Aldo Swastia Beri Saran dalam Mengadaptasi Sejarah Menjadi Film

Sutradara Aldo Swastia menyebutkan bahwa ada batasan antara fakta dan fiksi dalam produksi film dengan tema sejarah atau kepahlawanan. Menurutnya, tidak ada patokan pasti dalam menentukan apa yang dapat diadaptasi sebagai fakta dan apa yang harus dikembangkan menjadi cerita fiksi.

"Sebenarnya tidak ada patokannya ya," kata Aldo pada Rabu (12/11) dalam sebuah wawancara. Meski demikian, dia percaya bahwa pembuat film sebaiknya tetap menjaga keberadaan peristiwa besar dan minimal mengolahnya.

Namun, ada beberapa hal yang harus diingat saat produksi film dengan tema sejarah. Pertama, tim pembuat film harus menyuntikkan ide kreatif pada ruang-ruang yang masih belum pasti. Kedua, mereka harus menentukan bagian apa yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.

Aldo juga mengingatkan bahwa beberapa fakta dapat dihadirkan dengan nuansa yang sedikit berbeda. Namun, pada akhirnya semuanya tergantung pada pesan yang ingin disampaikan. Pembuat film juga harus membatasi bagian yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.

Selain itu, bahasa juga menjadi hal yang patut di perhatikan. Misalnya, jika film menggunakan Bahasa Jawa, maka penonton di daerah lain mungkin tidak dapat memahaminya.

Dalam mengadaptasi peristiwa sejarah menjadi film, Aldo percaya bahwa pembuat film harus mengetahui era yang telah ditentukan dan memiliki kesadaran akan keberadaan peristiwa besar.
 
Saya pikir kalau udh diadaptasikan ke layar lebar, cerita sejarah bisa jadi makin menarik banget ๐ŸŽฅ๐Ÿ‘! Tapi, apa yang penting, dia harus tetap konsisten dengan fakta-fakta utama ya? Misalnya, kalau ada peristiwa besar seperti proklamasi kemerdekaan, itu harus dipresentasikan dengan benar-benar jujur. Jangan asal-asalan aja kayak gini ๐Ÿ™…โ€โ™‚๏ธ. Saya rasa cerita fiksi bisa jadi ditambahkan untuk membuatnya lebih menarik, tapi apa yang penting, dia tidak boleh menghilangkan atau memodifikasi fakta-fakta utama ya? ๐Ÿ˜
 
Maksudnya, gampang banget ya! Pembuat film harus cermati kalau punya niat untuk mengadaptasi sejarah atau kepahlawanan, tapi ada batasan aja ya. Jangan terlalu berlebihan dengan cerita fiksi ya, kalau tidak bisa dibuktikan pasti salah. Saya setuju banget, beberapa hal yang harus diingat saat produksi film sejarah seperti menentukan apa yang harus ditampilkan secara nyata dan apa yang harus dikembangkan menjadi cerita. Dan pasti penting juga untuk mempertimbangkan bahasa dan era yang dipilih. Saya rasa pembuat film harus lebih teliti dalam prosesnya, tapi kalau bisa membuat film yang menginspirasi dan edukatif, itu akan sangat bagus! ๐ŸŽฅ๐Ÿ‘ #SejarahDiCinema #PengembanganFilm #Kreatifitas
 
Filmnya keren banget, tapi apa yang penting adalah tidak salah informasinya aja ๐Ÿค”. Jangan sampai kita salah mengerti sejarah atau sesuatu yang penting seperti itu, kayaknya harusnya kita hati-hati dan rajin-rencananya dalam membuat film tentang tema sejarah ya.
 
Film-film bermasalah banget... Sutradara Aldo Swastia bilang tidak ada patokan pasti apa yang bisa diadaptasi sebagai fakta apa aja, itu artinya semuanya bisa dipikirkan aja... Saya rasa perlu diingat bahwa sejarah Indonesia tidak hanya tentang kejujuran, tapi juga tentang cara kita menampilkannya. Misalnya, kalau kita mainin film dengan tema Pemberontakan Sunda, kita harus berhati-hati agar tidak membuat peristiwa itu terlihat seperti yang diutarai oleh pihak lain, kayaknya ganti-ganti bahan aja... Tapi saya masih curiga sih, nanti filmnya malah jadi kisah fiksi aja ๐Ÿ˜’
 
