Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga (Q3) 2025 melambat karena konsumsi masyarakat yang melemah. Nilai pertumbuhan ekonomi Q3 ini hanya mencapai 5,04 persen, yang lebih rendah daripada periode sebelumnya.
Meskipun demikian, Airlangga berpendapat bahwa angka tersebut masih dapat dianggap baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan dapat mencapai lima persen. Ia juga percaya bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal keempat (Q4) 2025 akan lebih tinggi daripada Q3.
"Kuartal III kan rata-rata pertumbuhan lebih rendah dari kuartal sebelumnya, tapi angka 5,04 persen itu angka yang baik karena bisa bertahan lima persen," tuturnya.
Selain itu, Airlangga juga menyatakan bahwa daya beli masyarakat akan meningkat di Q4. "Full year 5,2 persen bisa dicapai," lanjutnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2025 sebesar Rp6,060 triliun, yang merupakan pertumbuhan dari periode sebelumnya. Nilai ini ditentukan berdasarkan harga berlaku dan Rp3,444,8 triliun berdasarkan harga konstan.
Dalam kurun waktu Januari-September 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen secara kumulatif.
Meskipun demikian, Airlangga berpendapat bahwa angka tersebut masih dapat dianggap baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan dapat mencapai lima persen. Ia juga percaya bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal keempat (Q4) 2025 akan lebih tinggi daripada Q3.
"Kuartal III kan rata-rata pertumbuhan lebih rendah dari kuartal sebelumnya, tapi angka 5,04 persen itu angka yang baik karena bisa bertahan lima persen," tuturnya.
Selain itu, Airlangga juga menyatakan bahwa daya beli masyarakat akan meningkat di Q4. "Full year 5,2 persen bisa dicapai," lanjutnya.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2025 sebesar Rp6,060 triliun, yang merupakan pertumbuhan dari periode sebelumnya. Nilai ini ditentukan berdasarkan harga berlaku dan Rp3,444,8 triliun berdasarkan harga konstan.
Dalam kurun waktu Januari-September 2025, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen secara kumulatif.