Yogyakarta, 20 Maret 2025 - Lebih dari ratus siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta dikonfirmasi mengalami keracunan makanan setelah menyantap sayuran kering dengan label 'MBG' (Makanan Buatan Sendiri) di sekolah.
Menurut informasi yang diterima Kompas, lebih dari 426 siswa yang menjamur di sekolah tersebut hingga beberapa orang kejang dan mengalami gejala keracunan makanan lainnya. Seluruh siswa yang terkena dampak kemacetan ini segera mendapatkan perawatan medis di ruang rawat inap sekolah.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Umum SMA Negeri 1 Yogyakarta, Tirta Aditya, menjelaskan bahwa mereka sedang menyelidiki penyebab munculnya keracunan ini. "Kami berusaha segera untuk menemukan penyebab dari kasus ini agar tidak terjadi ulang," kata beliau.
Menurut data yang diterima Kompas, ada beberapa siswa yang mengalami gejala seperti diare, mual, dan kejang. Sementara itu, beberapa siswa lain mengeluhkan sakit perut dan kelemahan badan.
Banyak orang tua yang mengeluh kesulitan dalam menemukan penyebab dari kasus ini. "Kami tidak tahu apa yang salah dengan sayuran kering yang kami pakai hari ini," kata Ibu Sri Yunita, ibu salah satu siswa yang terkena dampak keracunan.
Menurut informasi yang diterima Kompas, lebih dari 426 siswa yang menjamur di sekolah tersebut hingga beberapa orang kejang dan mengalami gejala keracunan makanan lainnya. Seluruh siswa yang terkena dampak kemacetan ini segera mendapatkan perawatan medis di ruang rawat inap sekolah.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Umum SMA Negeri 1 Yogyakarta, Tirta Aditya, menjelaskan bahwa mereka sedang menyelidiki penyebab munculnya keracunan ini. "Kami berusaha segera untuk menemukan penyebab dari kasus ini agar tidak terjadi ulang," kata beliau.
Menurut data yang diterima Kompas, ada beberapa siswa yang mengalami gejala seperti diare, mual, dan kejang. Sementara itu, beberapa siswa lain mengeluhkan sakit perut dan kelemahan badan.
Banyak orang tua yang mengeluh kesulitan dalam menemukan penyebab dari kasus ini. "Kami tidak tahu apa yang salah dengan sayuran kering yang kami pakai hari ini," kata Ibu Sri Yunita, ibu salah satu siswa yang terkena dampak keracunan.