Kondisi rasa nyeri pada penis saat tidur yang memicu penderita kembali bangun, bukan hanya disebabkan oleh permasalahan alami, tetapi juga karena kurangnya kesadaran dalam menghadapinya. Kondisi ini dikenal dengan istilah "sleep-related painful erection" (SRPE), atau serangan rasa sakit saat tidur yang tidak biasa.
SRPE terjadi ketika pria mengalami satu atau lebih ereksi selama tidur, padahal pada fase tidur normal, ereksi tidak menimbulkan nyeri. Namun, pada fase tidur REM (rapid eye movement), ereksi ini dapat menyebabkan nyeri yang sangat berat dan membuat penderita bangun dari tempat tidurnya.
Banyaknya kasus SRPE dianggap hanya terjadi pada satu persen pria dewasa. Namun, karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, prevalensi sebenarnya mungkin lebih tinggi. Maka, perlu diperhatikan agar kondisi ini bisa mendapatkan perawatan yang tepat dengan cepat.
Penyebab SRPE masih belum jelas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, beberapa kasus diidentifikasi memiliki hubungan dengan faktor-faktor genetik dan lain-lain. Oleh karena itu, pria yang mengalami SRPE perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan tepat.
Pada kondisi ini, penderita sering merasa lelah, mudah marah, dan berisiko mengalami gangguan mental akibat kurang tidur. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkat kesadaran terhadap SRPE dan segera mencari bantuan medis jika kita mengalami gejala-gejalanya.
SRPE terjadi ketika pria mengalami satu atau lebih ereksi selama tidur, padahal pada fase tidur normal, ereksi tidak menimbulkan nyeri. Namun, pada fase tidur REM (rapid eye movement), ereksi ini dapat menyebabkan nyeri yang sangat berat dan membuat penderita bangun dari tempat tidurnya.
Banyaknya kasus SRPE dianggap hanya terjadi pada satu persen pria dewasa. Namun, karena banyak kasus yang tidak dilaporkan, prevalensi sebenarnya mungkin lebih tinggi. Maka, perlu diperhatikan agar kondisi ini bisa mendapatkan perawatan yang tepat dengan cepat.
Penyebab SRPE masih belum jelas dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Namun, beberapa kasus diidentifikasi memiliki hubungan dengan faktor-faktor genetik dan lain-lain. Oleh karena itu, pria yang mengalami SRPE perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan tepat.
Pada kondisi ini, penderita sering merasa lelah, mudah marah, dan berisiko mengalami gangguan mental akibat kurang tidur. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkat kesadaran terhadap SRPE dan segera mencari bantuan medis jika kita mengalami gejala-gejalanya.