Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menjadi peluang untuk mendorong pergerakan saham di Indonesia, menurut analis pasar modal. Langkah ini menunjukkan arah kebijakan yang lebih seimbang dan memperbaiki likuiditas global. Hal ini memberi ruang bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk menjaga stabilitas tanpa tekanan suku bunga tinggi.
Penurunan suku bunga juga akan memperkuat sinyal pelonggaran likuiditas global dan dapat mempercepat arus masuk modal ke pasar berkembang, termasuk Indonesia. Suku bunga global yang mulai turun menandakan kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik mulai pulih.
Data BRIDS mencatat net buy asing sebesar Rp545 miliar pada sesi pertama perdagangan 30 Oktober 2025, menandakan kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik. Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam tren kenaikan yang solid, dengan pergerakan harga di atas rata-rata jangka pendek dan menengah.
Penurunan suku bunga The Fed akan menjadi katalis fundamental yang kuat dan berpotensi mendorong IHSG menembus level resistance 8.320, selama area support tetap terjaga. Dengan likuiditas dunia yang mulai membaik dan aliran dana asing yang kembali masuk, pasar saham domestik berpeluang melanjutkan tren kenaikannya.
Situasi ini juga bisa memperkuat sentimen window dressing, ketika investor cenderung meningkatkan aktivitas beli di akhir tahun. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menunjukkan bahwa fase pengetatan moneter global mulai berakhir dan memberikan harapan bagi pasar saham Indonesia.
Penurunan suku bunga juga akan memperkuat sinyal pelonggaran likuiditas global dan dapat mempercepat arus masuk modal ke pasar berkembang, termasuk Indonesia. Suku bunga global yang mulai turun menandakan kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik mulai pulih.
Data BRIDS mencatat net buy asing sebesar Rp545 miliar pada sesi pertama perdagangan 30 Oktober 2025, menandakan kepercayaan investor terhadap prospek pasar domestik. Dari sisi teknikal, IHSG masih berada dalam tren kenaikan yang solid, dengan pergerakan harga di atas rata-rata jangka pendek dan menengah.
Penurunan suku bunga The Fed akan menjadi katalis fundamental yang kuat dan berpotensi mendorong IHSG menembus level resistance 8.320, selama area support tetap terjaga. Dengan likuiditas dunia yang mulai membaik dan aliran dana asing yang kembali masuk, pasar saham domestik berpeluang melanjutkan tren kenaikannya.
Situasi ini juga bisa memperkuat sentimen window dressing, ketika investor cenderung meningkatkan aktivitas beli di akhir tahun. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed menunjukkan bahwa fase pengetatan moneter global mulai berakhir dan memberikan harapan bagi pasar saham Indonesia.