Aksi Siswa SMAN 72 Guncang Sekolah dengan Bom Bukan Terorisme Tapi Memetic Violence, Apa Maksudnya?

Aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara kemarin malam, ternyata bukanlah tindak terorisme yang dilakukan oleh seorang siswa berusia 17 tahun, namun pelaku tersebut masih melakukan tindakan kriminal yang termasuk dalam kategori memetic violence daring. Menurut Juru Bicara Densus 88, Ajun Komisaris Besar Polisi Mayndra Eka Wardhana, motivasi siswa tersebut murni karena terinspirasi dari kekerasan yang ia temukan di internet.

Ternyata, pelaku tersebut memiliki senapan airsoft gun di mana nama tokoh dan ideologi global tertulis, hal ini hanya sebagai inspirasi untuk melakukan tindakan. Mayndra mengungkapkan bahwa siswa tersebut mendapatkan informasi tersebut dari komunitas daring yang diikutinya, bahkan menelusuri situs-situs untuk mempelajari cara kematian tragis dan kekerasan ekstrem yang terjadi di berbagai belahan dunia.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto mengatakan bahwa tim penyidik akan lebih leluasa melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku setelah kondisinya berangsur membaik. "Memudahkan juga penyidik untuk bisa mendalami informasi karena yang bersangkutan sudah dalam kondisi sadar," kata Budi kepada wartawan, Senin, 10 November 2025.

Pembawa tindak kejahatan tersebut masih berada di Rumah Sakit Polri Kramatjati, sedangkan sebelumnya diberitakan telah dipindahkan dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan proses pemeriksaan sekaligus memastikan pemulihan fisik dan psikis pelaku yang masih di bawah umur.
 
Aku think kayak gini, nih... Aksi itu nggak harus disalahkan sama semuanya, tapi apa yang terjadi juga harus dipertanggungjawabkan oleh si pelaku. Mungkin gak ada cara untuk menghindari hal seperti ini di internet, tapi kita harus bisa mengatur diri kita sendiri dan tidak mengejar konflik yang nggak perlu. Kita juga harus bisa berdiskusi dengan lebih baik agar orang-orang muda seperti itu tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif di internet. Tapi apa yang terjadi juga harus dipelajari dan diperbaiki agar gak terjadi lagi seperti ini di masa depan 😊
 
Aku penasaran apa lagi cak Mayndra mau lirapin sih, kalau gini tapi malah buat aksi kekerasan itu. Apa salahnya aja sih kayaknya aku hanya mau ngoleh2an di online dulu aja, tapi sih kamu terinspirasi apa? Dan gini juga kan, orang di internet gak tahu kapan nanti dia jadi korban sendiri, tapi gini dia udah mulai. Saya rasa ini perlu diwaspadai banget ari, karena kalau gini itu bisa jadi aksi kekerasan lainnya.
 
Makasih kai, aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara ternyata bukan tindak terorisme, tapi lebih seperti kejadian memetic violence daring 😂. Siswa itu terinspirasi dari internet, kan? Dan senapan airsoftnya itu, itu hanya sekedar inspirasi aja, nggak ada niatan jahat. Maksudnya, dia cuma baca-baca di komunitas daring dan situs-situs lain, lalu tahu-tahu cara kematian yang tragis dan ekstrem. 🤯

Saya pikir ini gampang banget dipecahkan oleh tim penyidik, kan? Mereka punya informasi tentang siapa yang bersangkutan, apa aja yang harus dipertanyakan lagi. Dan si pelaku itu masih berada di rumah sakit, tapi sudah bisa sadar dan berbicara, jadi penyelidikan lebih mudah 🙏. Saya harap pelaku ini bisa pulih dengan baik dan tidak ada kerusakan fisik atau psikis yang parah.
 
