AGTI Usul Pakaian Bekas Impor Tak Dimusnahkan, Tapi Didaur Ulang

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dipanggil oleh Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) untuk membahas solusi terkait pakaian bekas yang impor secara ilegal. Sebagai alternatif pada langkah dimusnahkan, baju-baju bekas itu diusulkan akan dicacah dan menjadi bahan daur ulang.

Menurut Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto, "Banyak dari pakaian impor yang dibakar atau dimusnahkan. Namun, jika kita mencari alternatif, pasti lebih baik untuk dicacah dan dijadikan bahan daur ulang." Misalnya, polyester dapat diubah menjadi polyester base yang digunakan dalam produksi tekstil.

Dengan mendaur ulang pakaian impor bekas, menurut Anne, Indonesia bisa meningkatkan daya saing industri tekstil dan garmen di mata dunia. Hal ini juga memungkinkan Indonesia untuk memproduksi pakaian berkualitas dengan bahan-bahan daur ulang.

Namun, Anne tetap mendukung langkah Purbaya bersama Ditjen Bea dan Cukai untuk menghentikan keberadaan impor pakaian bekas ilegal. AGTI juga siap menyuplai kebutuhan produk untuk para pedagang yang menjajakan pakaian thrifting. Dengan demikian, nantinya diharapkan tidak ada lagi keluhan dari para pedagang baju thrifting di lapangan.

Dalam keseluruhan, Anne ingin impor pakaian jadi resmi, bukan ilegal. "Kita harus bayar pajak dan PPh 25/21, begitu juga imporir yang patuh," katanya.
 
Ugh, belom pernah nih... kalau suatu saat ini ada kacang asing impor ilegal ke Indonesia, apa yang aku lakukan? Cari cari aja di pasar tradisional, tapi tidak ada lagi. Bayangkan, kalau sekarang ada baju bekas yang bisa dicacah dan jadi daur ulang... itu sangat bagus! Seperti ketika aku masih kecil, ibu aku selalu bilang, "Jangan buang sampah, potong-potong aja menjadi sesuatu yang berguna." Itu yang harus dilakukan dengan pakaian impor bekas. Jadi, aku setuju banget dengan Anne, tapi aku juga ingin mengingatkan para pedagang thrifting kalau ada orang yang mau menjual barang bekas dengan harga murah, itu tidak berfaulah untuk mereka juga. Aku rasa harus adanya aturan yang jelas, bukan? πŸ€”
 
Saya pikir solusi ini sangat keren ya! 🀩 Mencacah pakaian bekas dan dijadikan bahan daur ulang bisa menjadi cara yang tepat untuk mengurangi limbah tekstil dan membantu industri tekstil Indonesia berkembang. 🌱
Tapi, saya rasa ada satu hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas pakaian bekas itu sendiri. Jika tidak dibuat dengan baik, maka hasil daur ulangnya bisa jadi tidak bagus juga. πŸ€”
Saya lihat diagram berikut ini yang dapat membantu kita memahami proses daur ulang pakaian bekas:
```
+-----------------------+
| Pakaian Bekas |
+-----------------------+
|
|
v
+-----------------------+
| Daur Ulang Polyester|
| (polyester base) |
+-----------------------+
|
|
v
+-----------------------+
| Tekstil Baru |
+-----------------------+
```
Saya rasa dengan demikian, kita bisa membuat pakaian berkualitas yang ramah lingkungan dan membantu meningkatkan daya saing industri tekstil Indonesia. 🌈
 
Gini ya, aku rasa bikin kebijakan ini cukup keren! Jika pakaian bekas ilegal diusulkan dicacah dan menjadi bahan daur ulang, itu artinya kita bisa lebih bijak dengan sumber daya kita. Misalnya, polyester yang sebelumnya dibakar atau dimusnahkan bisa digunakan lagi dalam produksi tekstil. Itu jadi pilihan yang bagus banget! 🀩

Aku juga rasa mendukung langkah Purbaya bersama Ditjen Bea dan Cukai untuk menghentikan keberadaan impor pakaian bekas ilegal itu. Kita harus punya aturan yang sama untuk semua orang, ya? Dan kalau pedagang baju thrifting tidak bisa menemukan stok pakaian bekas ilegal lagi, itu artinya mereka bisa fokus menjual pakaian yang asli dan berkualitas. Semoga bisa meningkatkan daya saing industri tekstil kita! πŸ’Ό
 
πŸ€£πŸ˜‚ [GIF: seorang kambing berlari ke arah kamera dengan latar belakang pakaian bekas]

