Saat ini, keluarga korban tragedi Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi tentang keberadaan anaknya yang menjadi korban insiden tersebut. Hamida Soetadji, cucu keponakan dari Mochamad Muhfi Alfian yang duduk di bangku kelas 1 SMA dan menimba ilmu agama di Ponpes Al Khoziny, mengaku bahwa korban masih belum ditemukan oleh tim SAR gabungan atau belum teridentifikasi oleh tim DVI.
Ia juga mengekspresikan kekecewaan karena kiai ponpes Al Khoziny tidak menemui wali santri. "Hanya pengurus ponpes yang pasang badan, bukan Pak kiainya. Mereka juga tidak melakukan pendataan maupun penyempurnaan data tambahan," ucapnya.
Keluarga korban mengaku bahwa mereka sudah mengupdate data perpindahan alamat tempat tinggal dan sudah melaporkannya enam bulan yang lalu, namun pengurus ponpes tidak pernah meng-update data tersebut. Oleh karena itu, keluarganya meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab untuk menyelidiki keberadaan anak mereka.
Sementara itu, Basarnas mencari sendiri data santri yang menjadi korban insiden Ponpes Al Khoziny dan mengaku bahwa data yang diberikan kepada pengurus ponpes tidak sesuai atau tidak sinkron.
Ia juga mengekspresikan kekecewaan karena kiai ponpes Al Khoziny tidak menemui wali santri. "Hanya pengurus ponpes yang pasang badan, bukan Pak kiainya. Mereka juga tidak melakukan pendataan maupun penyempurnaan data tambahan," ucapnya.
Keluarga korban mengaku bahwa mereka sudah mengupdate data perpindahan alamat tempat tinggal dan sudah melaporkannya enam bulan yang lalu, namun pengurus ponpes tidak pernah meng-update data tersebut. Oleh karena itu, keluarganya meminta agar ada pihak yang bertanggung jawab untuk menyelidiki keberadaan anak mereka.
Sementara itu, Basarnas mencari sendiri data santri yang menjadi korban insiden Ponpes Al Khoziny dan mengaku bahwa data yang diberikan kepada pengurus ponpes tidak sesuai atau tidak sinkron.