Soeharto masih kembali diusulkan menjadi pahlawan nasional. Tapi siapa yang akan mendapatkan gelar tersebut? Berdasarkan penilaian dari sejumlah pihak, Soeharto memenuhi beberapa syarat jadi pahlawan nasional.
Pertama-tama, Soeharto pernah memimpin serangan umum pada 1 Maret 1949 melawan agresi militer Belanda. Itu sudah menjadi bukti besar dalam pengusulan pemberian gelar tersebut. Saya rasa itu juga bisa dijadikan contoh yang berarti bagi masyarakat kita saat ini.
Tapi, ada lagi. Soeharto pernah mengambil bagian dalam operasi pembebasan Irian Barat atau Trikora.
Namun, bukan semua orang sepakat dengan usulan pemberian gelar tersebut. Salah satu organisasi seperti YLBHI menolak soal ini karena Soeharto pernah terlibat dalam pembunuhan dan kekerasan massal pada 1965, peristiwa Talangsari, Lampung, 1989, hingga kerusuhan Mei 1998.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid juga menolak usulan pemberian gelar tersebut. Menurutnya, Soeharto tidak layak mendapat gelar Pahlawan Nasional karena terlibat dalam kekerasan massal dan pembunuhan di masa lalu.
Pertama-tama, Soeharto pernah memimpin serangan umum pada 1 Maret 1949 melawan agresi militer Belanda. Itu sudah menjadi bukti besar dalam pengusulan pemberian gelar tersebut. Saya rasa itu juga bisa dijadikan contoh yang berarti bagi masyarakat kita saat ini.
Tapi, ada lagi. Soeharto pernah mengambil bagian dalam operasi pembebasan Irian Barat atau Trikora.
Namun, bukan semua orang sepakat dengan usulan pemberian gelar tersebut. Salah satu organisasi seperti YLBHI menolak soal ini karena Soeharto pernah terlibat dalam pembunuhan dan kekerasan massal pada 1965, peristiwa Talangsari, Lampung, 1989, hingga kerusuhan Mei 1998.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid juga menolak usulan pemberian gelar tersebut. Menurutnya, Soeharto tidak layak mendapat gelar Pahlawan Nasional karena terlibat dalam kekerasan massal dan pembunuhan di masa lalu.