Anies Bicara Potensi Anak Muda, Singgung Citayam Fashion Week di Dukuh Atas

Jakarta, 8 Oktober 2025. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru-baru ini mengadakan peluncuran buku berjudul Leadership XYZ. Dalam acara tersebut, Anies menegaskan bahwa anak muda memiliki potensi untuk melakukan perubahan di masa depan.

Menurutnya, anak muda belum memiliki pengalaman karena usianya, namun mereka mampu menawarkan masa depan. "Memang anak muda karena usianya dia belum memiliki pengalaman, karena itulah anak muda tidak menawarkan masa lalu, anak muda menawarkan masa depan," kata Anies.

Dia juga menyebutkan bahwa kekuatan anak-anak muda tidak boleh disepelekan. Di tangan anak-anak muda berubah menjadi catwalk, katanya. Mereka menyebutnya 'Citayam Fashion Week'. Dilihat dengan perspektif baru yang kita nggak pernah lihat sebelumnya.

Ketika ditanyakan tentang buku Leadership XYZ, Anies menjelaskan bahwa bukunya ditulis bersama dengan Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata. Ketiganya lahir dari tiga generasi berbeda, yakni generasi X (1960-1980-an), Y (1981-1996), dan Z (1999-2012).

Buku tersebut memiliki tujuan untuk menunjukkan dialog lintas generasi berpotensi menghadirkan kebijaksanaan-kebijaksanaan baru. Anies menilai bahwa masing-masing generasi memiliki perspektif berbeda dalam melihat suatu hal, namun sayangnya perspektif itu kurang didengar.

Selain itu, Anies juga menyebutkan bahwa awal mula bertemu Dedi dan Sarah adalah pada 2011 di Tanimbar, Maluku. Kemudian bertemu Sarah saat acara Desak Anies di Bandung pada November 2023.
 
Anies lagi-lagi cerita tentang anak muda... tapi kali ini dia bilang bahwa mereka punya masa depan... kan kalau begitu apa yang harus kita lakukan? πŸ€”

Mungkin Anies juga ingin mengatakan bahwa anak muda memiliki visi yang lebih luas dari kita, tapi tidak berarti kita tidak bisa memperhatikan pengalaman mereka. Mungkin kita perlu mencari cara untuk membuat anak muda tersebut "jadi" bagian dari kebijaksanaan kita... 🌈

Dan siapa tahu, mungkin buku Leadership XYZ ini benar-benar memiliki power to inspire change... tapi apa lagi yang kita harapkan dari buku? Mungkin kita perlu mencari jawabannya di dalam cerita itu sendiri... πŸ“š
 
Maksud sih apa kata-kata gireng Anies lagi-nya? Masa dia masih penasaran dengan 'Citayam Fashion Week' itu apa ? 🀣 Jangan sengaja bilang anak muda tidak menawarkan masa lalu, siapa yang mau dibilang kurang dari masa lalu? Tapi sepertinya kata-katanya yang kaya akan kesan-kesan tentang generasi Z itu cuma untuk mengalirkan bau-baunya sendiri. Dan siap-siap dengan bukunya 'Leadership XYZ' yang pasti bakalan jadi bestseller, hehe.
 
πŸ€” aku pikir cerita tentang anak muda harus berfokus pada hal-hal yang sebenarnya penting bukan hanya tentang masa depan, tapi juga tentang hak kita untuk memiliki akses medis yang baik dan tidak dipihakkan. kalau kita butuh waktu lagi untuk menemukan solusi itu, aku rasa sudah cukup lama ya... πŸ•°οΈ
 
hehe, sih kalau Anies ngerasa anak muda masih bisa jadi pionir masa depan 🀣. tapi gokil banget dia bilang 'Citayam Fashion Week', itu kayak ada di mana-mana aja πŸ˜‚. masing-masing generasi punya keunikan, tapi apa yang terjebak di buku ini adalah kalau perspektif generasi berapa tidak didengar lagi πŸ€·β€β™‚οΈ. dan siapa tau kalau 'Citayam Fashion Week' itu bayak gampang aja πŸ˜†.
 
