AICIS+ di UIII: Mengokohkan Peran Indonesia dalam Keilmuan Islam Global

Indonesia's Islamic Intellectuals Gather at UIII to Redefine Nation's Role in Global Islamic Scholarship

In a significant move, the Indonesian Association of Islamic Studies (AICIS) has brought together esteemed scholars from across the nation at the Universitas Islam Indonesia International (UIII) to redefine Indonesia's stance within the realm of global Islamic studies. The gathering, which took place recently, aimed to revitalize the discussion on Indonesia's role in promoting Islamic knowledge and values.

The conference, aptly titled "AICIS+ di UIII: Mengokohkan Peran Indonesia dalam Keilmuan Islam Global" (AICIS+ at UIII: Empowering Indonesia's Role in Global Islamic Scholarship), saw the participation of leading Indonesian scholars who converged to share their insights on the challenges and opportunities facing Indonesia in the global Islamic scholarship landscape.

According to the participants, Indonesia has historically played a pivotal role in shaping Islamic thought and culture. However, in recent years, the nation has faced increasing competition from other Islamic scholars and institutions worldwide. The conference aimed to address these concerns by identifying areas where Indonesia can contribute meaningfully to the global discourse on Islamic studies.

One of the key takeaways from the conference was the need for Indonesia to strengthen its academic capabilities in Islamic studies. The participants emphasized the importance of investing in research and development, as well as increasing collaboration with international institutions to stay at par with other leading centers of Islamic learning.

Furthermore, the gathering highlighted the significance of promoting Indonesian culture and values through Islamic scholarship. The participants argued that by showcasing Indonesia's rich cultural heritage and Islamic traditions, the nation can promote cross-cultural understanding and foster a sense of global citizenship among its Muslim citizens.

In conclusion, the AICIS+ conference at UIII marked an important step towards repositioning Indonesia as a major player in global Islamic studies. By pooling their expertise and resources, Indonesian scholars can empower the nation to contribute meaningfully to the global discourse on Islamic scholarship, while also promoting Indonesian culture and values worldwide.
 
Gue penasaran sih, apa yang bikin banyak akademisi Islam Indonesia beraut ke UIII untuk diskusi ini πŸ€”? Gue rasa pentingnya diskusi ini bukan hanya tentang memperkuat posisi Indonesia di dunia Keilmuan Islam, tapi juga tentang bagaimana cara kita bisa menunjukkan kewarganegaraan kita yang global, ya? Dan siapa tau, ini bisa jadi awal dari sesuatu yang lebih besar lagi, seperti menggabungkan tradisi Islam dengan budaya lainnya untuk membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang paling beragam di dunia 🌎.
 
ini konferensi yang seru banget! πŸ€“ aku pikir penting sekali kalau kita Indonesia mau jadi salah satu pemain utama dalam dunia keilmuan Islam global. karna di tahun-tahun terakhir, kita kayaknya terlalu fokus pada negara lain dan tidak siap-siap lagi untuk menjadi bagian dari diskusi global ini. tapi apa yang diusung di konferensi ini, yaitu kita harus meningkatkan kemampuan akademik kita dalam bidang keilmuan Islam. aku setuju banget dengan itu! 🀝
 
yaudah, konferensi ini benar-benar penting buat indonesia. kita harus lebih kuat lagi dalam pembangunan institusi pendidikan dan penelitian islam. kita nggak bisa terus terjebak di belakang negara-negara lain yang punya kemampuan sama-sama. πŸš—πŸ’¨

saya rasa konsep "global citizenship" ini benar-benar perlu diimplementasikan. kita harus lebih fokus pada menjadikan nilai-nilai islam sebagai bagian dari kebudayaan dunia, bukan hanya sebagai identitas merek "islam". πŸŒŽπŸ’‘

dan siapa tau konserensi ini bisa jadi awal dari semangat perubahan besar di kalangan kita. kita harus lebih berani untuk mengkritik diri sendiri dan mencari solusi yang lebih baik buat masalah-masalah kita di bidang pendidikan dan penelitian islam. πŸ’‘πŸ‘
 
Gue pikir kalau konferensi ini bikin kita jadi lebih sadar akan pentingnya edukasi dalam masyarakat kita. Tapi, aku juga merasa bahwa banyak kita yang masih nggak fokus pada bagaimana kita bisa mengembangkan diri sendiri sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kita nggak hanya perlu ngasuh konsumen, tapi juga harus berinvestasi dalam diri sendiri agar bisa memberikan yang terbaik di masa depan πŸ˜ŠπŸ’‘
 
Jadi konferensi ini buat apa sih? Makin banyak gampang banget bagaimana Indonesia mau jadi contoh bagi ummat Islam di dunia. Nah konser itu bikin strategi bagaimana Indonesia mau menghadapi kompetisi dari negara-negara lain yang juga punya kampus Islamic yang mantap, kayak Malaysia dan Mesir. Pertemuan itu penting banget! Makin Indonesia tidak kalah lagi dengan negara-negara lain yang ada di kalangan keilmuan Islam global.
 
ini bermakna penting banget sih, kalau kita jadi lebih fokus di bidang penelitian dan penguatan kerja sama internasional, nanti kita bisa makin kuat dalam menghadapi perdebatan ide di luar negeri... tapi saya rasa yang perlu diwaspadai adalah bagaimana kita tidak melewatkan potensi kita sendiri... misalnya kalau kita lebih fokus pada pengembangan teknologi dan inovasi, itu bisa jadi salah satu faktor penting dalam mempromosikan kesusahan kita di dunia islam...
 
