Kemenangan EV di Pasar Otomotif Mendorong Harga Mobil Murah
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa kehadiran mobil listrik (EV) di pasar otomotif Indonesia telah menciptakan tekanan kompetitif yang mendorong harga kendaraan konvensional menjadi lebih terjangkau. Menurutnya, fenomena ini merupakan perkembangan baru di industri.
"Kalau kita lihat kemarin di pameran di Bumi Serpong Damai (BSD) harga mobil rata-rata Rp300 juta dan bahkan ada mobil yang harganya Rp175-Rp190 juta. Artinya dengan kehadiran listrik harga mobil tertekan ke bawah dan ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Airlangga dalam acara Kadin, di Jakarta.
Perubahan pasar di penjualan mobil nasional juga tercatat melonjak. Penjualan mobil listrik tercatat melonjak 18,27 persen secara tahunan per September 2025, sementara penjualan mobil secara umum stabil.
Tren penurunan harga ini didukung oleh gelombang investasi besar dari berbagai produsen kendaraan listrik global yang didorong oleh kebijakan insentif pemerintah. Airlangga menyebutkan bahwa beberapa pabrik telah membangun pabrik dengan menyalurkan insentif Rp7 triliun dalam 2 tahun.
Beberapa komitmen investasi yang telah masuk, antara lain dari BYD senilai Rp11,2 triliun, Chery Rp5,2 triliun, Wuling Rp16,8 triliun untuk otomotif dan baterai, FinFast Vietnam Rp3,7 triliun, dan investasi tambahan Hyundai Rp20 triliun.
Meski pertumbuhan EV pesat, Airlangga mengakui bahwa pangsa pasar kendaraan berbahan bakar minyak masih dominan, yakni sekitar 80 persen. Namun, ia menyampaikan arahan Presiden untuk menyediakan anggaran guna mendukung pengembangan mobil nasional, tetapi dengan mendorong keterjangkauan harga untuk seluruh segmen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa kehadiran mobil listrik (EV) di pasar otomotif Indonesia telah menciptakan tekanan kompetitif yang mendorong harga kendaraan konvensional menjadi lebih terjangkau. Menurutnya, fenomena ini merupakan perkembangan baru di industri.
"Kalau kita lihat kemarin di pameran di Bumi Serpong Damai (BSD) harga mobil rata-rata Rp300 juta dan bahkan ada mobil yang harganya Rp175-Rp190 juta. Artinya dengan kehadiran listrik harga mobil tertekan ke bawah dan ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Airlangga dalam acara Kadin, di Jakarta.
Perubahan pasar di penjualan mobil nasional juga tercatat melonjak. Penjualan mobil listrik tercatat melonjak 18,27 persen secara tahunan per September 2025, sementara penjualan mobil secara umum stabil.
Tren penurunan harga ini didukung oleh gelombang investasi besar dari berbagai produsen kendaraan listrik global yang didorong oleh kebijakan insentif pemerintah. Airlangga menyebutkan bahwa beberapa pabrik telah membangun pabrik dengan menyalurkan insentif Rp7 triliun dalam 2 tahun.
Beberapa komitmen investasi yang telah masuk, antara lain dari BYD senilai Rp11,2 triliun, Chery Rp5,2 triliun, Wuling Rp16,8 triliun untuk otomotif dan baterai, FinFast Vietnam Rp3,7 triliun, dan investasi tambahan Hyundai Rp20 triliun.
Meski pertumbuhan EV pesat, Airlangga mengakui bahwa pangsa pasar kendaraan berbahan bakar minyak masih dominan, yakni sekitar 80 persen. Namun, ia menyampaikan arahan Presiden untuk menyediakan anggaran guna mendukung pengembangan mobil nasional, tetapi dengan mendorong keterjangkauan harga untuk seluruh segmen.