"Kasus Mirna: Apa yang Terjadi di Balik Analisis Forensik Digital?"
Dalam kasus yang masih terus diungkapkan ke publik, para ahli Polri memutuskan untuk menjelaskan metode forensik digital yang digunakan dalam analisis saksi matanya, Mirna. Menurut Kepala Bagian Forensik Kriminalitas, Polda Metro Jakarta, Dr. Rizal Hadi, SpMS, M.Si., selain melakukan analisis fisik dan sensorik, tim forensik juga melakukan analisis digital untuk memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut.
"Kita tidak hanya melihat secara luar, kita juga harus melihat dari dalam, atau lebih spesifik lagi, kita harus melihat dari komputer", ujar Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa tim forensik melakukan analisis komputer untuk memahami bagaimana data yang diperoleh Mirna terkait dengan kasus tersebut.
"Kita menggunakan metode digital forensics untuk memantau catatan digital, seperti browser history, log in, dan lain-lain", kata Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa metode ini sangat penting dalam kasus-kasus yang melibatkan komputer atau gadget, karena dapat membantu memahami bagaimana data yang diperoleh Mirna terkait dengan pelaku.
Selain itu, tim forensik juga melakukan analisis dari perangkat keras, seperti hard disk drive dan sim card. Menurut Dr. Rizal, analisis ini sangat penting untuk memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut.
"Kita harus membaca informasi yang tertarik di dalam hard disk drive atau sim card", kata Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa metode ini dapat membantu tim forensik memahami bagaimana pelaku menghubungi Mirna, serta detail lain yang terkait dengan kasus tersebut.
Dalam kesimpulan, tim forensik Polri telah melakukan analisis digital yang sangat penting dalam kasus Mirna. Mereka menggunakan metode forensik digital untuk memantau data digital, serta analisis komputer dan perangkat keras. Dengan demikian, mereka dapat memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut dan membantu mencari kebenaran.
Dalam kasus yang masih terus diungkapkan ke publik, para ahli Polri memutuskan untuk menjelaskan metode forensik digital yang digunakan dalam analisis saksi matanya, Mirna. Menurut Kepala Bagian Forensik Kriminalitas, Polda Metro Jakarta, Dr. Rizal Hadi, SpMS, M.Si., selain melakukan analisis fisik dan sensorik, tim forensik juga melakukan analisis digital untuk memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut.
"Kita tidak hanya melihat secara luar, kita juga harus melihat dari dalam, atau lebih spesifik lagi, kita harus melihat dari komputer", ujar Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa tim forensik melakukan analisis komputer untuk memahami bagaimana data yang diperoleh Mirna terkait dengan kasus tersebut.
"Kita menggunakan metode digital forensics untuk memantau catatan digital, seperti browser history, log in, dan lain-lain", kata Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa metode ini sangat penting dalam kasus-kasus yang melibatkan komputer atau gadget, karena dapat membantu memahami bagaimana data yang diperoleh Mirna terkait dengan pelaku.
Selain itu, tim forensik juga melakukan analisis dari perangkat keras, seperti hard disk drive dan sim card. Menurut Dr. Rizal, analisis ini sangat penting untuk memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut.
"Kita harus membaca informasi yang tertarik di dalam hard disk drive atau sim card", kata Dr. Rizal. Ia menjelaskan bahwa metode ini dapat membantu tim forensik memahami bagaimana pelaku menghubungi Mirna, serta detail lain yang terkait dengan kasus tersebut.
Dalam kesimpulan, tim forensik Polri telah melakukan analisis digital yang sangat penting dalam kasus Mirna. Mereka menggunakan metode forensik digital untuk memantau data digital, serta analisis komputer dan perangkat keras. Dengan demikian, mereka dapat memahami detail yang terkait dengan kasus tersebut dan membantu mencari kebenaran.