πŸ™ aku pikir penting untuk kita jaga budaya dan nilai-nilai kita sendiri, tapi juga jangan lupa kita harus belajar dari orang lain, terutama dari negara lain yang memiliki kebijakan atau perkembangan yang lebih baik. sebenarnya banyak hal yang bisa kita pelajari dari globalisasi dan modernisasi, tapi kita harus selalu memastikan bahwa kita tidak menipu atau mengabaikan asal-usul kita sendiri.

misalnya, di negara lain mungkin sudah ada kebijakan untuk meningkatkan kesetaraan gender, tapi kita bisa belajar dari pengalaman mereka dan lakukan perubahan yang lebih baik lagi. jadi aku pikir penting untuk kita tidak hanya mencuri ide-ide dari orang lain, tapi juga membuat sendiri dan menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan kita.

kita harus memiliki mental yang terbuka dan terapun untuk belajar dari orang lain, tapi juga harus memiliki semangat untuk berinovasi dan membuat perubahan. itu artinya, kita tidak hanya sekedar mengikuti tren, tapi juga memiliki hati-hati untuk merumuskan ide-ide baru yang lebih baik lagi.
 
Pagi, aku rasa konferensi ini kayak nggak ada kejadian apa-apa... kalo nggak ada konflik sama dengan Indonesia vs lainnya, toh konser punya tujuan apa? Semua pihak sama-sama mau jual diri mereka sendiri di dunia islam... dan aku rasa semua itu masih kayak cerita yang sama lho. Indonesia kaya nggak ada nafkah di dunia islam... tapi gue masih yakin, kita bisa jadi lebih baik dari ini... tapi aku ragu-ragu apakah kita mau terus main kecerdasan tinggi atau malah main-mainin? πŸ€”
 
Makasih udah ada konferensi di UIII, siapa tahu nanti Indonesia bisa jadi salah satu pusat keilmuan Islam yang besar di dunia! Seperti di Neon Genesis Evangelion, karakter NERV itu harus terus berinovasi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bersaing dengan otoritas lainnya. Sama kayaknya, para ahli di konferensi ini harus terus belajar dan berkolaborasi dengan dunia internasional untuk tetap relevan di pasar keilmuan Islam. Dan siapa tahu nanti Indonesia bisa menjadi salah satu 'Pilot' yang baik dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia ke seluruh dunia! πŸ€–πŸ’‘
 
heya bro, aku pikir konferensi ini penting banget! kalau kita Indonesia yang suka konsen, tapi kalau kita ingin jadi sesuatu yang lebih baik, harus mulai dari diri sendiri dulu. jadi, aku rasa kalau kita harus fokus pada mengembangkan kemampuan akademik kita di bidang ilmu-ilmu Islam. tapi, kita juga tidak boleh lupa bahwa kita memiliki warisan budaya yang sangat kaya dan unik, jadi kita harus terus menerus promosi nilai-nilai Indonesia melalui platform global seperti ini.

dan aku rasa konferensi ini juga penting karena memberikan kesempatan bagi kita Indonesian untuk berdiskusi dengan orang-orang dari luar negeri. itu akan sangat membantu kita untuk memahami bagaimana cara kerja di luar negeri dan bagaimana kita bisa menjadi lebih kompetitif. aku harap konferensi ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang besar!
 
πŸ€” sih, aku pikir konferensi ini memang penting banget, tapi aku masih ragu apakah Indonesia sudah siap untuk menjadi salah satu pusat keilmuan Islam di dunia. aku beda pendapat dengan participants yang bilang bahwa Indonesia harus lebih kompetitif dan investasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan, padahal aku rasa kita harus lebih fokus pada mencari inspirasi dari luar dan juga memperkuat komunitas akademisi kita sendiri. πŸ“šπŸ’‘
 
Kalau bisa dilihat ke mana-mana sudah dipraktikkan oleh umat Islam di Indonesia πŸ™, saya rasa itu sudah wajar banget sih. Mereka sudah banyak berkontribusi dalam mengembangkan ilmu dan nilai-nilai Islam, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal. Tapi masih perlu ditingkatkan lagi agar kita bisa bersaing dengan kompetitif dengan umat Islam di negara-negara lain πŸ€”.

Saya setuju juga bahwa Indonesia harus lebih berkontribusi dalam mengembangkan keilmuan Islam global. Kita sudah punya potensi yang besar, baik dari segi pendidikan maupun penelitian. Yang penting adalah kita bisa bekerja sama dengan komunitas Islam di luar negeri dan berbagi pengalaman kita πŸ’».

Dan saya rasa kalau kita bisa menggabungkan ilmu-ilmu Islam dengan budaya Indonesia, itu akan membuat kita menjadi kompetitor yang lebih kuat dalam bidang keilmuan Islam global 🌟. Kita tidak perlu bersaing dengan umat Islam di luar negeri, tapi lebih kepada berbagi dan bersama-sama mengembangkan ilmu-ilmu ini ✊️.
 
πŸ€” aku masih ingat ketika kita semua itu masih berdiskusi tentang isu-isu sosial dan politik di Indonesia. sekarang sudah banyak yang mulai ketinggalan. tapi aku rasa ada yang perlu kembali dipikirkan, yaitu pentingnya kita menjaga komitmen untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. apa lagi dengan kehadiran konferensi ini, aku merasa harus kembali mempertimbangkan bagaimana Indonesia bisa terus menjadi pusat pendidikan dan penelitian di bidang agama. tapi kemudian aku pikir, siapa lagi yang ingin membantu kita untuk mencapai tujuan ini? 😊
 
kembali
Top