Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat membagikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk melayat dan mendoakan Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, yang wafat sehari sebelumnya. Namun, ada aturan ketat yang harus dipatuhi oleh masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi keberangkatan jenazah dari Keraton Surakarta menuju Imogiri.
Pihak keraton menetapkan bahwa hanya melayat dan mendoakan yang diizinkan, serta berpakaian sopan, menghormati adat, dan tidak mengenakan celana oleh perempuan. Warga juga diimbau berdoa secukupnya dan keluar secara tertib agar suasana tetap khidmat.
Jenazah Pakubuwana XIII kemudian dinaikkan ke Kereta Rata Pralaya, kendaraan yang dikhususkan untuk membawa jenazah raja-raja Solo, sekitar pukul 09.00 WIB pagi ini. Kemudian, diikuti oleh para abdi dalem yang mengawal kirab menuju Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo.
Setelah tiba, jenazah kemudian dipindahkan ke mobil ambulans untuk kemudian dibawa ke kompleks pemakaman Imogiri di Bantul, DIY dan dimakamkan di sana. Masyarakat diperbolehkan menyaksikan prosesi pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, namun dengan sejumlah batasan dan aturan khusus baik di Keraton Surakarta maupun di Kompleks Makam Raja-Raja Imogiri.
Prosesi keberangkatan jenazah dari Keraton Surakarta menuju Imogiri akan dilakukan secara adat dan dihadiri keluarga besar keraton, tokoh daerah, hingga tamu kehormatan. Di Kompleks Makam Pajimatan Imogiri, masyarakat diperbolehkan hadir untuk menyaksikan prosesi dari area sekitar Masjid Kagungan Dalem Pajimatan.
Namun, area inti pemakaman di Kedhaton Girimulyo, tempat PB XIII akan dimakamkan ditutup untuk umum dan hanya bagi keluarga serta abdi dalem. Pengunjung boleh menyaksikan tapi tidak boleh masuk ke lokasi pemakaman, karena prosesi pemakaman hanya untuk keluarga.
Kawasan tersebut disterilkan selama prosesi berlangsung demi menjaga ketenangan dan keamanan acara adat. Masyarakat hanya diperkenankan berada sampai di depan pintu masuk kompleks pemakaman, dan akses penuh ke area makam baru akan dibuka kembali setelah hari pemakaman, menunggu pengumuman resmi dari pihak pengelola makam.
Pihak keraton menetapkan bahwa hanya melayat dan mendoakan yang diizinkan, serta berpakaian sopan, menghormati adat, dan tidak mengenakan celana oleh perempuan. Warga juga diimbau berdoa secukupnya dan keluar secara tertib agar suasana tetap khidmat.
Jenazah Pakubuwana XIII kemudian dinaikkan ke Kereta Rata Pralaya, kendaraan yang dikhususkan untuk membawa jenazah raja-raja Solo, sekitar pukul 09.00 WIB pagi ini. Kemudian, diikuti oleh para abdi dalem yang mengawal kirab menuju Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo.
Setelah tiba, jenazah kemudian dipindahkan ke mobil ambulans untuk kemudian dibawa ke kompleks pemakaman Imogiri di Bantul, DIY dan dimakamkan di sana. Masyarakat diperbolehkan menyaksikan prosesi pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, namun dengan sejumlah batasan dan aturan khusus baik di Keraton Surakarta maupun di Kompleks Makam Raja-Raja Imogiri.
Prosesi keberangkatan jenazah dari Keraton Surakarta menuju Imogiri akan dilakukan secara adat dan dihadiri keluarga besar keraton, tokoh daerah, hingga tamu kehormatan. Di Kompleks Makam Pajimatan Imogiri, masyarakat diperbolehkan hadir untuk menyaksikan prosesi dari area sekitar Masjid Kagungan Dalem Pajimatan.
Namun, area inti pemakaman di Kedhaton Girimulyo, tempat PB XIII akan dimakamkan ditutup untuk umum dan hanya bagi keluarga serta abdi dalem. Pengunjung boleh menyaksikan tapi tidak boleh masuk ke lokasi pemakaman, karena prosesi pemakaman hanya untuk keluarga.
Kawasan tersebut disterilkan selama prosesi berlangsung demi menjaga ketenangan dan keamanan acara adat. Masyarakat hanya diperkenankan berada sampai di depan pintu masuk kompleks pemakaman, dan akses penuh ke area makam baru akan dibuka kembali setelah hari pemakaman, menunggu pengumuman resmi dari pihak pengelola makam.