πŸ€” Hmm, kalau anak muda belum punya pengalaman ya, tapi mau menawarkan masa depan kayak gini, itu jadi makanya perlu kita belajar dari mereka juga. Mereka yang masih berusia 10-20 tahun ini, tapi sudah bisa bikin perubahan di masa depan. Tapi apa sih cara kita bisa mengerti apa yang mereka katakan? Perlu ada komunikasi yang lebih baik, ya! 🀝
 
😊 Aku pikir bukunya Leadership XYZ itu nggak terlalu relevan dengan masalah lingkungan yang sebenarnya perlu kita fokusin 🌎. Masing-masing generasi pasti punya pandangan berbeda, tapi sepertinya Anies masih fokusin pada aspek kepemimpinan dan pengalaman daripada hal-hal yang benar-benar penting seperti konservasi energi atau perubahan iklim 🌑️. Sayangnya, anak muda kita nggak banyak yang terlibat dalam diskusi lingkungan, padahal itu yang harus menjadi prioritas utama di masa depan πŸ’”
 
Siapa sih yang pikir anak muda gampangnya bisa mengubah dunia? Kalau memang begitu, tapi bagaimana kalau mereka belum pernah berani mencoba? Anak muda itu masih belajar dan memiliki kesempatan untuk mengambil keputusan. Jangan salahpaham ya, mereka punya pengalaman sendiri, tapi mungkin bukan seperti yang kita bayangkan.

Saya penasaran sih bagaimana Dedi, Sarah, dan Anies bisa nggak terpecah karena perbedaan generasi. Mereka bisa nggak membawa pendapatannya ke tempat yang berbeda? Yang penting adalah ada dialog lintas generasi yang nyata, bukan hanya di dalam kertas.
 
Aku pikir bukunya sih nggak terlalu krusial... kalau mau ngeresekin teksnya, aku rasa ada sesuatu yang salah sama juga... tapi apa aja tujuan bukunya sih? Jadi kalau nggak sengaja temen-temen kita ngereset teksnya, toh siapa tahu aku bisa langsung mengerti apa yang dia maksudin...
 
Anak muda memang belum punya pengalaman yang banyak, tapi kalau kita lihat dari segi kreativitas dan kemampuan mereka? Mereka bisa membuat sesuatu baru di masa depan! Di Indonesia, anak muda harus lebih dihormati karena mereka bisa membawa perubahan yang positif. Aku rasa buku Leadership XYZ itu punya isi yang gampang dipahami oleh anak muda dan boleh jadi menjadi inspirasi untuk generasi berikutnya. Anies Baswedan memang benar-benar memiliki visi yang luas tentang masa depan Indonesia... πŸ™Œ
 
kak anak muda itu apa lagi kalau buku-buku yang mereka tulis ada arti sama sekali? kita udah lama nunggu masa depan dari mereka, tapi gak pernah ada kepastian ya... siapa tahu dia nggak punya ide yang tepat tapi dia kayaknya masih berani coba. sementara itu, dia nggak perlu bingung sama generasi lain, dia sudah memiliki pandangan yang unik dan berpotensi bisa memberikan sesuatu yang baru bagi bangsa kita...
 
Aku rasa bikin konten buku Leadership XYZ itu agak teka-teki, ya? Anies bilang anak muda memiliki potensi besar untuk berubah masa depan, tapi aku pikir itu nggak sepenuhnya benar. Aku sendiri punya pengalaman dalam membuat proyek yang cukup sukses, tapi aku juga masih belajar dari orang lain dan mencari inspirasi di luar.

Aku rasa kalau Anies bilang anak muda tidak menawarkan masa lalu, itu nggak benar. Kita bisa belajar dari kesalahan orang tua kita, atau dari pengalaman hidup kita sendiri. Dan tentang Citayam Fashion Week, aku pikir itu teka-teki lagi! Aku rasa kalau anak muda memang memiliki kekuatan untuk berubah menjadi sesuatu yang baru, tapi itu tidak bisa dilakukan tanpa kerja keras dan dedikasi.

