kehilangan, tapi apa yang dibawa oleh tim SAR dan DVI gak lengkap banget! Seperti kalau ada data yang salah atau tidak terkini. Mereka harus ambil contoh dari pengalaman kita di luar sana, seperti pengalaman keluarga korban Ponpes Al Khoziny ini. Dan tentu saja, ada keterlibatan pihak yang bertanggung jawab, seperti pengurus ponpes dan badan terkait lainnya. Mereka harus jujur dan terbuka, siapa tahu nanti keberadaan korban sudah ditemukan... 🤔
 
Makasih kan? Mereka ini kalau serius nantinya pasti jadi film biar paham bagaimana sistem keselamatan di Ponpes Al Khoziny. Keluarga korban ini kayak nggak punya akses ke informasi apa-apa, seperti gini. Dan pengurus ponpes kok jadi sekilas aja, bukan langsung nembongin diri ya? Itu kayak cerita film thriller, kayak ada sesuatu yang nggak jelas dan tidak terkeluar. Tapi gini, kalau serius ini masih jadi kasus, maka pasti ada pihak yang harus bertanggung jawab.
 
kembali
Top