Film-film biografi itu kayaknya harus jujur banget, tapi juga harus ada penyesuaian ya. Jangan terlalu banyak mengubah fakta-fakta aslinya, tapi juga tidak boleh berbohong. Sederhana aja, jadi penonton bisa melihat apa yang benar dan apa yang tidak. ๐Ÿ“š๐Ÿ‘
 
Ughh biar nggak lelucon, kalau ada produksi film dengan tema sejarah pasti diangkat-angkitkan aja, kan? Maksudnya, ada batasan antara fakta dan fiksi, tapi siapa yang memutuskan nih? Aldo punya pendapat, tapi aku rasa dia nggak harus terlalu serius, kan? Film sejarah gampang jadi drama aja, lho! ๐Ÿคฃ
 
Sekarang giliran OPAC! Aku pikir apa sih yang salah dengan cara mereka mengadaptasi cerita sejarah menjadi film ๐Ÿค” Film-film seperti 'Pangeran Kasego' dan 'Pangeran Sampeyan Pada Cakilaksa' itu masih bisa dijadikan inspirasi, tapi nggak ada salahnya kalau kamu tambahkan sedikit kreatifitas, ya! Aku suka kayaknya film yang bisa membuatku merasa seperti aku sedang mengalami petualangan sendiri ๐ŸŽฅ
 
Film2an keren banget! tapi ada 1 hal yang paling sedikit tidak jelas sih... kalau ada batasan antara fakta dan fiksi, muda-mudi di luar sana mau ngapain? mereka akeh-bakah akan percaya apa yang ditayangkan di layar?

contohnya, film2an tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia pasti suguhan cerita inspiratif... tapi apa kalau ada bagian fiksi yang bikin penonton semakin terjebak di dalam cerita? itu bisa jadi tidak adil ya...

dan lho, bahasa Jawa di film2an... kalau kita nonton filmnya di daerah lain, mungkin nggak bisa memahaminya... sih, aku suka film2an ini... tapi perlu sedikit perhatian banget ya... ๐Ÿค”
 
film-film dengan tema sejarah itu keren ya... tapi harus banget berhati-hati apa yang diadaptasi dari fakta dan apa yang dikembangkan menjadi cerita fiksi... kalau tidak pasti siapa yang salah... pengen nonton film dengan tema sejarah yang akurat banget ๐Ÿ˜Š
 
Makasih kalau ada seseorang yang masih peduli dengan cerita di layar lebar. Saya pikir Aldo benar, tapi juga nggak pungut narkotika kayaknya. Jadi, ada batasan antara fakta dan fiksi, tapi siapa tahu sih. Mungkin kalau kita dituntut untuk menonton film dengan hanya mengingat sejarah di sekolah, cerita bisa terasa monoton banget. Film bisa menjadi cara untuk membawa peristiwa sejarah ke masa depan, tapi juga jangan lupa kebenaran di balik kisahnya. Misalnya, apakah pengembangan fiksi itu benar-benar memotong dari kebenaran? Atau sih cuma sumber dayanya yang berbeda aja?
 
aku pikir kalau ada batasan antara fakta dan fiksi dalam produksi film, itu memang tidak ada patokan pasti ya... tapi apa pun yang diadaptasi dari sejarah, keduanya harus dipertimbangkan dengan hati-hati kan? seperti kayaknya pembuat film harus bisa membayangkan bagaimana peristiwa besar itu terjadi secara nyata, dan kemudian cerita fiksi bisa dibangun dari sana. tapi apa pun yang diadaptasi, pasti harus ada naskah yang jelas dan tidak ambigu, ya...
 
Aku pikir Aldo benar banget, di filmnya ada ruang-ruang yang masih belum pasti, itu buat kita bisa mengeksplorasi cerita dengan lebih luas. Tapi juga harus jaga agar tidak terlalu banyak cerita fiksi, karena bisa membuat penonton bingung. Aku suka ide Aldo bahwa beberapa fakta bisa dihadirkan dengan nuansa yang sedikit berbeda, itu seperti menambahkan warna pada cerita, buat semakin menarik.

Aku juga setuju bahwa bahasa harus dipertimbangkan, kalau film menggunakan Bahasa Jawa, aku rasa penonton di daerah lain mungkin tidak bisa memahaminya. Tapi, dengan demikian kita bisa mengeksplorasi budaya dan sejarah Indonesia yang lebih luas.