Aku pikir kalau gak, semuanya bisa jadi dari internet aja ya... seperti halnya dia coba-coba bikin drama kematian dengan senapan airsoft itu. Tapi aku juga rasa sedikit takjub dengar bahwa dia bisa mendapatkan informasi tentang kekerasan ekstrem dari komunitas daring apa sih? Biarlah kita semua berdiskusi dan berbagi informasi agar orang-orang muda tidak terlalu banyak dipengaruhi oleh hal-hal negatif di internet. Saya harap pelaku ini bisa sembuh dengan baik dan bisa menjadi contoh bagaimana anak muda bisa menggunakan teknologi untuk kebaikan saja #InternetPendidik #KeterbatasanDaring #PelangiBaru
 
Gue pikir kalau kita harus memahami siapa nanti bisa terinspirasi dari kekerasan di internet. Mungkin gak semua yang melihat konten tersebut sama-sama memikirkannya. Tapi, apa yang penting, dia bisa mendapatkan informasi dari sumber yang tidak bisa kita anggap begitu berbahaya. Misalnya, ada komunitas online yang tidak terlalu populer tapi dia bisa mendapat inspirasi dari sana. Gue pikir itu juga tentang bagaimana cara kita menghadapi internet dan konten yang kita lihat di sana.
 
ini aja bukannya jelas kalau si kecil itu hanya dipengaruhi oleh hal-hal yang ada di internet, gak ada yang menyangka dia bisa melakukan tindakan seperti ini, padahal si dia masih muda banget... siapapun yang terkena dampak dari kekerasan, pasti merasa sedih dan berduka, tapi kita harus ingat bahwa kita semua bisa menjadi korban kekerasan tanpa disadari, jadi kita harus waspada dan wasiat dalam mencari informasi dari sumber yang tepercaya.
 
Kemaren aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara itu agak mengejutkan kan, tapi ternyata bukan kejahatan terorisme. Saya pikir siapa tahu ada lagi konflik yang tidak terduga. Waduhnya dia masih melakukan aksi kriminal daring, memetic violence. Tapi kalau bisa dipahami apa motivasinya ya, mungkin bisa mencegah hal seperti ini terjadi lagi di masa depan. Saya senang melihat polisi punya strategi untuk menghadapi kasus ini, memudahkan penyelidikan dan pemeriksaan yang lebih efektif. Semoga pelaku tersebut segera pulih dari koma dan bisa kembali ke kehidupan normalnya.
 
Apa aja sih tuh? Saya nggak percaya kalau siswa itu bisa jadi bukan tahu apa kekerasan itu sih. 🤯 Mungkin sih dia hanya mau main-main kayak gitu, tapi yang tidak mau juga sih... 😒 Banyak informasi kekerasan yang bisa ditemukan di internet, sih. Saya rasa harus ada pemeriksaan lebih lanjut kalau memang memetic violence itu sih, tapi kalau jadi tindak terorisme itu sih... 😕 Mungkin sih kita harus lihat dari situasi yang membuatnya ini 😔.
 
okee, kalau kalian pikir aksi itu kekejaman sih tapi ternyata bukan cuma itu aja, ada informasi lain yang penting banget! 🤔 menurut data dari internet, 70% anak muda di Indonesia sudah pernah mengunjungi situs-situs yang memiliki konten kekerasan dan ekstrem, bahkan 30% dari mereka sudah pernah mencoba melakukan tindakan berbahaya karena dipengaruhi oleh informasi tersebut! 🚨

dan kalau kita lihat grafik ini 📊, itu menunjukkan bahwa jumlah anak muda yang menjadi korban memetic violence daring semakin meningkat dalam 2 tahun terakhir. itu bukan baik-baik aja, bisa jadi makin serius kita harus menghadang hal ini! 💪

dan kalau kalian penasaran, ada data juga yang menunjukkan bahwa 80% anak muda di Indonesia sudah pernah merasa dirinya dipengaruhi oleh media sosial untuk melakukan tindakan berbahaya. itu kayaknya serius banget! 🤯
 
ini gak enak banget, coba bayangin dulu kalau itu siswa kecil yang bisa masuk ke SMAN udah diinspirasi oleh hal-hal ekstrem dari internet, siapa tahu siapa yang nanti menjadi pelaku kejahatan? tolong kewaspadaan kita harus meningkat sekarang juga. mungkin pemerintah kita tidak ada yang tahu, tapi itu bukan berarti kita bisa langsung menyerah. kita harus mengawasi dan merancang strategi untuk mengatasi hal ini. apalagi jika ada lagi kasus seperti ini, kita harus siap jawab dan menghadapi. aku yakin banyak orang yang juga already khawatir dengan hal ini...
 
kembali
Top