Riding Merinding di Bandung: Ritual Motoran Bertema Horor yang Menggelegar
Sabtu lalu, komunitas otomotif tematik Bujang Rimba menghidupkan kembali fenomena Riding Merinding di Bandung. Agenda tahunan ini telah memasuki tahun keempat dan menambahkan dimensi baru dalam bentuk ritual performatif yang dirancang sebagai bukti estetika dari citra horor.
Riding Merinding disusun sebagai riding bertema Halloween, di mana peserta hadir dengan kostum menyeramkan yang diambil dari ikon rasa takut populer. Unsur hiburan di agenda ini tidak hanya bertumpu pada aktivitas berkendara, tetapi juga termasuk pertunjukan musik, aksi freestyle, serta dua format baru: Running Merinding dan Cycling Merinding.
Panitia menyertakan kehadiran pelumas asal Prancis, IPone, sebagai peserta program kolaborasi. Merek tersebut hadir sebagai bentuk kehadiran simbolik di ruang komunitas urban. Menurut Kahfi, Marketing Manager IPONE Indonesia, Riding Merinding bukan hanya tentang sensasi horor, tetapi juga tentang kebersamaan, ekspresi diri, dan semangat komunitas.
Di lapangan, IPONE mengambil bagian dalam pengelolaan sesi foto bertema Halloween serta memilih peserta dengan kostum yang dikategorikan "paling unik". Pada kesempatan ini, juga ada pembagian merchandise untuk para penghadir.
Riding Merinding versi 2025 menegaskan bahwa kultur motor di Jawa Barat bergerak menuju horizon ekspresif β yaitu aktivitas mengendarai yang dibingkai sebagai performativitas identitas publik.
Sabtu lalu, komunitas otomotif tematik Bujang Rimba menghidupkan kembali fenomena Riding Merinding di Bandung. Agenda tahunan ini telah memasuki tahun keempat dan menambahkan dimensi baru dalam bentuk ritual performatif yang dirancang sebagai bukti estetika dari citra horor.
Riding Merinding disusun sebagai riding bertema Halloween, di mana peserta hadir dengan kostum menyeramkan yang diambil dari ikon rasa takut populer. Unsur hiburan di agenda ini tidak hanya bertumpu pada aktivitas berkendara, tetapi juga termasuk pertunjukan musik, aksi freestyle, serta dua format baru: Running Merinding dan Cycling Merinding.
Panitia menyertakan kehadiran pelumas asal Prancis, IPone, sebagai peserta program kolaborasi. Merek tersebut hadir sebagai bentuk kehadiran simbolik di ruang komunitas urban. Menurut Kahfi, Marketing Manager IPONE Indonesia, Riding Merinding bukan hanya tentang sensasi horor, tetapi juga tentang kebersamaan, ekspresi diri, dan semangat komunitas.
Di lapangan, IPONE mengambil bagian dalam pengelolaan sesi foto bertema Halloween serta memilih peserta dengan kostum yang dikategorikan "paling unik". Pada kesempatan ini, juga ada pembagian merchandise untuk para penghadir.
Riding Merinding versi 2025 menegaskan bahwa kultur motor di Jawa Barat bergerak menuju horizon ekspresif β yaitu aktivitas mengendarai yang dibingkai sebagai performativitas identitas publik.