Universitas Yarsi mengadopsi strategi akreditasi internasional dan sertifikasi tambahan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing lulusannya. Saat ini, universitas tersebut memiliki enam program studi unggulan seperti kedokteran dan ekonomi. Pada perkembangannya, universitas tersebut berencana menambah empat program lagi.
Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr Fasli Jalal, menekankan pentingnya mahasiswa mendapatkan sertifikasi internasional melalui proyek berbasis pembelajaran. Contohnya adalah aplikasi untuk membantu diagnosis kelainan genital pada anak. Kolaborasi dengan institusi luar negeri seperti Jepang memungkinkan pengembangan teknologi yang mempercepat proses diagnosis dan meningkatkan sensitivitas deteksi penyakit.
Selain itu, pentingnya pengembangan soft skills juga ditekankan untuk mempersiapkan lulusan menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif. Profdr Fasli Jalal menyatakan bahwa akreditasi unggul dan internasional diraih Universitas Yarsi dan Prodi melalui ikrar cerdas dari tim yang sudah disiapkan, serta memiliki sarana dan prasarana belajar mengajar modern terkini.
Universitas Yarsi juga telah melakukan investasi besar untuk riset. Universitas tersebut memiliki lembaga penelitian (Lemlit) dengan banyak ruangan dan fasilitas seperti laboratorium genomik, herbal, halal, telomer, sel punca, dan AI center. Pada dua tahun terakhir, universitas tersebut telah menambah alat-alat laboratorium senilai 10 miliar.
Dalam wisuda semester genap, Kepala Badan POM Taruna Ikrar menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Navigating the Future of Science and Technology: Synergies Between Neurosciences, Biotechnology, Pharmaceutical Medicine, and Regulatory Leadership". Ia menyoroti pentingnya integrasi antara neurosains dan kecerdasan buatan (neuro-artificial intelligence) untuk memprediksi efektivitas obat, efek samping, dan respons pasien secara lebih presisi.
Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr Fasli Jalal, menekankan pentingnya mahasiswa mendapatkan sertifikasi internasional melalui proyek berbasis pembelajaran. Contohnya adalah aplikasi untuk membantu diagnosis kelainan genital pada anak. Kolaborasi dengan institusi luar negeri seperti Jepang memungkinkan pengembangan teknologi yang mempercepat proses diagnosis dan meningkatkan sensitivitas deteksi penyakit.
Selain itu, pentingnya pengembangan soft skills juga ditekankan untuk mempersiapkan lulusan menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin kompetitif. Profdr Fasli Jalal menyatakan bahwa akreditasi unggul dan internasional diraih Universitas Yarsi dan Prodi melalui ikrar cerdas dari tim yang sudah disiapkan, serta memiliki sarana dan prasarana belajar mengajar modern terkini.
Universitas Yarsi juga telah melakukan investasi besar untuk riset. Universitas tersebut memiliki lembaga penelitian (Lemlit) dengan banyak ruangan dan fasilitas seperti laboratorium genomik, herbal, halal, telomer, sel punca, dan AI center. Pada dua tahun terakhir, universitas tersebut telah menambah alat-alat laboratorium senilai 10 miliar.
Dalam wisuda semester genap, Kepala Badan POM Taruna Ikrar menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Navigating the Future of Science and Technology: Synergies Between Neurosciences, Biotechnology, Pharmaceutical Medicine, and Regulatory Leadership". Ia menyoroti pentingnya integrasi antara neurosains dan kecerdasan buatan (neuro-artificial intelligence) untuk memprediksi efektivitas obat, efek samping, dan respons pasien secara lebih presisi.