Ayah dan Kakak Siswa Pelaku Ledakan di SMAN 72 Diperiksa Pekan Ini

Keluarga anak berhadapan dengan hukum (ABH) pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara kembali diperiksa polisi. Pemeriksaan dilakukan pekan ini sebagai bagian dari penyelidikan kasus tersebut. "Diagendakan juga minggu depan untuk meminta keterangan dari keluarga ABH, ayah dan kakak," kata Kombes Budi Hermanto dari Polda Metro Jaya.

Ibu pelaku ABH masih di luar negeri. Sebelumnya, ayah pelaku juga sudah diperiksa polisi, seperti yang dilakukan pekan kemarin. Sementara itu, saksi lainnya juga telah diperiksa polisi. "Ayah ABH sudah diminta keterangan termasuk beberapa saksi lainnya," kata Budi di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta.

Polisi menyatakan bahwa pelaku hanya tinggal serumah dengan ayahnya dan sudah bercerai. Ayah dan ibu pelaku tidak memiliki tempat curhat, yang diduga menjadi pemicu ABH melakukan aksi peledakan itu. "Kan kalau bicara tentang keluarga, ini kan sudah pisah. Ya (cerai). Ini menjadikan problem bagi si anak," ungkap Budi.

Dalam penyelidikan, polisi menyebutkan bahwa ABH merasa sendiri dan tidak punya tempat untuk menyampaikan keluh kesah. Kondisi itu dirasakan pelaku di lingkungan keluarga maupun sekolah. "Dorongannya, di mana yang bersangkutan merasa sendiri kemudian merasa tak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga kemudian di lingkungannya itu sendiri maupun di lingkungan sekolah," ujarnya Budi.

Sementara itu, polisi juga mengatakan bahwa ABH memiliki dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut. "Ada hal yang menarik juga di dalam proses penyidikan yang kami peroleh dari hasil penggalian keterangan maupun petunjuk-petunjuk yang ada," kata Kombes Iman Imanuddin.

Polisi berharap dapat menyelesaikan penyelidikan dan memberikan hukuman yang sesuai kepada pelaku ABH.
 
Aku pikir ini terlalu sederhana, siapa tahu di balik semuanya ada sesuatu yang lebih dalam, apa sih yang membuat anak itu merasa harus melakukan hal itu? Apa dia sudah dipersia-kan dari masyarakat? Aku juga penasaran dengan hal "dorongan" yang dikatakan oleh polisi, apa sih itu? Apakah ada bukti yang cukup untuk membuktikan dorongan tersebut?
 
Aku paham apa yang terjadi di SMAN 72, tapi aku masih ragu-ragu nih... Apa yang membuat anak itu lompat dari tinggi? Jika sudah cerai dengan ayahnya, mengapa tidak ada yang menjadi tempat untuk dia mengekspresikan perasaannya? Mungkin ada sesuatu yang salah di dalam sistem pendidikan atau lingkungan keluarga kita... Aku juga penasaran apa yang bisa diperoleh dari proses penyelidikan ini, tapi aku masih ragu-ragu tentang "dorongan" yang membuat anak itu melakukan aksi peledakan itu.
 
Makasih kayaknya polisi masih serius dalam menyelidiki kasus ledakan SMAN 72 Kelapa Gading itu, tapi saking lama waktu ini anak itu belum bisa pulang ke Indonesia lagi kan? Ibu malah di luar negeri, siapa bilang kan yang akan bertanggung jawab kalau polisi punya hasil yang salah? Lagian ayahnya sudah diperiksa, saksi lain juga udah diperiksa, tapi masih banyak pertanyaan yang harus dijawab. Maksudnya apa aja dorongan anak itu buat melakukan hal itu? Apakah ada sesuatu yang tidak jelas di balik cerita ini yang membuat polisi terus mencari jawaban?
 
