Supermoon ini akan berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum, membuat wilayah pesisir yang memiliki elevasi rendah dan dekat dengan laut sangat rentan terhadap dampak banjir rob. Tarikan gravitasi Bulan terhadap Bumi juga lebih besar dibandingkan tarikan Matahari karena jaraknya yang lebih dekat. Maka dari itu, BMKG telah memberikan peringatan dini terhadap potensi banjir pesisir yang akan berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Fenomena supermoon ini dapat menyebabkan pasang surut yang lebih tinggi dari biasanya, sehingga meningkatkan ketinggian air laut. Daerah-daerah yang berpotensi mengalami banjir rob ini antara lain Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatra Barat, Pesisir Jambi, Pesisir Kep. Riau, Pesisir Kep. Bangka Belitung, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, Pesisir Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Utara, Pesisir Kalimantan Selatan, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Sulawesi Utara, hingga Pesisir Maluku.
Periode potensi banjir rob ini bisa berbeda-beda tergantung daerahnya. Misalnya pesisir Jakarta, potensi banjir rob itu berkisar antara 2-10 Desember 2025 dan 16-24 Desember 2025. Lalu di pesisir Jambi, antara 3-12 Desember 2025.
Namun, supermoon bukan satu-satunya faktor penyebab adanya potensi banjir rob. Faktor lain adalah cuaca, terlebih dengan potensi meningkatnya curah hujan pada Desember 2025. Terbaru, potensi hujan ini juga dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 93W yang terpantau pada 3 Desember 2025 di wilayah Samudera Pasifik Utara (sebelah utara Papua Barat).
BMKG telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat tentang potensi banjir pesisir dan gelombang laut tinggi. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah berpotensi mengalami banjir rob harus siap dan mendatangi situs web BMKG untuk mendapatkan informasi terbaru tentang potensi banjir pesisir di wilayah mereka.
Fenomena supermoon ini dapat menyebabkan pasang surut yang lebih tinggi dari biasanya, sehingga meningkatkan ketinggian air laut. Daerah-daerah yang berpotensi mengalami banjir rob ini antara lain Pesisir Aceh, Pesisir Sumatera Utara, Pesisir Sumatra Barat, Pesisir Jambi, Pesisir Kep. Riau, Pesisir Kep. Bangka Belitung, Pesisir Lampung, Pesisir Banten, Pesisir Jakarta, Pesisir Jawa Barat, Pesisir Jawa Tengah, Pesisir Jawa Timur, Pesisir Bali, Pesisir Nusa Tenggara Barat, Pesisir Nusa Tenggara Timur, Pesisir Kalimantan Utara, Pesisir Kalimantan Selatan, Pesisir Kalimantan Barat, Pesisir Kalimantan Tengah, Pesisir Sulawesi Utara, hingga Pesisir Maluku.
Periode potensi banjir rob ini bisa berbeda-beda tergantung daerahnya. Misalnya pesisir Jakarta, potensi banjir rob itu berkisar antara 2-10 Desember 2025 dan 16-24 Desember 2025. Lalu di pesisir Jambi, antara 3-12 Desember 2025.
Namun, supermoon bukan satu-satunya faktor penyebab adanya potensi banjir rob. Faktor lain adalah cuaca, terlebih dengan potensi meningkatnya curah hujan pada Desember 2025. Terbaru, potensi hujan ini juga dipengaruhi oleh Bibit Siklon Tropis 93W yang terpantau pada 3 Desember 2025 di wilayah Samudera Pasifik Utara (sebelah utara Papua Barat).
BMKG telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat tentang potensi banjir pesisir dan gelombang laut tinggi. Oleh karena itu, masyarakat yang tinggal di daerah-daerah berpotensi mengalami banjir rob harus siap dan mendatangi situs web BMKG untuk mendapatkan informasi terbaru tentang potensi banjir pesisir di wilayah mereka.