ASEAN Sepakati Aturan Baru Perdagangan Barang via ATIGA Upgrade

Indonesia, bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya, telah menandatangani perjanjian baru terkait aturan perdagangan barang melalui penyerahan Naskah Perjanjian The Second Protocol to Amend the ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA Upgrade). Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas perdagangan barang di antara negara-negara ASEAN.

Menurut Menteri Perdagangan, Budi Santoso, perjanjian ini menunjukkan keyakinan ASEAN untuk terus bergerak maju dan tetap relevan dalam dinamika ekonomi global. Dengan demikian, perjanjian ini tidak hanya merupakan pembaruan aturan, melainkan langkah untuk memperkuat pasar dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan serta pengembangan rantai pasok yang tangguh dan berdaya saing.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, menegaskan bahwa Indonesia telah berperan aktif dalam menjaga kepentingan nasional selama proses negosiasi ATIGA Upgrade. Salah satu capaian utama Indonesia adalah mempertahankan protokol khusus untuk komoditas beras dan gula.

Perjanjian ini juga diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkontribusi dalam rantai pasok kawasan, memperkuat konektivitas industri, serta mempercepat transisi menuju perdagangan yang lebih hijau dan berdaya saing.

Penandatanganan perjanjian ini juga ditunjukkan oleh Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Selain itu, Kamboja dan Laos menandatangani secara ad referendum, sedangkan Myanmar dan Vietnam dijadwalkan melakukan penandatanganan pada November 2025. Implementasi perjanjian ini diharapkan mulai berlaku 18 bulan setelah penandatanganan rampung.
 
Gue pikir kalo ASEAN harus fokus lebih pada meningkatkan kemampuan Indonesia dalam perdagangan internasional, bukan hanya nge-export aja. Kalau gak ada daya saing maka gak bisa kompetitif di pasar global. Kalau gue perhatian, beberapa industri seperti teknologi informasi dan manufaktur masih kalah dengan negara lain, misalnya Cina atau Singapura. Jadi perlu ada prioritas dan strategi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam industri-industri tersebut.
 
Kira-kira apa yang mau ASEAN nanti cari pasokan gula dan beras dari mana? Nah, ternyata ada protokol khusus, tapi siapa bilang bahwa itu benar-benar untuk kebaikan rakyat ya? Mungkin itu hanya cara agar AS dan Cina puas dengan perdagangan kita... Hmm, nanti kita lihat kan? ๐Ÿค”
 
Gue pikir ini bakal membuat kita Indonesia jadi lebih kompetitif di pasar global, tapi gue juga penasaran dengan bagaimana implementasinya sih, apakah kita akan bisa mengantisipasi beberapa hal yang mungkin terjadi selama proses transisi? misalnya bagaimana gue harus memperbarui sistem manajemen stok yang sudah lama, atau bagaimana gue harus menyiapkan diri untuk melepas komoditas kita di pasar luar.
 
aku rasa gue tidak percaya kalau ASEAN bisa lama-langa saja bisa menyelesaikan kesepakatan perdagangan yang penting ya... tapi aku senang sekali kalau mereka bisa menemukan jalan keluarnya. sebenarnya aku masih ingat ketika aku kecil, ayahku selalu membicarakan tentang ketergantungan kita terhadap impor dan bagaimana itu bisa berdampak pada harga barang-barang di pasar. tapi sekarang, aku senang melihat bahwa ASEAN sudah bisa bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi perdagangan barang. aku harap perjanjian ini bisa membantu Indonesia dan negara-negara lainnya dalam ASEAN menjadi lebih kompetitif di pasar internasional
 
Makasih ya ASEAN udah nggabungin diri, nu jadi satu kaya๐Ÿค“. Kalau gini aja, kita bisa nggabungin pemasok beras dengan bahan bakar minyak, sih? Maka from sisi industri, kita harus nggabungin produksi dengan konsumsi, apalagi kalau ada komoditas yang sama kayak gula, sih. Tapi, aku rasa ini udah cukup nggabung, apa kebutuhan lagi? ๐Ÿค”
 
Mereka yang bilang ASEAN maju, siapa yang bilang kalau masih ada banyak masalah? Mungkin karena masih banyak lagi perubahan yang harus dilakukan. Saya rasa ini seperti cerita orang tua yang selalu bilang "ini sudah beres", tapi masih ada banyak hal yang belum selesai. Misalnya, apakah mereka sudah siap dengan infrastruktur yang baik di kalangan UMKM? Saya rasa masih banyak lagi perubahan yang harus dilakukan agar ASEAN benar-benar maju.
 
