BMKG memantau terbentuknya dua bibit siklon tropis di Indonesia, yaitu Bibit Siklon Tropis 93W dan 91S. Istilah ini menandakan peningkatan aktivitas badai petir dan sirkulasi angin di wilayah tropis dan subtropis. Berpotensi menghasilkan dampak-dampak hidrometeorologis seperti gelombang laut tinggi hingga hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Bibit Siklon Tropis 93W terbentuk pada 28 November 2025 di perairan Samudera Pasifik Utara, sebelah timur laut Pulau Papua. Sedangkan, Bibit Siklon Tropis 91S terbentuk pada 7 Desember 2025 di perairan Samudera Hindia, sebelah barat daya Lampung.
Meski BMKG mengatakan kedua bibit siklon tropis tersebut hanya berpotensi rendah akan menjadi siklon tropis, tetapi masih dapat menghasilkan dampak hidrometeorologis. Berdasarkan prakiraan BMKG, dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 93W dan 91S adalah gelombang laut tinggi hingga hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 93W yaitu:
- Hujan berintensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara.
- Gelombang laut tinggi di wilayah Perairan Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Samudera Pasifik antara sebelah utara Maluku hingga Papua Barat Daya.
Sedangkan, dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 91S yaitu:
- Hujan berintensitas tinggi di Sumatera Selatan.
- Gelombang laut tinggi di Samudera Hindia sebelah barat Aceh hingga Lampung, Samudera Hindia sebelah selatan Banten.
BMKG mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik karena prakiraan cuaca tersebut. Pastikan saluran air berfungsi baik, jaga kebersihan lingkungan, dan pantau pembaruan cuaca melalui InfoBMKG sebelum beraktivitas.
Bibit Siklon Tropis 93W terbentuk pada 28 November 2025 di perairan Samudera Pasifik Utara, sebelah timur laut Pulau Papua. Sedangkan, Bibit Siklon Tropis 91S terbentuk pada 7 Desember 2025 di perairan Samudera Hindia, sebelah barat daya Lampung.
Meski BMKG mengatakan kedua bibit siklon tropis tersebut hanya berpotensi rendah akan menjadi siklon tropis, tetapi masih dapat menghasilkan dampak hidrometeorologis. Berdasarkan prakiraan BMKG, dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 93W dan 91S adalah gelombang laut tinggi hingga hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 93W yaitu:
- Hujan berintensitas sedang hingga lebat di Kalimantan Utara.
- Gelombang laut tinggi di wilayah Perairan Kep. Sangihe hingga Kep. Talaud, Laut Maluku, Perairan utara dan timur Halmahera, Samudera Pasifik antara sebelah utara Maluku hingga Papua Barat Daya.
Sedangkan, dampak yang ditimbulkan oleh Bibit Siklon Tropis 91S yaitu:
- Hujan berintensitas tinggi di Sumatera Selatan.
- Gelombang laut tinggi di Samudera Hindia sebelah barat Aceh hingga Lampung, Samudera Hindia sebelah selatan Banten.
BMKG mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun tidak perlu panik karena prakiraan cuaca tersebut. Pastikan saluran air berfungsi baik, jaga kebersihan lingkungan, dan pantau pembaruan cuaca melalui InfoBMKG sebelum beraktivitas.