Indonesia tercatat sebagai negara yang mendukung transisi energi, termasuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian net-zero emissions. Hal ini sejalan dengan hasil Global Stocktake (GST) COP28, menurut pernyataan bersama para pemimpin 11 negara di Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam pernyataan bersama ini, para pemimpin negara tersebut berkomitmen mengutamakan transisi energi yang adil, terjangkau, dan inklusif. AZEC mendukung penuh transisi energi yang tidak membebani ekonomi negara berkembang, menjamin akses energi untuk masyarakat, dan meningkatkan ketahanan energi kawasan Asia.
Selain itu, para pemimpin negara tersebut juga sepakat menargetkan net-zero, dengan berbagai jalur dan solusi teknologi yang sesuai dengan kondisi dalam negeri masing-masing. Dukungan dari para pemimpin negara tersebut juga akan meluas ke teknologi dekarbonisasi, seperti hidrogen, energi terbarukan, dan solusi untuk efisiensi energi.
Dengan demikian, transisi energi di Indonesia akan terus mendapat dukungan dari para pemimpin negara tersebut. Hal ini mencakup penerapan sistem energi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai net-zero emission 2060.
Menurut Airlangga, transisi energi harus berkeadilan bagi siapa pun. Dengan pernyataan bersama ini, para pemimpin negara tersebut juga menyepakati bahwa transisi energi harus aktif diwujudkan dalam sebuah implementasi nyata.
Dalam pernyataan bersama ini, para pemimpin negara tersebut berkomitmen mengutamakan transisi energi yang adil, terjangkau, dan inklusif. AZEC mendukung penuh transisi energi yang tidak membebani ekonomi negara berkembang, menjamin akses energi untuk masyarakat, dan meningkatkan ketahanan energi kawasan Asia.
Selain itu, para pemimpin negara tersebut juga sepakat menargetkan net-zero, dengan berbagai jalur dan solusi teknologi yang sesuai dengan kondisi dalam negeri masing-masing. Dukungan dari para pemimpin negara tersebut juga akan meluas ke teknologi dekarbonisasi, seperti hidrogen, energi terbarukan, dan solusi untuk efisiensi energi.
Dengan demikian, transisi energi di Indonesia akan terus mendapat dukungan dari para pemimpin negara tersebut. Hal ini mencakup penerapan sistem energi yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan posisi Indonesia dalam kemitraan strategis energi kawasan untuk mencapai net-zero emission 2060.
Menurut Airlangga, transisi energi harus berkeadilan bagi siapa pun. Dengan pernyataan bersama ini, para pemimpin negara tersebut juga menyepakati bahwa transisi energi harus aktif diwujudkan dalam sebuah implementasi nyata.