IHSG Tembus Rekor Baru, Asing Diam-Diam Lego 10 Saham Ini!
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Jakarta ditutup dengan lonjakan 0,65% ke 8.617,04 pada Selasa lalu, membentangkan pergerakan harga tertinggi baru sejak pekan lalu. Pergerakan ini melibatkan Rp 21,91 triliun transaksi dan 43,65 miliar saham yang bergerak.
Jika dilihat dari sisi investor asing, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp454,01 miliar dan penjualan bersih sebesar Rp295,19 miliar. Namun, investor asing tetap mengejar 10 saham tertentu yang serempak dilepas.
Saham-saham itu adalah: Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan nilai Rp210,31 triliun, Kalbe Farma (KLBF) sebesar Rp125,40 triliun, MD Entertainment (FILM) sebesar Rp104,64 triliun. Selain itu masih ada Indokripto Koin Semesta (COIN) sebesar Rp49,92 triliun, Buana Lintas Lautan (BULL) sebesar Rp45,26 triliun, Darma Henwa (DEWA) sebesar Rp38,28 triliun, Indika Energy (INDY) sebesar Rp29,03 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp26,85 triliun, GTS Internasional (GTSI) sebesar Rp26,68 triliun, dan Sarana Mitra Luas (SMIL) sebesar Rp19,0 triliun.
Namun, investor asing tetap mengejar pergerakan saham-saham ini. Apakah ada alasan tertentu yang membuat mereka bergerak?
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Jakarta ditutup dengan lonjakan 0,65% ke 8.617,04 pada Selasa lalu, membentangkan pergerakan harga tertinggi baru sejak pekan lalu. Pergerakan ini melibatkan Rp 21,91 triliun transaksi dan 43,65 miliar saham yang bergerak.
Jika dilihat dari sisi investor asing, mereka melakukan pembelian bersih sebesar Rp454,01 miliar dan penjualan bersih sebesar Rp295,19 miliar. Namun, investor asing tetap mengejar 10 saham tertentu yang serempak dilepas.
Saham-saham itu adalah: Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dengan nilai Rp210,31 triliun, Kalbe Farma (KLBF) sebesar Rp125,40 triliun, MD Entertainment (FILM) sebesar Rp104,64 triliun. Selain itu masih ada Indokripto Koin Semesta (COIN) sebesar Rp49,92 triliun, Buana Lintas Lautan (BULL) sebesar Rp45,26 triliun, Darma Henwa (DEWA) sebesar Rp38,28 triliun, Indika Energy (INDY) sebesar Rp29,03 triliun, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) sebesar Rp26,85 triliun, GTS Internasional (GTSI) sebesar Rp26,68 triliun, dan Sarana Mitra Luas (SMIL) sebesar Rp19,0 triliun.
Namun, investor asing tetap mengejar pergerakan saham-saham ini. Apakah ada alasan tertentu yang membuat mereka bergerak?