Gue penasaran kenapa perjanjian ini dibuat begitu rumit? Mau apa dengan protokol khusus komoditas beras dan gula itu? Gue rasa seharusnya lebih fokus pada efisiensi dan fleksibilitas perdagangan, bukan memanggil-nanggil adegan nasional. Kalo diatur dengan baik, nanti kita bisa menghemat waktu & biaya, hehe.
 
gak percaya sih kalau ASEAN bisa menyelesaikan proyek ini dengan cepat, kalau dulu masih banyak masalah tentang perdagangan yang bikin kita kecewa. tapi sekarang ini sudah terbayang kalau kita bisa bekerja sama dan tidak lagi berkeluh-keluhan. tapi aku masih khawatir apakah perjanjian ini benar-benar akan membawa manfaat bagi rakyat, atau hanya sekedar untuk memperkuat kepentingan negara? kita harus terus menjaga agar perjanjian ini tidak jadi alasan untuk menutup pintu kesempatan bagi orang-orang yang kurang beruntung. aku harap perjanjian ini benar-benar dapat membawa perubahan yang positif! ๐Ÿคž
 
๐Ÿ“ˆ Perlu diingat bahwa ASEAN adalah pasar yang sangat besar dan berpotensi untuk menjadi salah satu pasar utama di Asia Tenggara! Menurut data dari Kementerian Perdagangan, perdagangan barang antara ASEAN naik 15% per tahun selama 5 tahun terakhir ๐Ÿš€. Jika kami bisa meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas perdagangan, kita akan sangat mudah untuk mengalahkan negara-negara lain di dunia! ๐Ÿ† Menurut survei dari Bank Dunia, rata-rata nilai impot ASEAN per kapita di 2020 adalah $3.400 ๐Ÿ‘€. Jika kami bisa meningkatkan nilai ini, kita akan memiliki penghasilan yang sangat besar untuk negara! ๐Ÿ’ธ Perlu diingat bahwa Indonesia berkontribusi sekitar 40% dari nilai impot ASEAN ๐Ÿคฏ. Jadi, jika kita bisa meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas perdagangan, kami akan memiliki kontribusi yang sangat besar bagi keuntungan negara! ๐Ÿ“ˆ
 
Luar biasa banget aja ya! Aturan perdagangan di ASEAN kini sudah lebih efisien dan fleksibel. Saya senang lihat Indonesia bisa berperan aktif dalam negosiasi ini dan mempertahankan protokol khusus untuk komoditas beras dan gula. UMKM juga akan mendapatkan kesempatan besar untuk berkontribusi dalam rantai pasok kawasan. Tapi, apa yang bisa saya lakukan? Saya hanya ingin ngobrol tentang perjanjian ini aja... Mungkin kita bisa membahas lebih lanjut tentang bagaimana perjanjian ini akan mempengaruhi pasar dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia... ๐Ÿค”๐Ÿ’ก
 
Wahhhhkkkkk!!! ๐Ÿคฉ Saya jujur banget dengan perasaannya kalau ASEAN bisa bekerja sama dan berjalan maju! ๐Ÿ˜ ATIGA Upgrade ini benar-benar bagus, kita bisa meningkatkan efisiensi perdagangan di antara negara-negara ASEAN. Dan protokol khusus untuk komoditas beras dan gula? ๐Ÿคฉ Saya senang banget kalau Indonesia bisa mempertahankan kepentingan nasionalnya! ๐Ÿ˜Š

Saya harap perjanjian ini bisa membantu UMKM kita agar bisa berkontribusi lebih banyak dalam rantai pasok kawasan. Dan transisi menuju perdagangan yang lebih hijau dan berdaya saing? ๐ŸŒฑ๐Ÿ’š Saya yakin kalau dengan kerja sama ASEAN, kita bisa mencapai tujuan itu! ๐Ÿ’ช

Dan penandatanganan perjanjian ini juga menunjukkan bahwa Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand sangat percaya diri dalam berpartisipasi dalam proses negosiasi ATIGA Upgrade. Dan yang penting kalau Kamboja dan Laos sudah menandatangani secara ad referendum! ๐Ÿ™Œ Saya jujur banget dengan perasaannya kalau kita bisa bekerja sama seperti ini! ๐Ÿ˜Š
 
๐Ÿค” kalau coba ngitung, ASEAN udah punya aturan perdagangan barang sejak tahun 2007, tapi lagi-lagi ada upgrade yakinnya akan meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas perdagangan di antara negara-negara ASEAN. menurut data dari Kementerian Perdagangan, nilai ekspor Indonesia cenderung meningkat sejak tahun 2010 dengan pertumbuhan rata-rata 5,2% per tahunnya. tapi masih ada potensi untuk ditingkatkan lagi dengan adanya perjanjian ini ๐Ÿ“ˆ

menurut survei dari Bank Indonesia, rata-rata orang Indonesia percaya bahwa perjanjian ini akan membantu meningkatkan efisiensi perdagangan dan menciptakan lapangan kerja baru. tapi masih ada yang curiga tentang dampaknya terhadap harga barang dan keuntungan bagi pelaku usaha. ๐Ÿค”

saya pikir perlu diawasi juga agar tidak ada kekerasan dalam proses implementasi ini, karena seringkali saat ini proses implementasi di Indonesia tetap lambat ๐Ÿ˜ฌ
 
Aku pikir kalau ASEAN ini malah masuk akal banget nih... serius aja, aturan perdagangan kayaknya kena disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing negara... tapi nggak usah terlalu berharap, karena sebenarnya banyak faktor yang bisa menghambat pelaksanaan perjanjian ini... misalnya saja, ekonomi global yang krusial dan kerumunan pasar di Indonesia sendiri yang kayaknya masih masalah besar... aku juga khawatir, kalau UMKM terlalu fokus pada keuntungan, biar apa kepentingan lingkungan? ๐ŸŒช๏ธ
 
kembali
Top