Massa Aksi Solidaritas Harapan Palestina di Depan Kedubes AS, Jakarta
Hari Minggu, 26 Oktober 2025. Massa aksi besar menggelar aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat (AS), Jakarta. Aksi ini merupakan upaya untuk ikut membantu Palestina dengan menyasar generasi Z agar bisa terus menyuarakan bangsa Palestina.
Massa yang turut andil dalam aksi tersebut mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih, serta membawa atribut yang melambangkan warna bendera Palestina. Beberapa di antaranya juga tampak mengibarkan bendera Palestina sembari mendengarkan orator berorasi.
Menurut Project Leader Hearts of Palestine (HOPE) Eka Annash, gerakan tersebut sudah berlangsung lama dan aksi di depan Kedubes AS ini merupakan puncak dari serangkaian agenda yang telah berjalan sejak awal September lalu. Dia menjelaskan bahwa gen Z memainkan peranan penting untuk membentuk narasi yang mewakili masyarakat Indonesia yang lebih muda, lebih mawas diri dan lebih peduli tentang kondisi di Palestina.
Eka Annash mengharapkan generasi Z untuk berpartisipasi dan aktif menyuarakan perjuangan rakyat Palestina. "Kita berharap mereka nanti mau untuk berpartisipasi dan aktif untuk menyuarakan perjuangan rakyat Palestina," kata dia.
Sementara itu, Aktivis, politikus, sekaligus advokat hak asasi manusia Wanda Hamidah juga menjadi salah satu peserta aksi hari ini. Dalam orasinya, Wanda mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terus menyuarakan kemerdekaan Palestina atas genosida yang dilakukan Israel.
"Jadi kalau kalian masih diam melihat rakyat kecil, rakyat yang tidak berdaya dibunuh, tempat tinggalnya dihancurkan, keluarganya dibunuh depan muka mereka, dianiaya, 12 ribu orang masuk penjara tanpa pengadilan, dianiaya sampai mati, diperkosa oleh anjing-anjing zionis. Ke mana hati nurani kalian?" kata Wanda dengan suara lantang di atas panggung.
Wanda menegaskan bahwa aksi keji Israel yang dibantu Amerika Serikat terhadap rakyat Gaza, Palestina, merupakan tindakan terorisme. Maka dari itu, sebutan teroris lebih tepat ditujukan kepada para zionis, bukan kepada pihak yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Siapa yang teroris sebenarnya? Siapa yang membantai rakyat Irak? Siapa yang membantai rakyat Lebanon? Siapa yang membantai rakyat Mesir? Siapa yang membantai rakyat Libya? Siapa yang membantai rakyat Kolombia? Siapa yang membantai rakyat Brasil?" tukas Wanda.
Hari Minggu, 26 Oktober 2025. Massa aksi besar menggelar aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat (AS), Jakarta. Aksi ini merupakan upaya untuk ikut membantu Palestina dengan menyasar generasi Z agar bisa terus menyuarakan bangsa Palestina.
Massa yang turut andil dalam aksi tersebut mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih, serta membawa atribut yang melambangkan warna bendera Palestina. Beberapa di antaranya juga tampak mengibarkan bendera Palestina sembari mendengarkan orator berorasi.
Menurut Project Leader Hearts of Palestine (HOPE) Eka Annash, gerakan tersebut sudah berlangsung lama dan aksi di depan Kedubes AS ini merupakan puncak dari serangkaian agenda yang telah berjalan sejak awal September lalu. Dia menjelaskan bahwa gen Z memainkan peranan penting untuk membentuk narasi yang mewakili masyarakat Indonesia yang lebih muda, lebih mawas diri dan lebih peduli tentang kondisi di Palestina.
Eka Annash mengharapkan generasi Z untuk berpartisipasi dan aktif menyuarakan perjuangan rakyat Palestina. "Kita berharap mereka nanti mau untuk berpartisipasi dan aktif untuk menyuarakan perjuangan rakyat Palestina," kata dia.
Sementara itu, Aktivis, politikus, sekaligus advokat hak asasi manusia Wanda Hamidah juga menjadi salah satu peserta aksi hari ini. Dalam orasinya, Wanda mengimbau kepada seluruh masyarakat agar terus menyuarakan kemerdekaan Palestina atas genosida yang dilakukan Israel.
"Jadi kalau kalian masih diam melihat rakyat kecil, rakyat yang tidak berdaya dibunuh, tempat tinggalnya dihancurkan, keluarganya dibunuh depan muka mereka, dianiaya, 12 ribu orang masuk penjara tanpa pengadilan, dianiaya sampai mati, diperkosa oleh anjing-anjing zionis. Ke mana hati nurani kalian?" kata Wanda dengan suara lantang di atas panggung.
Wanda menegaskan bahwa aksi keji Israel yang dibantu Amerika Serikat terhadap rakyat Gaza, Palestina, merupakan tindakan terorisme. Maka dari itu, sebutan teroris lebih tepat ditujukan kepada para zionis, bukan kepada pihak yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Siapa yang teroris sebenarnya? Siapa yang membantai rakyat Irak? Siapa yang membantai rakyat Lebanon? Siapa yang membantai rakyat Mesir? Siapa yang membantai rakyat Libya? Siapa yang membantai rakyat Kolombia? Siapa yang membantai rakyat Brasil?" tukas Wanda.