Peringatan Tsunami Jepang Sudah Dicabut? Fakta Terbaru.
Gempa berkekuatan M7,6 mengguncang Pesisir Timur Hokkaido di Prefektur Aomori, Jepang, pada Senin (8/12/2025). Badan Meteorologi Jepang (JMA) sempat mengeluarkan imbauan gelombang tsunami untuk prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate. Gelombang tsunami sebesar 40-70 cm tercatat di beberapa wilayah, seperti di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate, Kota Urakawa, Hokkaido dan di Pelabuhan Mutsuogawara, Prefektur Aomori.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Dalam keterangannya, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Dikutip dari Reuters, gempa yang terjadi tadi malam di Jepang melukai sedikitnya 30 orang dan memaksa sekitar 90.000 penduduk mengungsi dari rumah mereka. Berdasarkan analisis dan pemantauan terbaru JMA, tidak ada gelombang tsunami berbahaya yang terdeteksi. Peringatan tsunami diturunkan menjadi imbauan setelah gelombang setinggi hingga 70 sentimeter dilaporkan di beberapa lokasi.
Pemerintah Jepang melalui Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara menyatakan, seluruh sumber daya dikerahkan untuk mengumpulkan informasi, menilai dampak, hingga melaksanakan upaya penyelamatan serta bantuan darurat, dengan prioritas pada keselamatan warga. Hingga Selasa pagi, tidak ada laporan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan korban jiwa.
Penumpang yang ingin menggunakan layanan kereta bisa mengecek info terbaru melalui situs resmi JR East atau informasi terkait.
Gempa berkekuatan M7,6 mengguncang Pesisir Timur Hokkaido di Prefektur Aomori, Jepang, pada Senin (8/12/2025). Badan Meteorologi Jepang (JMA) sempat mengeluarkan imbauan gelombang tsunami untuk prefektur Hokkaido, Aomori, dan Iwate. Gelombang tsunami sebesar 40-70 cm tercatat di beberapa wilayah, seperti di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate, Kota Urakawa, Hokkaido dan di Pelabuhan Mutsuogawara, Prefektur Aomori.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia. Dalam keterangannya, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Dikutip dari Reuters, gempa yang terjadi tadi malam di Jepang melukai sedikitnya 30 orang dan memaksa sekitar 90.000 penduduk mengungsi dari rumah mereka. Berdasarkan analisis dan pemantauan terbaru JMA, tidak ada gelombang tsunami berbahaya yang terdeteksi. Peringatan tsunami diturunkan menjadi imbauan setelah gelombang setinggi hingga 70 sentimeter dilaporkan di beberapa lokasi.
Pemerintah Jepang melalui Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara menyatakan, seluruh sumber daya dikerahkan untuk mengumpulkan informasi, menilai dampak, hingga melaksanakan upaya penyelamatan serta bantuan darurat, dengan prioritas pada keselamatan warga. Hingga Selasa pagi, tidak ada laporan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan korban jiwa.
Penumpang yang ingin menggunakan layanan kereta bisa mengecek info terbaru melalui situs resmi JR East atau informasi terkait.