Zulhas Panggul Beras di Sumatera, Saya Biasa Berbagi: Bicara dari Dalam Dada
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulhas, menanggapi kritik dan komentar pedas yang menyoroti aksinya memanggul karung beras untuk korban banjir di Sumatera. Ia bilang bahwa tindakannya bukanlah pencitraan, melainkan kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak kecil.
"Setiap pas saya ke daerah, tanya teman-teman saya, saya emang bagi beras," ujar Zulhas di Jakarta. Ia mengaku heran dengan kritik tersebut. Menurutnya, berbagi adalah perintah dari almarhumah ibunya dan ajaran agama yang telah dijalaninya sejak usia dini, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Zulhas mengaku sudah melakukan kebiasaan ini sejak usia 6 tahun. Ia menjelaskan bahwa ia selalu membawa uang di dalam kantong dan pecinya, dan uang ini selalu habis ketika sampai di rumah lantaran dibagikan bagi yang membutuhkan.
"Setiap hari, tapi mungkin buat yang lain aneh," kata Zulhas. Meski dikritik, ia menyatakan tidak mempermasalahkannya. Ia justru mengajak semua pihak untuk tidak cepat marah dan lebih fokus memberikan bantuan kepada para korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Satu rupiah pun penting bagi mereka (korban bencana), satu karung beras pun penting," tambahnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulhas, menanggapi kritik dan komentar pedas yang menyoroti aksinya memanggul karung beras untuk korban banjir di Sumatera. Ia bilang bahwa tindakannya bukanlah pencitraan, melainkan kebiasaan yang sudah dilakukannya sejak kecil.
"Setiap pas saya ke daerah, tanya teman-teman saya, saya emang bagi beras," ujar Zulhas di Jakarta. Ia mengaku heran dengan kritik tersebut. Menurutnya, berbagi adalah perintah dari almarhumah ibunya dan ajaran agama yang telah dijalaninya sejak usia dini, baik dalam keadaan susah maupun senang.
Zulhas mengaku sudah melakukan kebiasaan ini sejak usia 6 tahun. Ia menjelaskan bahwa ia selalu membawa uang di dalam kantong dan pecinya, dan uang ini selalu habis ketika sampai di rumah lantaran dibagikan bagi yang membutuhkan.
"Setiap hari, tapi mungkin buat yang lain aneh," kata Zulhas. Meski dikritik, ia menyatakan tidak mempermasalahkannya. Ia justru mengajak semua pihak untuk tidak cepat marah dan lebih fokus memberikan bantuan kepada para korban bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Satu rupiah pun penting bagi mereka (korban bencana), satu karung beras pun penting," tambahnya.