Aku pikir Aldo benar juga ketika dia bilang bahwa pembuat film harus memiliki kesadaran akan keberadaan peristiwa besar. Itu penting untuk tidak menggantungkan film dengan hanya cerita fiksi, tapi juga harus mengetahui era yang telah ditentukan. Aku rasa itu sangat positif dan bisa membuat penonton lebih sadar tentang sejarah kita ๐Ÿ™Œ
 
ini kalau ngegantungkan adaptasi sejarah ke dalam film, kalo ada nuansa fiksi, pasti penonton akan curiga kan? kayaknya harus jelas juga sih, apakah ada bagian yang 100% benar dan bagian yang 100% fiksi. tapi kalau kita bisa menyesuaikan dengan baik, jadi tidak terlalu berat badan kan? misalnya, jika film tentang Pramoedya, kita harus tahu bahwa dia adalah seorang penulis yang benar, tapi ceritanya sendiri pasti ada sedikit manipulasi.
 
Film produksi Indonesia yang menggunakan tema sejarah dan kepahlawanan pasti makin kompleks, kan? Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan nih, mulai dari bagaimana menonton filmnya itu tidak membuat penonton sembarangan menyesal atau kesal. Saya rasa penting juga ada kepastian bahwa dalam produksi film, ada beberapa patokan ya, misalnya jangka waktu dan lokasi peristiwa sejarah yang dipakai. Misalkan, kalau kita nggak pasti tentang kapan dan siapa, apa-apa pun ceritanya itu tidak akan benar-benar seru ya!
 
Mereka bilang ada batasan antara fakta dan fiksi dalam produksi film, tapi gimana kalau kita buat cerita dari peristiwa sejarah itu sendiri? Mungkin saja, kita bisa menyesuaikan lalu kita punya patokan sendiri nih ๐Ÿค”. Kalau memang ada patokan, itu artinya kita takut akan kebenaran ya. Tapi, kalau kita hanya berusaha untuk memberitahu masyarakat tentang peristiwa-peristiwa penting, maka kita bisa menyesuaikan cerita kita dengan cara yang lebih menarik dan tidak membosankan.
 
Kalau jadi ada batasan antara fakta dan fiksi, nggak ada artinya kayaknya. Kalo bisa bikin cerita lebih menarik, aja. Tapi, kalo benar-benar tentang sejarah, aku rasa harus serius. Walaupun nggak ada patokan pasti, tapi kalo bikin film tentang peristiwa besar, pasti harus betul-betul.
 
Aku rasa aku tidak bisa tidak terkejut dengan beberapa pilihan adaptasi film yang ada di Indonesia sekarang ini ๐Ÿคฏ. Siapa tahu dari mana asalnya ide tersebut, tapi aku pikir ada satu hal yang harus kita ingat saat membuat film tentang peristiwa sejarah atau kepahlawanan itu. Ya, kenyataannya memang tidak ada patokan pasti apa yang boleh diadaptasi dan apa yang harus dikembangkan menjadi cerita fiksi ๐Ÿค”.

Tapi aku rasa apa yang terpenting adalah kita harus tetap menjaga keberadaan peristiwa besar itu ya. Jangan sampai kita mengubah sejarah tanpa kita sadari ๐Ÿ˜ฑ. Dan untuk itu, kita harus lebih teliti dalam membuat film tentang peristiwa sejarah. Misalnya, ketika kita membuat film tentang Raja Agung, kita tidak boleh mengubah aspek-aspek penting dari kehidupannya ya. Kita harus tetap hormat pada keberadaan raja itu ๐Ÿ‘‘.

Dan aku juga pikir bahasa itu menjadi hal yang sangat penting dalam membuat film tentang peristiwa sejarah. Jika kita menggunakan bahasa yang tidak terdengar asing di daerah lain, maka penonton tersebut mungkin tidak bisa memahaminya ๐Ÿ˜…. Jadi, kita harus lebih teliti dalam pilihan bahasa kita.
 
[ GIF: Seorang perekaman sedang mencoba menggambarkan sesuatu dengan mata tertutup ] ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ

[ Anime-style: Sutradara Aldo Swastia sedang tersenyum, di belakangnya ada latar layar berwarna-warni, tetapi dalam keadaan kabur dan tidak jelas ] ๐ŸŽฅ๐Ÿ”ฎ

[ GIF: Seorang kamera sedang berputar dengan pesan "Tidak ada patokan pasti!" di tulisan besar ] ๐Ÿ“ธ๐Ÿ˜‚
 
kembali
Top