Sutradara Aldo Swastia menyebutkan bahwa ada batasan antara fakta dan fiksi dalam produksi film dengan tema sejarah atau kepahlawanan. Menurutnya, tidak ada patokan pasti dalam menentukan apa yang dapat diadaptasi sebagai fakta dan apa yang harus dikembangkan menjadi cerita fiksi.
"Sebenarnya tidak ada patokannya ya," kata Aldo pada Rabu (12/11) dalam sebuah wawancara. Meski demikian, dia percaya bahwa pembuat film sebaiknya tetap menjaga keberadaan peristiwa besar dan minimal mengolahnya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diingat saat produksi film dengan tema sejarah. Pertama, tim pembuat film harus menyuntikkan ide kreatif pada ruang-ruang yang masih belum pasti. Kedua, mereka harus menentukan bagian apa yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.
Aldo juga mengingatkan bahwa beberapa fakta dapat dihadirkan dengan nuansa yang sedikit berbeda. Namun, pada akhirnya semuanya tergantung pada pesan yang ingin disampaikan. Pembuat film juga harus membatasi bagian yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.
Selain itu, bahasa juga menjadi hal yang patut di perhatikan. Misalnya, jika film menggunakan Bahasa Jawa, maka penonton di daerah lain mungkin tidak dapat memahaminya.
Dalam mengadaptasi peristiwa sejarah menjadi film, Aldo percaya bahwa pembuat film harus mengetahui era yang telah ditentukan dan memiliki kesadaran akan keberadaan peristiwa besar.
"Sebenarnya tidak ada patokannya ya," kata Aldo pada Rabu (12/11) dalam sebuah wawancara. Meski demikian, dia percaya bahwa pembuat film sebaiknya tetap menjaga keberadaan peristiwa besar dan minimal mengolahnya.
Namun, ada beberapa hal yang harus diingat saat produksi film dengan tema sejarah. Pertama, tim pembuat film harus menyuntikkan ide kreatif pada ruang-ruang yang masih belum pasti. Kedua, mereka harus menentukan bagian apa yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.
Aldo juga mengingatkan bahwa beberapa fakta dapat dihadirkan dengan nuansa yang sedikit berbeda. Namun, pada akhirnya semuanya tergantung pada pesan yang ingin disampaikan. Pembuat film juga harus membatasi bagian yang ingin dihadirkan dalam bentuk fiksi dan bagian yang ditampilkan secara nyata.
Selain itu, bahasa juga menjadi hal yang patut di perhatikan. Misalnya, jika film menggunakan Bahasa Jawa, maka penonton di daerah lain mungkin tidak dapat memahaminya.
Dalam mengadaptasi peristiwa sejarah menjadi film, Aldo percaya bahwa pembuat film harus mengetahui era yang telah ditentukan dan memiliki kesadaran akan keberadaan peristiwa besar.