Wah, kabar ini makin memikirku tentang perubahan zaman ya... Amazon terus mengambil kesempatan mereka dengan memotong biaya, tapi apa artinya bagi kita rakyat? Apa artinya bagi pegawai yang ditipiskan begitu banyak?
Aku paham bahwa bisnis harus beradaptasi dengan kondisi pasar dan ekonomi, tapi ini kalau terus melanjutkan saja, bagaimana caranya lagi kita rakyat bisa mendapat pekerjaan yang stabil? Aku khawatir akan masa depan kita di era digital ini, banyak orang yang sudah tidak punya pekerjaan yang jelas.
Aku ingat ketika Amazon pertama kali masuk ke Indonesia, banyak yang berharap mereka bisa membawa perubahan positif dan memberikan kesempatan bagi kita semua. Tapi sekarang, aku rasa ada yang salah di jalur strategi mereka. Mungkin mereka fokus terlalu pada korporat dan unit non-operasional, lho... apa artinya bagi konsumen dan masyarakat?
Aku harap Amazon bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan ini, agar tidak hanya mengejar tujuan keuangan, tapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap kita rakyat.
Aku paham bahwa bisnis harus beradaptasi dengan kondisi pasar dan ekonomi, tapi ini kalau terus melanjutkan saja, bagaimana caranya lagi kita rakyat bisa mendapat pekerjaan yang stabil? Aku khawatir akan masa depan kita di era digital ini, banyak orang yang sudah tidak punya pekerjaan yang jelas.
Aku ingat ketika Amazon pertama kali masuk ke Indonesia, banyak yang berharap mereka bisa membawa perubahan positif dan memberikan kesempatan bagi kita semua. Tapi sekarang, aku rasa ada yang salah di jalur strategi mereka. Mungkin mereka fokus terlalu pada korporat dan unit non-operasional, lho... apa artinya bagi konsumen dan masyarakat?
Aku harap Amazon bisa lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan ini, agar tidak hanya mengejar tujuan keuangan, tapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap kita rakyat.