Pemerusahaan teknologi dan ekosistem IT, Ingram Micro, menyatakan komitmen untuk mendukung percepatan inovasi yang aman dan patuh pada regulasi. Pemanfaatan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) menjadi motor perubahan dalam dunia bisnis.
Direktur Utama, Mulia Dewi Karnadi, menekankan dampak transformatif AI terhadap analisis data dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Ia menggambarkan peran Ingram Micro sebagai orkestrator ekosistem yang memastikan pelanggan dapat bergerak melewati tahap percontohan menuju tahap produksi dengan capaian bisnis yang terukur.
Pendiri dan Kepala Eksekutif EPSINDO, Rene Indiarto Widjaja, menggambarkan bagaimana kebutuhan industri telah beralih dari tahap eksperimen menuju implementasi nyata. "Pasar menuntut tata kelola data sejak fase desain, integrasi vendor, hingga pencapaian hasil yang cepat dan terukur," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Del (IT Del), Arnaldo Marulitua Sinaga, menyampaikan bahwa pemrosesan big data untuk penelitian genomik, hortikultura, dan herbal kini dapat dilakukan secara jauh lebih cepat dan presisi. AI juga membuka jalan bagi pengembangan metode pembelajaran berbasis data.
Dalam dunia bisnis, pemanfaatan AI menjadi kunci survival di era digital yang kompetitif, dinamis, dan penuh tantangan. Perusahaan teknologi dan ekosistem harus memahami dampak transformatif AI terhadap analisis data dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Artikel ini menunjukkan bahwa AI bukanlah tujuan akhir, melainkan alat pendorong efisiensi dan inovasi lintas sektor. Dengan demikian, perusahaan teknologi dan ekosistem harus terus mendukung percepatan inovasi yang aman dan patuh pada regulasi untuk dapat bersaing di era digital yang semakin kompetitif.
Direktur Utama, Mulia Dewi Karnadi, menekankan dampak transformatif AI terhadap analisis data dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Ia menggambarkan peran Ingram Micro sebagai orkestrator ekosistem yang memastikan pelanggan dapat bergerak melewati tahap percontohan menuju tahap produksi dengan capaian bisnis yang terukur.
Pendiri dan Kepala Eksekutif EPSINDO, Rene Indiarto Widjaja, menggambarkan bagaimana kebutuhan industri telah beralih dari tahap eksperimen menuju implementasi nyata. "Pasar menuntut tata kelola data sejak fase desain, integrasi vendor, hingga pencapaian hasil yang cepat dan terukur," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Institut Teknologi Del (IT Del), Arnaldo Marulitua Sinaga, menyampaikan bahwa pemrosesan big data untuk penelitian genomik, hortikultura, dan herbal kini dapat dilakukan secara jauh lebih cepat dan presisi. AI juga membuka jalan bagi pengembangan metode pembelajaran berbasis data.
Dalam dunia bisnis, pemanfaatan AI menjadi kunci survival di era digital yang kompetitif, dinamis, dan penuh tantangan. Perusahaan teknologi dan ekosistem harus memahami dampak transformatif AI terhadap analisis data dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Artikel ini menunjukkan bahwa AI bukanlah tujuan akhir, melainkan alat pendorong efisiensi dan inovasi lintas sektor. Dengan demikian, perusahaan teknologi dan ekosistem harus terus mendukung percepatan inovasi yang aman dan patuh pada regulasi untuk dapat bersaing di era digital yang semakin kompetitif.