Pemerintah Kabupaten Serang, Banten terus memperjuangkan upaya anti-sampah di wilayah Anyer. Salah satu upaya yang digandengi adalah maggot farming dan edukasi masyarakat. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang Sarudin mengatakan bahwa 30-40 ton sampah organik keluar dari wilayah Anyer setiap hari, terutama dari sektor bisnis dan pariwisata.
Sarudin berharap dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan mandiri, serta memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Untuk mencapai target ini, pemerintah menggandeng PT Patra Jasa untuk melakukan pengelolaan sampah organik berbasis pemberdayaan dan edukasi.
Dengan menggunakan konsep maggot farming, sampah dapat diolah menjadi sumber makannya sendiri. Sarudin menjelaskan bahwa magot ini dapat makan sisa makanan seperti buah-buahan, sehingga tidak ada lagi sampah organik di wilayah Anyer.
Program ini dianggap efektif, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Sarudin berharap upaya ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik di wilayah Anyer dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Serang.
Sarudin berharap dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan mandiri, serta memperkuat peran masyarakat dalam pengelolaan sampah secara berkelanjutan. Untuk mencapai target ini, pemerintah menggandeng PT Patra Jasa untuk melakukan pengelolaan sampah organik berbasis pemberdayaan dan edukasi.
Dengan menggunakan konsep maggot farming, sampah dapat diolah menjadi sumber makannya sendiri. Sarudin menjelaskan bahwa magot ini dapat makan sisa makanan seperti buah-buahan, sehingga tidak ada lagi sampah organik di wilayah Anyer.
Program ini dianggap efektif, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Sarudin berharap upaya ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik di wilayah Anyer dan menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Serang.