Andra Soni Bertemu Dubes Prancis Bahas Kualitas Jagung di Banten

Andra Soni bertemu dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, di Gedung Negara Provinsi Banten. Mereka membahas tentang perkembangan investasi perusahaan-perusahaan Prancis di Banten dan potensi wisata.

Diketahui, terdapat dua perusahaan Prancis di Banten, yaitu Michelin yang merupakan pabrik ban dan Tereos FKS yang merupakan perusahaan pengolahan jagung. Tereos FKS biasanya mendapatkan bahan baku dari Australia karena standar kualitasnya. Ia berharap jagung dari Banten bisa diserap oleh Tereos dengan standar yang mereka miliki.

Andra juga menyebut ada pembicaraan mengenai pengembangan pariwisata. Menurutnya, Prancis tertarik dengan pariwisata budaya yang otentik. Sementara itu, Duta Besar Prancis Fabien Penone mengapresiasi sambutan Gubernur Banten dan menegaskan komitmen negaranya untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral.

Penone juga menyoroti peluang kerja sama di bidang pariwisata dan pendidikan, seiring meningkatnya jumlah wisatawan Prancis yang berkunjung ke Indonesia. Ia berharap Banten dapat menjadi tujuan wisata yang populer karena memiliki warisan budaya, kuliner lokal, dan alam yang indah.

Sementara itu, Andra meminta dukungan dari pemerintah untuk mendukung pengembangan pariwisata di Banten. Ia berharap investasi jangka panjang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Banten.
 
Aku pikir salah satu keuntungan besar pariwisata budaya itu, adalah bisa menarik investor asing seperti Michelin dan Tereos FKS. Aku lihat komitmen Duta Besar Prancis itu serius sekali, tapi aku masih ragu apakah ada ketentuan tertentu yang harus dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan lokal di Banten. Misalnya, apa ada batasan untuk mengimpor bahan baku dari luar negeri? Aku harap tidak akan menjadi masalah besar nanti. 🤔
 
Gue pikir kalau ini ada peluang besar bagu Banten bisa mengembangkan pariwisata budaya yang asli, gue lihat ada banyak tempat wisata yang masih belum dikumpulin, misalnya seperti Cilegon atau Serang, kayaknya bisa dijadikan daya tarik wisatawan.
 
Pernah pikir apakah kami Indonesia sudah siap menghadapi wisatawan dari negara-negara lain seperti Prancis? Benar, saya tahu ada beberapa perusahaan besar yang ingin berinvestasi dan berkembang di Banten, tapi apa kita sudah siap untuk menangani dampaknya? Kami harus lebih berhati-hati dan mempertimbangkan bagaimana investasi jangka panjang dapat mempengaruhi masyarakat lokal. Mereka benar-benar ingin bekerja sama dan mendukung pengembangan pariwisata, tapi kami juga harus pastikan bahwa kualitas hidup masyarakat di Banten tidak terguncang oleh dampak-dampak yang tidak terduga 😊
 
Gue pikir kalau investasi ban terus aja saja nggak cukup untuk mengembangkan ekonomi Banten. Gue setuju pariwisata juga penting, tapi gue rasa ada yang harus diperhatikan yaitu infrastruktur di daerah wisata tuh. Kalau ada masalah transportasi atau akomodasi, wisatawan pasti tidak akan datang. 🚗🏨
 
Mungkin kalau Banten bisa menjadi tujuan wisata yang seru, banyak orang dari Prancis pasti datang nih 🗺️👍. Tapi kita harus jujur, sekarang pariwisata di Banten belum terlalu populer. Maka dari itu, pemerintahnya harus bergerak cepat dan mendukung pengembangan infrastruktur wisata dan budaya.
 
aku pikir kalau pariwisata budaya yang asli itu penting banget buat wisatawan, tapi apa sih sebenarnya dari sisi ekonomi? misalnya Banten ini punya banyak pantai dan air manis, tapi bagaimana caranya nanti bisa diolah agar wisatawan nggak hanya sekedar jemur badan saja. mungkin harus ada strategi yang tepat, seperti membuat jalur kawasan wisata yang sudah terstruktur, atau bahkan membuat program-program tur yang menarik, sehingga wisatawan lebih mau berinvestasi waktu dan uangnya di sini.
 
🤔 Masih sulit percaya bahwa Prancis benar-benar tertarik dengan wisata budaya di Banten, apalagi kalau itu bisa dipertahankan secara lokal 😊. Aku harap pemerintah Banten jangan terlalu cepat ketinggalan dan harus membuat rencana yang baik untuk mengelola pariwisata, agar tidak seperti halnya wisata di Bali yang sudah semakin habis 🌴.
 
Maksudnya kan kalau Prancis tertarik dengan pariwisata budaya yang asli dari Indonesia? Maka dari itu, kita harus lebih fokus dalam mengembangkan warisan budayanya dan daya tarik alam di Banten, apalagi kalau Tereos FKS mau berinvestasi. Sementara itu, investasi ban dari Michelin juga tidak akan membahayakan, bahkan bisa memberikan dampak positif untuk masyarakat setempat. Aku rasa ini adalah peluang besar baginya! 🤞
 
Pernah dengar siapa sih Duta Besar Prancis yang ada di Indonesia kan? Fabien Penone, itu namanya! Dia bertemu Andra Soni dan bawa banyak keuntungan untuk Banten, seperti pariwisata yang populer dan investasi jangka panjang. Saya senang banget karena ini bisa meningkatkan kualitas hidup di Banten! 🙌 Jadi, saya harap pemerintah bisa mendukung pengembangan pariwisata di sini dengan memberikan dukungan yang cukup. Kalau bisa, saya juga ingin melihat ada beberapa tempat wisata budaya yang ditawarkan oleh Banten, agar wisatawan Prancis bisa menikmati pengalaman yang lebih autentik! 😊
 
🤔 Gue pikir kalau ada investasi yang baik, pasti ada potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi daerahnya. Kalau ban Michelin dan jagung Tereos bisa berkembang di Banten, tentu saja akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat lokal. Gue harap gubernur Banten bisa bekerja sama dengan pihak Prancis untuk membuat pariwisata yang benar-benar unik dan menarik. Kalau wisatawan bisa merasakan budaya Banten secara autentik, pasti akan meningkatkan minat mereka untuk datang kembali. 😊
 
Maksudnya sih, Prancis memang tertarik dengan pariwisata budaya, tapi apa punya artinya? Apakah mereka mau datang ke Banten dan lihat sendiri warisan budaya kita? Tapi kemudian aku pikir, kalau investasi semakin besar, mungkin saja Banten bisa menjadi lebih baik... tapi apakah itu seimbang dengan kebutuhan masyarakat lokal? Aku rasa ada sesuatu yang salah... atau apa sih?
 
ini gampang nih, kalau kita punya sumber daya yang luas dan warisan budaya yang unik, tentu aja akan menarik banyak wisatawan dari luar negeri... saya setuju dengan Andra, tapi kenapa gak ada investasi dari perusahaan Indonesia sendiri? mending kita jadi konsultan untuk pariwisata dan wisata budaya di Banten juga bisa.
 
kembali
Top