Menkeu Purbaya Tolak Pembentukan Perusahaan Keluarga yang Mengelola Harta Keluarga Konglomerat, Apa Itu Kegiatan Ini?
Dalam perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2024 lalu, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan pembentukan perusahaan keluarga yang akan mengelola harta keluarga konglomerat. Menurut Den, ini merupakan konsep bisnis baru di Indonesia yang bertujuan untuk mengelola dana dari keluarga konglomerat dalam jangka panjang.
Namun, pada Senin (13/10/2025), Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa ia tidak akan mengalokasikan APBN untuk proyek pembentukan perusahaan keluarga yang mengelola harta keluarga konglomerat.
Menurut Menkeu, alokasi APBN akan difokuskan untuk membiayai program-program prioritas pemerintah. Oleh karenanya, ia tidak akan mengalokasikan anggaran negara untuk pembentukan perusahaan keluarga yang bukan program prioritas.
"Menurut saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri," katanya.
Denyutnya ini membuat banyak masyarakat penasaran tentang apa itu perusahaan keluarga yang mengelola harta keluarga konglomerat dan mengapa pembentukannya dianggap tidak penting.
Dalam perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2024 lalu, Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan pembentukan perusahaan keluarga yang akan mengelola harta keluarga konglomerat. Menurut Den, ini merupakan konsep bisnis baru di Indonesia yang bertujuan untuk mengelola dana dari keluarga konglomerat dalam jangka panjang.
Namun, pada Senin (13/10/2025), Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa ia tidak akan mengalokasikan APBN untuk proyek pembentukan perusahaan keluarga yang mengelola harta keluarga konglomerat.
Menurut Menkeu, alokasi APBN akan difokuskan untuk membiayai program-program prioritas pemerintah. Oleh karenanya, ia tidak akan mengalokasikan anggaran negara untuk pembentukan perusahaan keluarga yang bukan program prioritas.
"Menurut saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun aja sendiri," katanya.
Denyutnya ini membuat banyak masyarakat penasaran tentang apa itu perusahaan keluarga yang mengelola harta keluarga konglomerat dan mengapa pembentukannya dianggap tidak penting.