Kasus ABH itu kayaknya sangat membingungkan, kan? Saya rasa keluarga anak itu masih banyak yang tidak jelas, seperti dia tinggal serumah dengan ayahnya tapi sudah bercerai... kayaknya perlu dilansir lebih lanjut. Polisi juga harus paham bahwa pelaku ABH itu merasa sendiri dan tidak punya tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya. Saya harap penyelidikan ini bisa segera selesai dan pelaku dapat mendapatkan hukuman yang tepat 💡
 
Kan, apa asal-usulnya sih kalau abh merasa sendiri aja? Apakah ada konfirmasi dari sumber yang tepercaya sih? Saya penasaran juga dengan klaim polisi bahwa ayah dan ibu pelaku tidak memiliki tempat curhat. Kalau benar, mengapa mereka tidak sempat memberitahu anaknya sebelum... itu terjadi?
 
ini kasusnya gampang banget... anak itu sendiri sudah jadi orang dewasa, tapi masih bingung bagaimana caranya mengatakan keterbukaan diri... siapa tahu kalau di rumah ada yang bisa mendengar dan memberikan pendampingan, mungkin tidak perlu ke jalur hukum like ini 🤔💭
 
Maksudnya siapa mau bisa bercanda tentang permainan sepak bola Indonesia, gimana kalau kita buat tim nasional yang lebih baik? Kita harus ambil ide dari semua macam tempat konseling anak, nggak? Saya lihat makasih polisi sudah nemenin kasus ini dengan serius.
 
<3😂👀
Apa lagi yang bisa dikatakan? Ini kalau jangan ada sistem pendidikan yang baik, anak-anak nanti apa aja kaya?! 🤯💔
[![GIF: Seorang anak sedang menulis di atas papan tulis dengan kata "Saya tidak memiliki tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya"](https://i.imgur.com/DyfQXcB.jpg)]
 
Dah, ini kayaknya kasus itu benar-benar tragis banget 🤕. Aku rasa pemeriksaan polisi ini sangat penting agar bisa menyelesaikan penyelidikan dan memberikan hukuman yang tepat kepada pelaku ABH. Apalagi kalau ibu pelaku masih di luar negeri, kayaknya ini sangat membingungkan keluarga anak itu 🤯. Aku harap polisi bisa menemukan semua informasi yang dibutuhkan agar kasus ini bisa selesai dengan cepat dan benar 💯.
 
ini kabar kabar nih... keluarga anak itu kayaknya masih banyak yang tidak jelas banget, apalagi ibunya yang udah pergi luar negeri. kayaknya polisi harus cek kembali siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas aksi itu. tapi saya pikir salah satu hal yang perlu di pertimbangkan juga adalah bagaimana sekolah dan lingkungan mereka harus berubah agar anak-anak tidak merasa seperti ABH lagi. kayaknya perlu ada sistem pendukung psychologi atau counseling untuk anak-anak sekolah yang merasa sendiri atau tidak punya tempat curhat. kalau gini, mungkin tidak perlu aksi hukum yang begitu keras lagi 🤔
 
Aku pikir polisi nggak boleh sini, apa kebutuhan kalau buat teman-teman dari keluarga abh diintervensi dulu? Mungkin ada hal lain di balik pernyataan polisi ini, kan? Kita harus waspada siapa yang benar dan siapa yang salah.
 
🤔 Mau bilang apa aja kalau ayah ABH punya masalah keluarga sendiri? Tapi kan cerai udah, nggak ada masalah lagi... 🤷‍♂️ Lalu dari mana sumber masalahnya ABH? Apa yang bikin anak ini merasa tidak punya tempat untuk berbicara? 📊 Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rata-rata siswa SMAN 72 Kelapa Gading udah pernah mengalami kesulitan emosional, 71% diantaranya! 😱

Chart ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia cenderung merasa stres dan kecemasan, 75% dari mereka juga merasa tidak punya tempat untuk berbicara tentang masalahnya... 📈

Perlu di perhatikan juga, dari 100 kasus ABH yang terjadi di Indonesia, 85 kasusnya disebabkan oleh permasalahan keluarga atau lingkungan. 💡

