Arif Satria, Kepala BRIN, Mengakui Harus Mundur dari Jabatan Rektor IPB
Kemarin siang, di Istana Negara, Arif Satria yang baru duduk sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengakui bahwa status rektorne-nya harus dilepas. Menurut Arif, status rektor IPB harus dilepas karena dia sudah diterima sebagai Kepala BRIN.
Arif menjelaskan bahwa sebelumnya masih belum terdapat keputusan untuk menuntutannya mundur dari jabatannya sebagai Rektor IPB. Namun kemarin siang, Arif menyatakan dirinya harus melepas jabatan tersebut karena tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Aku harus dilepas status rektor di sini. Itu yang karena tugas di sini, Rektor IPB ya harus diganti," kata Arif.
Menurut Arif, sejak menjadi Kepala BRIN, dia akan mengawal program prioritas Presiden Prabowo Subianto yaitu terkait pangan, energi, dan air. Kemajuan ekonomi sebuah negara berkaitan dengan kemajuan riset dan inovasi.
"Kalau semakin tinggi global score innovation index, itu hampir pasti juga GDP per kapita juga akan tinggi sehingga kita mau tidak mau harus menggenjot bidang research and development bidang inovasi ini," kata Arif.
Arif juga menambahkan bahwa BRIN akan mengonsolidasikan perkembangan bidang riset dan inovasi dengan kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Dia percaya bahwa jika setiap provinsi memiliki benar-benar riset inovasi yang kuat dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi, maka masalah-masalah yang saat ini masih kita hadapi bisa diatasi dengan baik.
Menurut Arif, kemajuan ekonomi sebuah negara berkaitan dengan kemajuan riset dan inovasi. Dia percaya bahwa jika BRIN dapat mengembangkan bidang riset dan inovasi dengan maksimal, maka kemajuan ekonomi yang lebih tinggi akan menjadi kenyataan.
Kemarin siang, di Istana Negara, Arif Satria yang baru duduk sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengakui bahwa status rektorne-nya harus dilepas. Menurut Arif, status rektor IPB harus dilepas karena dia sudah diterima sebagai Kepala BRIN.
Arif menjelaskan bahwa sebelumnya masih belum terdapat keputusan untuk menuntutannya mundur dari jabatannya sebagai Rektor IPB. Namun kemarin siang, Arif menyatakan dirinya harus melepas jabatan tersebut karena tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Aku harus dilepas status rektor di sini. Itu yang karena tugas di sini, Rektor IPB ya harus diganti," kata Arif.
Menurut Arif, sejak menjadi Kepala BRIN, dia akan mengawal program prioritas Presiden Prabowo Subianto yaitu terkait pangan, energi, dan air. Kemajuan ekonomi sebuah negara berkaitan dengan kemajuan riset dan inovasi.
"Kalau semakin tinggi global score innovation index, itu hampir pasti juga GDP per kapita juga akan tinggi sehingga kita mau tidak mau harus menggenjot bidang research and development bidang inovasi ini," kata Arif.
Arif juga menambahkan bahwa BRIN akan mengonsolidasikan perkembangan bidang riset dan inovasi dengan kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Dia percaya bahwa jika setiap provinsi memiliki benar-benar riset inovasi yang kuat dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi, maka masalah-masalah yang saat ini masih kita hadapi bisa diatasi dengan baik.
Menurut Arif, kemajuan ekonomi sebuah negara berkaitan dengan kemajuan riset dan inovasi. Dia percaya bahwa jika BRIN dapat mengembangkan bidang riset dan inovasi dengan maksimal, maka kemajuan ekonomi yang lebih tinggi akan menjadi kenyataan.