[ GIF: logo AGTI dengan teks "Pakaian Bekas: Kita Tidak Ingin!" ]

[ GIF: seorang manusia yang sedang mencacah pakaian bekas, kemudian berubah menjadi bahan daur ulang ]

πŸ˜ŠπŸ‘• [GIF: seorang orang yang sedang memakai pakaian berkualitas dengan bahan daur ulang, dengan latar belakang matahari terbenam]
 
Baaa, kalau banget sih! Menteri Keuangan itu pintar banget, nih πŸ€“. Kita udah tahu kalau pakaian bekas ilegal ini masuk ke Indonesia banyak sekali, tapi yang penting adalah kita dapat menangani masalah ini dengan cara yang lebih baik. Mencahack dan membuatnya menjadi bahan daur ulang itu gampang banget! 🌿 Kita bisa mengubah polyester menjadi polyester base yang digunakan dalam produksi tekstil, ayo! πŸ’Ό

Kita juga perlu mendukung para pedagang yang menjajakan pakaian thrifting dengan memberikan produk-produk daur ulang yang berkualitas. Kalau begitu, tidak ada lagi keluhan dari mereka di lapangan, aminatnya πŸ™.

Saya setuju dengan Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto, bahwa kita harus bayar pajak dan PPh 25/21 jika impor pakaian jadi resmi. Kita tidak bisa berjalan-jalan tanpa aturan, kan? πŸ˜‚ #DaurUlang #TekstilIndonesia #Inovasi
 
Gampang deh banget cara memecahkan masalah pakaian bekas ilegal yang masuk ke Indonesia. Dulu kalinya kalau ngerasa ada pakaian bekas yang tidak ingin dibawa, aku jadi seret-seretin dengan gampangnya mencari barang bekas di rumah atau toko second. Sekarang, itu bisa jadi opsi daur ulang juga, seperti plastik bisa jadi bahan pembuat tas. Aku pikir ini cara yang bagus, tapi aku khawatir aja kalau ini cuma siasat untuk menghilangkan masalah, bukan solusi yang benar-benar efektif.
 
gabungin pakaian bekas dengan daur ulang ya, nanti Indonesia bisa mengurangi sampah dan punya industry tekstil yang lebih baik 🀩. tapi aku juga peduli sama keberadaan pake baju thrifting, kalau pemberdayaan pedagangnya tidak cukup aku jadi khawatir 😬. dan apa yang aku inginkan adalah Indonesia bisa memiliki industri tekstil yang netral dan bukan hanya fokus pada impor ya...
 
Menteri Keuangan itu kayaknya sibuk banget, serius. Bayangkan saja kalau semua pakaian bekas diimpor ilegal, nanti apa caranya? Gak bisa jadi gudang sampah! 🀯

Saya ingat dulu kalau ada bengkel Bekasi yang bikin bagus dari sampah plastik, tapi kalau bikin dari pakaian bekas itu pasti lagi ribet. Dan apa yang bikin kekhawatiran lagi sih, siapa bilang kualitasnya sama dengan impor asli? πŸ˜’
 
πŸ€” aku pikir banget kalau ini bikin masalah lebih kompleks. apa sih kira-kira nanti pedagang thrifting bakal bisa berjalan dengan suka-suka? mau dibayar pajak atau tidak? πŸ€‘ tapi salah satu sumber uang kita sih dari impor pakaian bekas... πŸ˜’ aku rasa harus ada solusi yang lebih seragam dan tidak bikin masalah bagi banyak orang. πŸ™„
 
Maksudnya, kalau mau diusulkan banget nih untuk dicacah lalu digunakan sebagai bahan daur ulang, tapi nggak terlalu serius dulu kan? Siapa tahu kira-kira bisa bikin lebih baik dari banget. Semoga ada solusi yang tepat dan tidak akan melewatkan banyak uang.
 
