Menteri Bahlil Lahadalia telah menyetujui mandatori campuran etanol 10 persen untuk BBM, berangkat dari keberhasilan pemerintah mengimplementasikan biodiesel. Puskep UI menyatakan kandungan etanol dalam BBM sudah lazim dilakukan di luar negeri dan dapat mengurangi emisi karbon.
Namun, ada beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan. Pertama, etanol bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap kelembapan dari atmosfer dan menyebabkan pemisahan fase, di mana air dan etanol mengendap di dasar tangki, meninggalkan campuran bahan bakar yang berlapis-lapis. Hal ini dapat menyebabkan karat pada tangki dan saluran bahan bakar.
Kedua, etanol bereaksi dengan logam dan senyawa karet tertentu, sehingga dapat merusak komponen kendaraan. Ketiga, etanol mengandung sekitar 34% lebih sedikit energi per satuan volume dibandingkan bensin, yang berarti bisa mengurangi jarak tempuh.
Keempat, etanol memiliki panas penguapan yang lebih tinggi daripada bensin, sehingga membuat start dingin lebih sulit. Meskipun demikian, peningkatan kandungan etanol hingga 10% cenderung tidak menyebabkan korosi atau degradasi komponen mesin/bahan bakar yang signifikan pada kendaraan modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan energi di berbagai negara telah terlibat dalam proses transisi energi untuk mereduksi emisi dan global warming. Salah satunya adalah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan seperti etanol.
Namun, ada beberapa kerugian yang harus dipertimbangkan. Pertama, etanol bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap kelembapan dari atmosfer dan menyebabkan pemisahan fase, di mana air dan etanol mengendap di dasar tangki, meninggalkan campuran bahan bakar yang berlapis-lapis. Hal ini dapat menyebabkan karat pada tangki dan saluran bahan bakar.
Kedua, etanol bereaksi dengan logam dan senyawa karet tertentu, sehingga dapat merusak komponen kendaraan. Ketiga, etanol mengandung sekitar 34% lebih sedikit energi per satuan volume dibandingkan bensin, yang berarti bisa mengurangi jarak tempuh.
Keempat, etanol memiliki panas penguapan yang lebih tinggi daripada bensin, sehingga membuat start dingin lebih sulit. Meskipun demikian, peningkatan kandungan etanol hingga 10% cenderung tidak menyebabkan korosi atau degradasi komponen mesin/bahan bakar yang signifikan pada kendaraan modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan energi di berbagai negara telah terlibat dalam proses transisi energi untuk mereduksi emisi dan global warming. Salah satunya adalah menggunakan bahan bakar ramah lingkungan seperti etanol.