Pascabencana banjir dan tanah longsor di Sumatra Barat, listrik di wilayah tersebut akhirnya pulih 100% setelah pihak PLN (Persero) berhasil menyalakan kembali Kabupaten Agam sebagai titik terakhir yang dinyalakan pada Jumat (5/12) pukul 17:53 WIB. Hal ini berkat kerja keras tim di lapangan dan kolaborasi lintas sektor, seperti Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan masyarakat.
Dalam sambutan, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan rasa terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak yang bekerja tanpa henti dalam pemulihan kelistrikan di berbagai wilayah terdampak bencana. Ia menyatakan bahwa pulihnya listrik di Sumatra Barat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk kembali melakukan aktivitasnya secara normal.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menekankan bahwa hadirnya listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Pihaknya telah berusaha sekuat tenaga untuk merampungkan proses pemulihan kelistrikan pascabencana di wilayah Sumatra Barat.
Darmawan juga menyatakan bahwa proses pemulihan cepat ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa sinergi antara semua pihak sangat krusial dalam proses penormalan kelistrikan Sumatra Barat.
Proses pemulihan di berbagai lokasi terdampak, seperti Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Dharmasraya, Sawah Lunto, Pasaman Timur, Solok, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Solok Selatan, dan Kota Padang memiliki tantangan yang besar. Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Ajrun Karim, penanganan tersebut memerlukan langkah teknis yang kompleks akibat terputusnya akses sejumlah lokasi jaringan listrik tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR), dan gardu distribusi terdampak.
Pihak PLN berhasil memasang 619 tiang JTM dan JTR, serta 30,95 kilometer sirkuit (kms) kabel listrik pengganti untuk memastikan suplai listrik untuk masyarakat kembali normal.
Dalam sambutan, Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan rasa terima kasih kepada PLN dan seluruh pihak yang bekerja tanpa henti dalam pemulihan kelistrikan di berbagai wilayah terdampak bencana. Ia menyatakan bahwa pulihnya listrik di Sumatra Barat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk kembali melakukan aktivitasnya secara normal.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menekankan bahwa hadirnya listrik merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat terdampak. Pihaknya telah berusaha sekuat tenaga untuk merampungkan proses pemulihan kelistrikan pascabencana di wilayah Sumatra Barat.
Darmawan juga menyatakan bahwa proses pemulihan cepat ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan berbagai pihak, seperti Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa sinergi antara semua pihak sangat krusial dalam proses penormalan kelistrikan Sumatra Barat.
Proses pemulihan di berbagai lokasi terdampak, seperti Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Dharmasraya, Sawah Lunto, Pasaman Timur, Solok, Pesisir Selatan, Padang Panjang, Solok Selatan, dan Kota Padang memiliki tantangan yang besar. Menurut General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat, Ajrun Karim, penanganan tersebut memerlukan langkah teknis yang kompleks akibat terputusnya akses sejumlah lokasi jaringan listrik tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR), dan gardu distribusi terdampak.
Pihak PLN berhasil memasang 619 tiang JTM dan JTR, serta 30,95 kilometer sirkuit (kms) kabel listrik pengganti untuk memastikan suplai listrik untuk masyarakat kembali normal.