Aku juga penasaran dengan buku Leadership XYZ itu sendiri. Apakah Anies benar-benar ingin berbagi kebijaksanaan-kebijaksanaan baru dari dialog lintas generasi? Atau itu hanya promosi untuk bukunya aja?
 
gak kalah menariknya lagi sih, kalau mantan gubernur DKI Jakarta bisa bikin cerita tentang anak muda yang memiliki potensi besar. tapi gak jelas sih bagaimana cara kita bisa menghubungkan antara apa yang diucapkan oleh Anies dengan kenyataan di lapangan. gimana kalau kita lihat kebijaksanaan anak muda di Indonesia? apakah mereka benar-benar memiliki ide-ide baru untuk perubahan di masa depan? atau hanya sekedar kata-kata di buku yang tidak bisa digunakan dalam prakteknya?
 
aku penasaran kenapa Anies tetap ingat perspektif generasi Z yang relatif pendek waktunya πŸ€”. tapi aku pikir kalau masing-masing generasi memiliki kelebihan masing-masing, seperti generasi X yang pengalaman lama, generasi Y yang adaptasi cepat, dan generasi Z yang cerdas dan lincah πŸ’‘. aku juga senang kalau Anies mengakui pentingnya anak muda dalam perubahan masa depan πŸ™Œ. tapi aku harap buku Leadership XYZ ini bisa membantu anak muda dan orang tua untuk berkomunikasi lebih baik tentang perspektif yang berbeda πŸ“šπŸ’¬.
 
gue rasa buku Leadership XYZ itu bikin kita berpikir tentang masa depan kita dan bagaimana anak muda bisa menjadi game changer πŸ€”. sih, anak muda belum memiliki pengalaman lama karena usianya, tapi mereka punya ide yang baru dan inovatif. gue rasa Anies benar ketika dia bilang bahwa kekuatan anak-anak muda tidak boleh disepelekan. kita perlu mendengarkan pendapat mereka dan memberikan kesempatan untuk berkontribusi pada masa depan kita πŸ™Œ. tapi, sih, gue rasa yang penting bukan tentang generasi apa lagi, tapi tentang bagaimana kita bisa bekerja sama dan saling menghormati perspektif satu sama lain 🀝.
 
Mereka harus paham kalau anak muda yang belia memiliki kekuatan besar tapi juga kelemahan, kita harus memotong kesalahpahaman dan membangun hubungan dengan mereka, jangan memandang anak muda hanya sebagai 'Citayam Fashion Week' aja 😊.
 
Saya rasa kalau anak muda ini terus-terusan dibawa ke depan, Indonesia pasti bisa lebih maju aja 🀞. Saya suka dengar Anies katakan bahwa mereka tidak menawarkan masa lalu tapi masa depan, itu membuat saya bersemangat untuk melihat apa yang akan mereka lakukan di masa depan! πŸ˜„
 
aku paham apa yang dipikirkan anies tentang anak muda, tapi aku rasa kalau dia salah. anak muda tidak hanya memiliki masa depan, tapi juga harus memiliki pengalaman sekarang. kayaknya kita serupa, kita semua harus bekerja sama untuk membangun Indonesia yang lebih baik. aku penasaran kenapa bukunya jadi topik diskusi ini? sepertinya ada sesuatu yang tersembunyi di balik cerita Anies tentang pengenalan dengan Dedi dan Sarah πŸ€”
 
Saya pikir cerita ini seperti film drama yang berlatar di tahun 90-an. Saya ingin tahu siapa yang akan menjadi "pemain utama" di masa depan dan apa yang akan terjadi saat mereka bertemu di "Catwalk Fashion Week". Anies Baswedan seperti karakter yang cerdas dan memiliki visi panjang, tapi saya juga ingin tahu siapa yang akan menjadi lawanannya. Dedi Wijaya dan Sarah Ardiwinata seperti orang-orang yang memiliki keberanian untuk mengeksplorasi perspektif baru, tapi apakah mereka sudah siap untuk menghadapi tantangan di masa depan? Saya penasaran juga tentang "dialog lintas generasi" apa itu dan bagaimana cara membuatnya lebih cerdas dan efektif.
 
kembali
Top