Aku rasa kayaknya ini solusi yang masuk akal banget, tapi aku masih ragu-ragu apa yang akan terjadi kalau kita mulai daur ulang semua pakaian bekas impor. Apakah kita bisa menjaga kualitasnya? Atau gini aja yang dihasilkan kalau daur ulang itu masih bikin pekerjaan sulit? Dan bagaimana dengan harga yang makin naik? Aku khawatirin bisa jadi biaya produksi makin tinggi dan biaya pasokan pun makin mahal. Nah, aku sih sengaja coba ngomongin ini bukan untuk mengatakan apa-apa malah, tapi kayaknya perlu dijawab juga dulu kan? πŸ˜ŠπŸ€”
 
Gimana sih dengan ide ini? Mencacah baju bekas itu bukanlah solusi. Apalagi kalau di Indonesia banyak yang belum akrab dengan konsep daur ulang. Siapa tau bahan-bahan yang dihasilkan tidak stabil atau bahkan berbahaya bagi lingkungan. Dan nanti bagaimana kalau kita jadikan produk tersebut untuk dijual? Harga apa sih? Nah, aku rasa langkah ini masih terlalu berpotensi membuat kesalasan dan kacauan lagi di pasar tekstil. Aku lebih percaya pada langkah Purbaya bersama Ditjen Bea dan Cukai untuk menghentikan impor pakaian bekas ilegal.
 
Bisa banget ya πŸ€”. Nah, kalau mau bikin produksi pakaian berkualitas dari bahan daur ulang, itu bisa jadi opsi yang bagus. Tapi, sebenarnya apa yang salah dengan impor ilegal nih? Kalau mau ada regulasi, bisa banget juga. Contohnya kayakanya di Eropa ya πŸ‡ͺπŸ‡Ί. Mereka punya aturan-aturan yang ketat untuk impor pakaian bekas. Tapi, kalau Indonesia ingin jadi contoh, harusnya bisa lebih serius dulu πŸ™.
 
hehehe, gampang banget caranya, kok! bikin daur ulang dari pakaian bekas itu cara yang bagus! polyester bisa diubah menjadi bahan baru dan tidak ada lagi limbah plastik nanti. plus, ini juga baik untuk lingkungan dan kalangan industri tekstil Indonesia. kayaknya pemerintah dan asosiasi garment Indonesia konsisten aja dalam mengatasi masalah impor pakaian bekas ilegal. tapi, aku rasa masih perlu diawasi agar tidak ada lagi kecurangan, hehehe πŸ˜‚
 
Gue rasa kalau guset banget baju bekas dipanggil sama Menteri Keuangan πŸ™„ #MenteriKeuanganPurbaya #BajuBekas #DaurUlang

Gue pikir solusi yang bagus banget jika kita dicacah dan dijadikan bahan daur ulang 😊 #DaurUlangPakaian #PolyesterBase

Tapi guset banget kalau impor pakaian bekas ilegal, kita harus bayar pajak juga πŸ’Έ #ImporPakaianBekas #Pajak

Gue harap Menteri Keuangan bisa menjadikan kebijakan ini sebagai contoh untuk industri lainnya 🀞 #InovasiIndonesia #DaftarKeberhasilan
 
Aku pikir bikin daur ulang dari baju bekas itu gampang deh, tapi apa aku salah? πŸ€” Mungkin aku hanya anak kecil yang tidak tahu tentang industri tekstil kayaknya... Aku bayak terkesan dengan ide Anne Patricia Sutanto, tapi aku rasa ada hal lain yang perlu dipikirkan. Bisa jadi bahan daur ulang itu masih nggak cukup berkualitas untuk digunakan dalam produksi pakaian yang serius... Tapi aku percaya dengan Anne, agar impor pakaian bekas ilegal dihentikan dan membuatnya menjadi resmi, begitu juga pedagang thrifting yang patuh! 😊
 
Maksudnya, kalau nanti Indonesia mau naik level di industri tekstil, seharusnya kita fokus pada produksi pakaian asli dari bahan-bahan daur ulang. Karena saat ini banyak sekali pakaian impor ilegal yang memasuki pasar Indonesia, itu salah strategi.
 
😐 Maksudnya apa sih dari pake pakaian bekas itu? Apalagi kalau dibakar aja, ganti dengan dijadikan bahan daur ulang sih? Kalau mau jadi resmi, maka harus ada aturan yang jelas banget. Jangan hanya kata-kata dan biarkan imporir sembarangan sih πŸ˜’
 
Kalau kita punya pilihan lain buat pakaian bekas itu, yaitu dicacah dan dijadikan bahan daur ulang. Makin bagus untuk lingkungan dan kita bisa meningkatkan daya saing tekstil Indonesia juga. Namun, saya ragu banget kalau ada banyak orang yang mau 'cicita' pakaian bekas itu kembali ke pasar. Saya rasa masih banyak yang ingin membeli-pasang pakaian impor ilegal tapi cuma takut dikenalkan oleh lembaga penegak hukum, misalnya. Kita harus lebih bijak dalam menangani masalah ini.
 
kembali
Top