Apakah ini bisa membantu kita memahami apa yang sedang terjadi? 🤔
 
Mau tahu apa yang aku pikir? Coba cari cara di balik cerita ini aja. Mereka punya masalah di rumah tapi tidak mau bicara dengan orang tua atau keluarga. Itu bukan cuma soal ayah dan ibu, tapi juga tentang bagaimana mereka berbagi perasaan dan masalah. Jadi, bukan cuma pelaku yang memiliki kesalahan, tapi pula sistem keluarga dan masyarakat yang kurang mendukung. Mungkin itu yang perlu kita perhatikan dan ubahin.
 
ini kasusnya makin serius banget 🤯, aku pikir pihak polisi pasti butuh waktu buat jujurin kisah di balik peristiwa ledakan SMAN 72 Kelapa Gading. kayaknya anak itu merasa sangat kesepian, tidak ada tempat untuk bicara dengan orang tuanya karena sudah bercerai. ini kan jadi dorongan bagi anak itu untuk melakukan aksi yang tidak tepat... tapi aku harap pihak polisi bisa menyelesaikan penyelidikannya dengan benar dan memberikan hukuman yang sesuai, biar keluarga anak itu bisa mendapat keadilan 💔.
 
Akhirnya, ada yang jelas dari polisi tentang apa yang memicu ABH itu. Jadi, anak itu merasa sendiri dan tidak punya tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya. Kalau kamu bayangin, ini sama aja dengan rasa bingung dan tidak punya arah hidup di lingkungan sekolah dan rumahnya.

Saya rasa ini adalah contoh bagaimana sistem pendidikan dan masyarakat kita tidak sepenuhnya siap menghadapi anak-anak yang merasakan kesulitan dan kesepian. Anak-anak harus mendapatkan dukungan dan tempat untuk berbagi perasaan mereka, bukan hanya dengan cara-cara yang kriminal seperti melakukan peledakan.

Saya harap pemerintah dan lembaga-lembaga pendidikan kita bisa lebih serius dalam menangani masalah ini. Kita harus memberikan dukungan lebih baik lagi kepada anak-anak yang merasakan kesulitan, sehingga mereka tidak perlu berpikir untuk melakukan hal-hal yang tidak tepat.
 
ini kasusnya lagi, apa karya orangtuanya? si anak ini ngerasa sendiri banget, tidak punya tempat untuk cerita soal keluh kesahnya. kan sudah pecah cerai, tapi si ayah dan ibunya masih sibuk apa lagi? apakah mereka sengaja tidak ingin mendengar pendapat si anak? ini benar-benar sedih, nanti kalau hukuman ada, jangan terpaku pada pembayaran dana saja, tapi juga perlu menambah kesadaran orang tua untuk lebih memahami kalau anaknya berada di mana.
 
aku pikir anak-anak bangsa kita harus diprioritaskan juga sih, kalau di Amerika atau Eropa anak-anak mereka sudah bisa berbicara dengan orang tua tentang hal-hal apa pun, tapi di Indonesia masih banyak kasus seperti ini... aku rasa anak-anak kita perlu dibantu untuk bisa berbicara tentang emosi-emosinya, jangan hanya sekedar tentang keluarga aja.
 
Wow 🤯, aku pikir ini bukan hal sederhana lagi, anak-anak di SMAN 72 itu sebenarnya sudah sangat tekan! 😩 Mereka punya ayah yang juga sudah bercerai dengan ibunya, kayaknya jadi tidak ada tempat untuk mereka bicara ke mana lagi. 🤷‍♂️ Selain itu, nyawa mereka di luar pilihan juga serius banget, tapi apa dia bisa menemukan solusi jika keluarganya sama-sama tidak mau bicara? 🤔 Interesting 🤯
 
Gue kayaknya harus marah juga sih, ari itu anak SMAN 72 yang serius serang sekolah sendiri... gue pikir apa lagi yang bisa dipikirkan dari situ ini, kan? Ayah dan ibunya sudah jadi cerai juga. tapi bagaimana jadi gak ada tempat curhatan sih? gue pikir itu anaknya sih yang harusnya curhat buat orang tuanya, bukannya mereka yang harus curhatin... gue rasa itu ayah dan ibu pelaku ABH yang kesal dengan hubungan mereka, tapi tidak ada cara untuk mengatasinya...
 
kembali
Top